Hilanglah pena, tinta tercecer,
dulu menulis impian, kini tak terasa.
Namun jangan biarkan harap tenggelam,
dalam gelap yang menyelimuti malam.
Pena yang hilang, bukan berarti tuntas,
masih ada cerita yang takkan habis.
Dalam setiap hembusan nafas yang tercinta,
kehidupan merona, takkan pernah lesu.
Bangkitlah, oh jiwa yang gemetar,
pena tak hanya alat di tanganmu.
Ia adalah nyala api dalam dada,
yang menerangi jalan, melangkah pasti.
Terkadang, bayang-bayang ragu menyelimuti,
tetapi dalam dirimu ada kekuatan.
Seperti fajar yang perlahan muncul menyingsing,
pena yang hilang kini kembali berdentang.
Ikuti tulisan menarik Ida Bagus Indra Dewangkara lainnya di sini.