x

Iklan

Andrean Novianto

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 24 Agustus 2023

Kamis, 24 Agustus 2023 13:48 WIB

Kodrat Keadaan Merupakan Bagian Pendidikan

Apakah Anda tahu bahwa menurut Ki Hadjar Dewantara, kodrat keadaan dianggap sebagai aspek paling mendasar dalam Pendidikan bagi para siswa di Indonesia?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Apakah Anda tahu bahwa menurut Ki Hadjar Dewantara, kodrat keadaan dianggap sebagai aspek paling mendasar dalam Pendidikan bagi para siswa di Indonesia? Konsep kodrat keadaan ini merujuk pada semua hal yang secara langsung terhubung dengan perubahan yang akan dialami oleh siswa.

Penjelasan lebih lanjut mengenai pandangan Ki Hadjar Dewantara terhadap kodrat keadaan dapat ditemukan di artikel berikut: "Kodrat Keadaan sebagai Bagian Esensial Pendidikan" yang telah diterbitkan slot.

 

Apa Maksud dari Kodrat Keadaan Merupakan Bagian Pendidikan?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tentu saja, siapa yang tidak mengenal nama Ki Hadjar Dewantara? Ia merupakan seorang tokoh Pendidikan yang telah memberikan banyak kontribusi berharga bagi perkembangan sistem pendidikan di Indonesia.

 Ki Hadjar Dewantara adalah pendiri Perguruan Taman Siswa, yang bertujuan memberikan peluang pendidikan yang merata bagi seluruh penduduk Indonesia pada masa itu. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa semua orang di Indonesia memiliki akses ke pendidikan yang setara dengan kaum priyayi.

Ki Hajar Dewantara telah menguraikan bahwa Pendidikan perlu memberikan prioritas pada berbagai aspek dan berperan sebagai sarana pendukung. Hal ini karena segala upaya dalam bidang Pendidikan harus selaras dengan kondisi yang ada.

Kodrat keadaan perlu tercermin dalam budaya dan adat istiadat masyarakat Indonesia, di mana solidaritas dan kerjasama antar sesama menjadi prinsip yang dijunjung tinggi.

Dari penjelasan di atas, Anda dapat memahami bahwa kodrat keadaan merupakan salah satu fondasi utama yang sangat penting. Kodrat ini terdiri dari dua elemen, yaitu kodrat zaman dan kodrat alam.

Kodrat zaman melibatkan perubahan yang terus menerus terjadi seiring berjalannya waktu. Sementara itu, kodrat alam merujuk pada kondisi bawaan yang dimiliki sejak lahir, yang akan dipengaruhi oleh lingkungan serta budaya tempat individu tersebut tinggal.

Oleh karena itu, sebagai pendidik, Anda diharapkan mampu menyesuaikan diri dengan perubahan zaman untuk memberikan pendidikan terbaik kepada para siswa. Salah satu cara melakukannya adalah dengan memahami konsep kodrat keadaan dalam konteks pendidikan. Dengan demikian, Anda akan dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan bermanfaat bagi diri Anda sendiri.

Pendidikan dan Pengajaran dari Menurut Ki Hadjar Dewantara

Menurut pandangan Ki Hadjar Dewantara, Pendidikan dan pengajaran memiliki hubungan yang tak terpisahkan, karena keduanya saling terkait. Pengajaran menjadi komponen integral dari Pendidikan dan merupakan proses untuk mentransfer pengetahuan yang bermanfaat bagi perkembangan fisik dan spiritual anak-anak.

Pendidikan merupakan proses yang memberikan panduan untuk mengembangkan semua potensi yang dimiliki oleh anak. Hal ini bertujuan agar mereka bisa mencapai kebahagiaan dan keselamatan baik sebagai individu maupun sebagai bagian dari masyarakat di sekitarnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu memperhatikan beberapa aspek, seperti:

1. Pemikiran Dasar tentan Pendidikan

Ki Hadjar Dewantara menyampaikan landasan pemikirannya mengenai Pendidikan dengan niat untuk mengarahkan perkembangan potensi alami yang dimiliki oleh anak-anak. Hal ini bertujuan agar mereka dapat mencapai kebahagiaan dan keamanan sepanjang perjalanan hidupnya.

2. Peran Penting Pendidik

Peran pendidik memiliki signifikansi yang besar dalam dunia pendidikan, karena tugas utamanya adalah memberikan proses pembelajaran kepada anak-anak dengan menerapkan metode-metode terbaik. Bahkan, seorang pendidik perlu menyadari bahwa setiap anak memiliki kebutuhan pendidikan yang unik.

Maksudnya adalah memberikan mereka kebebasan dalam mengembangkan ide, berpikir kreatif, dan menggali bakat serta minat mereka dalam proses belajar.

Namun, kebebasan yang dimaksud bukanlah kebebasan tanpa batas yang memungkinkan anak-anak bertindak semaunya. Sebaliknya, itu adalah kebebasan yang terkendali dan dipandu oleh arahan dari orang tua dan guru. Tujuannya adalah membantu anak-anak menemukan jati diri mereka tanpa mengorbankan arah atau melakukan hal-hal yang berbahaya bagi diri sendiri atau orang lain.

