Menjajaki diri sebagai seorang pengusaha bukan hal yang mudah. Diperlukan kerja keras, juga mental yang kuat untuk bisa mencapai hasil tersebut. Dengan menjadi pengusaha, setidaknya, kita adalah bos dari perusahaan yang dibangun. Selain itu, menjadi pengusaha bisa mengurangi angka kemiskinan suatu desa, daerah, kota, bahkan negara.
Maghribul Falah bersama tiga orang temannya, memiliki jiwa kepedulian besar terhadap anak-anak muda yang memiiki permasalah kemiskinan. Mereka mendikan program jenis usaha sosial- mencakup berbagai kegiatan yakni pendampingan, pelatihan, dan konsultasi manajemen usaha sosial. Manejemen ini terdiri dari menajemen lembaga, keuangan, distribusi, pemasaran, dan dampak ekonomi sosial.
Tujuan dilaksanakan usaha sosial ini sejatinya membantu masyarakat desa di Kalimantan dengan mendampingi mereka agar bisa memanfaatkan Sumber Daya Alam (SDA) menjadi produk yang siap dijual ke konsumen melalui berbagai jalur, baik itu jalur distribusi seperti toko-toko atau pasar. Dengan begitu, masyarakat desa memiliki kemampuan dalam mencapai kemandirian ekonomi.
Bernama Ruang Inovasi. Ya, inilah nama usaha sosial milik Maghribul Falah dan kawan-kawan. Nama yang sesuai dengan bagaimana ranah usaha ini dijalankan. Maghribul tidak dengan spontanitas membuka usaha sosialnya, di tahun 2016-2017, ia sudah menjadi pendamping masyarakat di salah satu desa di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Tugasnya ialah memberikan konsep pemberdayaan agar masyarakat dapat meningkatkan kapasitasnya sehingga dapat menyelesaikan permsalahan secara mandiri. Bergerak dari pengalaman inilah pada akhirnya, di tahun 2018, Maghribul membulatkan tekadnya untuk menjalankan jenis usaha sosial tersebut.
Program pertama yang Ruang Inovasi kerjakan adalah pendampingan UMKM lada di desa Merancang Ilir, Kab. Berau dan pemetaan potensi desa di Desa Punan Mahkam, Kab. Berau. Adanya keprihatinan atas kemiskinan yang terjadi di Indonesia terutama di daerah pelosok. Daerah pelosok memiliki banyak keterbatasan khususnya minimnya sumber daya manusia di desa yang berkualitas dan berjiwa sosial. Hal itu menyebabkan permasalahan ekonomi sulit untuk diselesaikan. Untuk mengatasi itu, perlu adanya transfer pengetahuan dan keterampilan kepada mereka agar mereka memiliki kapasitas untuk dapat menyelesaikan masalahnya secara mandiri dan berkelanjutan.
Ternyata, bukan perkara yang mudah saat dijalani. Maghribul harus mengeluarkan uang modal sebesar tiga puluh juta rupiah. Modal ini digunakan untuk operasional kegiatan berupa sewa tempat tinggal, transportasi, juga konsumsi.
Daerah pelosok yang sulit diakses sehingga memerlukan waktu dan biaya dalam melakukan kegiatan pemberdayaan ekonomi disana, juga adanya perencanaan jenis usaha agar harga yang nantinya ditetapkan satu produknya dapat bersaing dengan produk sejenis dari daerah yang mungkin tidak mengalami kendala geografis.
Namun, misi utama adalah menghasilkan pengusaha baru dari kalangan masyarakat desa serta dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat desa.
Dari berbagai pengorbanan inilah, Maghribul menjadi salah satu penerima Satu Indonesia Awards 2021. Sebuah karya dan pemikiran yang menjadikan bangsa Indonesia menjadi lebih baik.
Ikuti tulisan menarik Advist Khoirunikmah lainnya di sini.
