x

Iklan

sayu trisya anggun

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 5 Agustus 2023

Minggu, 6 Agustus 2023 14:09 WIB

Salep Luka Diabetik Berbasis Nano Teknologi Inovasi Mahasiswa FSM Undip

Karya Mahasiswa Undip yang disalurkan melalui Program Kreativitas Mahasiswa berhasil mendapatkan Medali Emas PIMNAS 35

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Penelitian ini termasuk rangkaian Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang berhasil lolos ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-35 tahun 2022. Penelitian berlangsung dari bulan Juli hingga Oktober 2022 serta dilaksanakan di Laboratorium Bionano, Laboratorium Terpadu, Universitas Diponegoro; Laboratorium Farmasi Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan; dan Integrated Biomedical Laboratories, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Sultan Agung.

Gagasan inovatif ini memanfaatkan teknologi partikel sebagai penghantar kandungan aktif dalam ekstrak daun binahong (Nama latin) untuk menyembuhkan luka kronis pada penyandang penyakit diabetes. Diajukan oleh mahasiswa Universitas Diponegoro, Sayu Trisya Anggun Yunita (S1 Biologi), Zakiyyah Rana Danti (S1 Biologi). Setya Rahma Nur Istiqomah (S1), Adam Gilbran (S1 Fisika), Safiya Akmal (S1 Kimia), mereka memberikan solusi yang lebih ampuh dalam menyembuhkan luka diabetik.

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menyentuh angka 463 juta pada tahun 2019, pengidap penyakit diabetes di Indonesia diprediksi akan terus meningkat.

Dilansir dari rata International Diabetes Federation (IDF),  menyebutkan bahwa pada tahun 2019, sebanyak 463 juta orang dewasa (20-79 tahun) menderita Diabetes Mellitus (DM) dan pada tahun 2030 jumlahnya diperkirakan akan meningkat menjadi 578,4 juta. Luka pada penyandang diabetes tergolong dalam luka kronis akibat waktu penyembuhannya yang memakan waktu lama, sehingga rentan mengalami infeksi bakteri yang apabila tidak ditangani dengan benar dapat berakhir pada tindakan amputasi.

Agar tindakan amputasi ini dapat dihindari, perlu dilakukan pengobatan pada luka tersebut. Pengobatan yang dominan digunakan adalah dengan pengaplikasian bahan kimia hasil sintesis seperti antiinflamasi kortikosteroid dan antibiotik. Namun, selain  efek samping resistensi bakteri, penggunaan antibiotik hasil sintesis ini memiliki kekurangan lain, diantaranya harga yang relatif mahal, efek samping yang jauh lebih kuat, dan relatif kurang efektif.

 

Daun binahong, herbal dengan khasiat yang dahsyat.

Daun binahong telah banyak digunakan oleh masyarakat lokal sejak zaman dahulu untuk menyembuhkan luka luar. Kandungan senyawa bioaktif di dalamnya memiliki manfaat sebagai antibakteri, antiinflamasi, dan antioksidan. Namun begitu, senyawa bioaktif ini memiliki kelemahan, dimana tidak cukup stabil akibat pengaruh suhu dan cahaya luar sehingga mudah rusak.

"Kami membuat ramuan bahan alam berbahan dasar ekstrak daun binahong berbasis nanoteknologi untuk mempertahankan kestabilan senyawa bioaktif dalam ekstrak sehingga salep bisa lebih efektif," jelas Sayu.

 

Pemanfaatan binahong sebagai salep luka diabetes berbasis nanoenkapsulasi

Kandungan senyawa bioaktif daun binahong antara lain alkaloid, saponin, dan flavonoid berperan sebagai antibakteri, antioksidan, dan antiinflamasi. Kestabilan senyawa ini dipengaruhi oleh faktor luar, sehingga kurang stabil dalam kondisi ruang. Hal ini diatasi dengan proses pengubahan ekstrak menjadi nanopartikel dan enkapsulasi dengan kitosan. Kitosan memiliki karakteristik biocompatible sebagai penyalut bahan obat sehingga cocok untuk digunakan.

“Penelitian mengenai pemanfaatan daun binahong sebagai obat memang sudah banyak dilakukan. Penelitian mengenai teknik enkapsulasi sebagai obat juga sudah banyak dilakukan. Namun belum diteliti mengenai pemanfaatan daun binahong sebagai obat luka dengan teknik enkapsulasi sehingga menjadi unggulan inovasi baru di dunia science,” ujar Sayu.

 

Terimakasih kepada Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi atas hibah pendanaan Riset Eksakta 2022, Universitas Diponegoro atas fasilitasi dan bantuan pendanaan tambahan untuk pelaksanaan PKM. Selain itu, penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Prof. Dr. Agus Subagio, S.Si. M.Si. selaku dosen pembimbing.  

 

Ikuti tulisan menarik sayu trisya anggun lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB