x

Iklan

Nawassyarif S. Kom., M. Pd

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 7 September 2023

Selasa, 19 September 2023 18:44 WIB

Beberapa Pelajaran Penting dari Nabi Musa dan dan Firaun

Menjelaskan pembelajaran penting dari kisah Nabi Musa dan Firaun tentang kesetaraan dan akibat dari melupakan sejarah

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Jangan lupakan sejarah(Bung Karno), dari kutipan tersebut bahwa sejarah adalah kunci pertumbuhan & pembangunan. Kalau sebuah generasi melupakan sejarah tidak bisa lagi mengambil pelajaran dari keberhasilan atau kegagalan generasi sebelumnya.

Di lain sisi Tuhan ciptakan Nabi Musa untuk menguji Firaun dan bangsa mesir. Seandainya Firaun menjaga amanah untuk membesarkan dan tidak menolak kebenaran yang disampikan maka berpeluang dapat nikmat berlimbah seperti yang dilakukakan nenek moyangnya pada generasi sebelumnya karena tidak menjaga amanah maka nasibnya jadi jelek dan membawa sebagian bawahannya ikut bernasib jelek juga.

Seandainya Firaun belajar dari sejarah nenek moyangnya kurang lebih 600 tahun sebelumnya. Bagaimana kisah bocah Yusuf diperjual belikan dipasar budak, kemudian dimerdekakan, lalu ikut berkontribusi membangun mesir sehingga negeri mesir menjadi negeri yang semestinya mendapat jatah bencana namun karena kebaikannya dalam hal ini termasuk kepada anak Nabi Yakub maka mesir menjadi negeri yang makmur dan pada zamannya menjadi harapan negeri-negeri disekitarnya yang sedang peceklik. Semestinya Ramses II belajar dari nenek moyangnya yang memerdekakan keturunan Nabi Ibrahim. Hal ini menjadi pelajaran bagi generasi selanjutnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di kemudian hari ada Abraham Lincoln dengan perjuangan yang tidak mengenal menyerah memerdekakan warga kulit hitam untuk membangun negeranya menjadi lebih baik dengan menghapus segala bentuk perbudakan sehingga dikemudian hari warga warga kulit hitam turut berkontribusi diberbagai lini bahkan ada yang menjadi presiden, beliau suka makan kuliner indonesia yaitu bakso. Apakah Presiden berinisial A mengambil pelajaran dari kisah ini dalam membangun Amerika Serikat? 

Bukankah segitiga sama sisi menjadikan bangunan piramida lebih kokoh? begitupun dengan manusia bahkan dengan kesetaraan akan tercipta peradaban yang lebih kokoh dan lebih maju. Semangat kebersamaan dalam menumbuhkan sulit diraih jika masih banyak warga yang menganggap bangsa atau wilayah tertentu lebih tinggi atau lebih unggul dari yang lain. Dengan kesetaraan tidak ada lagi keminderan dalam mengabdi maupun berkarya entah berasal dari kota besar maupun dipelosok dusun. Dengan adanya teknologi saat ini sangat mendukung terciptanya peradaban yang lebih baik yang diimpikan oleh mereka yang memperjuangkan kesetaraan.

Tuhan kadang menunjukkan KeMahakuasaannya dengan menciptakan seseorang yang mahir suatu bidang dari kaum lain. Mereka yang mahir tidak harus terlahir dari warga lokal, suku bangsa tertentu atau warna negara asli. Mereka yang mahir juga tidak mesti beragama/kepercayaan yang sama. Sebuah Negera beradap tidak memaksa minoritas untuk mengikuti atau menganut kepercayaan mayoritas apalagi dengan cara-cara kasar. Dalam hal ini keanekaragaman menjadi penting dalam membangun institusi, membangun daerah ataupun membangun negeri.

Dari sejarah negeri-negeri yang maju sebelumnya, memiliki perjuangan tentang kesetaraan, sehingga tidak ada lagi keluarga(bani) yang dianggap lebih unggul dibandingkan keluarga yang lainnya, tidak boleh ada suku bangsa yang dianggap lebih unggul dari suku bangsa lainnya, dan tidak ada lagi warga negara yang dianggap lebih unggul dari warga negara lainnya, yang terlahir di wilayah tertentu dianggap lebih unggul dari yang lahir di wilayah lain, tidak ada lagi warga yang warna kulit tertentu merasa diri atau dianggap lebih unggul dari warga kulit lainnya. 

Seandainya Firaun tidak terlalu lugu mempercayai para peramal yang memberitahu bahwa musa akan mengalahkan atau menghancurkan Firaun maka kisah tersebut tidak sepahit itu. 

Orang yang baik & memikirkan dampak kebaikan bersama kalau tahu tentang itu tidak akan menjelaskan bahkan bocil Musa dari keturunan Nabi Ya'kub(Israil) akan mengantikan atau menghancurkan Firaun, namun akan menjelaskan bahwa bocil musa & saudaranya akan bersama-sama membangun mesir sebagaimana yang telah dilakukan nenek moyangnya dan Nabi Yusuf.

Pelajaran lain yang bisa dipetik bahwa perlu hati-hati terhadap peramal, dari zaman ke zaman trek record mereka pada umumnya suka mengadu domba, senang mengplesetnya sesuatu untuk keuntungan dirinya sendiri, punya dendam atau kadang masih belum bisa move on.

Ikuti tulisan menarik Nawassyarif S. Kom., M. Pd lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

9 jam lalu

Terpopuler