Ki Hadjar Dewantara juga menyatakan bahwa para pendidik perlu menjaga keterbukaan dan mengikuti perkembangan zaman. Namun, tidak semua pengaruh dari luar dapat diterapkan secara langsung, karena harus disesuaikan dengan kebudayaan kita. Selain itu, Indonesia memiliki beragam potensi budaya yang dapat dijadikan sumber pembelajaran.

 3. Dasar Pendidikan Berdasarkan Kodrat

Ki Hadjar Dewantara juga mengungkapkan bahwa dasar pendidikan anak memiliki keterkaitan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam berhubungan dengan sifat dan lingkungan di mana anak tumbuh. Sementara itu, kodrat zaman berkaitan dengan karakter atau bawaan yang dimiliki anak sejak lahir. Oleh karena itu, seorang pendidik tidak dapat mengubah hal ini, tetapi dapat membimbing mereka untuk menemukan potensi terbaik dalam diri mereka.

Kodrat zaman memberikan kesempatan kepada guru untuk melengkapi siswa dengan keterampilan sesuai dengan era mereka, memungkinkan mereka untuk beradaptasi dan berkontribusi secara efektif. Sebagai contoh, dalam konteks pembelajaran saat ini, pendidik perlu membekali siswa dengan keterampilan yang relevan pada abad ke-21. Meskipun demikian, penting untuk tetap menjadikan pembentukan budi pekerti sebagai elemen yang tak terpisahkan dari pendidikan.

Guru memiliki tanggung jawab untuk menjadi contoh teladan yang baik bagi siswanya selama proses pembentukan budi pekerti. Ini dapat dicapai melalui kegiatan di sekolah yang secara aktif mengajarkan siswa tentang nilai-nilai budi pekerti atau akhlak yang mulia.

Terlebih lagi, dalam konteks pendidikan, perlu memperhatikan sifat anak yang cenderung memiliki kecenderungan untuk bermain. Oleh karena itu, para pendidik dapat memasukkan elemen permainan ke dalam metode pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan semangat dan kebahagiaan anak-anak saat belajar.

Salah satu cara yang dapat diambil adalah dengan memanfaatkan permainan tradisional sebagai pendekatan pembelajaran. Selain memberikan kesenangan, pendekatan ini juga dapat mendorong anak-anak untuk ikut serta dalam melestarikan budaya Indonesia.

4. Memperlakukan Anak Anak Sebaik Mungkin

Pendekatan terbaik dalam pendidikan adalah dengan tetap menghormati dan memperlakukan anak-anak sesuai dengan kodrat mereka. Selain itu, mengajarkan mereka dengan penuh ketulusan melalui contoh teladan, membangun semangat, dan memberikan dukungan bagi pertumbuhan mereka. Melalui pendekatan ini, pendidik dapat membimbing mereka untuk menjadi individu yang bijaksana, terampil, dan memiliki akhlak yang mulia.

Refleksi

Mengacu pada pemikiran Ki Hadjar Dewantara mengenai peran kodrat dalam pendidikan, dapat disimpulkan bahwa pendekatan disiplin dengan menggunakan hukuman terhadap siswa tidak akan menghasilkan perubahan perilaku dan karakter. 

Menghukum anak-anak secara berlebihan hanya akan memicu rasa takut sementara dan tidak akan menciptakan perubahan yang sejati. Perubahan yang signifikan hanya akan terjadi jika anak-anak menyadari sendiri dan berkomitmen untuk berubah.

Oleh karena itu, pendidikan yang mempertimbangkan kodrat anak akan membantu Anda menemukan pendekatan pembelajaran yang cocok. Lebih dari sekadar mengomel, Anda akan membimbing anak dengan kesabaran untuk membantu mereka menemukan identitas sesuai dengan karakter mereka.

Pandangan dari Ki Hadjar Dewantara ini mengajarkan kepada para pendidik untuk memberikan arahan kepada anak-anak dengan rasa ikhlas dan kesabaran. Ini dikarenakan setiap anak memiliki karakter yang berbeda dan unik.

Oleh karena itu, penggunaan hukuman yang bertujuan untuk membentuk disiplin bukanlah pendekatan yang paling efektif dalam pendidikan. Sebaliknya, memberikan contoh dan teladan yang baik akan mendorong anak-anak untuk meniru perilaku positif tersebut. Selain itu, pendekatan pembelajaran yang menyenangkan dapat membuat anak-anak belajar tanpa merasa tertekan, sehingga mereka tidak perlu belajar secara terpaksa.

Pendidik sebaiknya lebih fokus pada usaha untuk memahami karakter dan latar belakang anak-anak, kemudian membimbing mereka melalui komunikasi yang melibatkan tidak hanya anak-anak, tetapi juga orang tua mereka. Ini dikarenakan pendidikan sebenarnya bukan hanya tanggung jawab anak-anak, melainkan juga menjadi tanggung jawab orang tua.

Dengan memahami dan mengaplikasikan konsep kodrat dalam pendidikan, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih efektif, inklusif, dan berdaya guna bagi setiap individu. Menghargai kodrat alam dan kodrat zaman akan membantu kita membimbing generasi muda menuju perkembangan yang optimal, baik dalam hal pengetahuan maupun nilai-nilai budi pekerti.

Ikuti tulisan menarik Andrean Novianto lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler