Selamat pagi, diriku!

Bagaimana tidurnya semalam? Apakah nyenyak? Tampaknya lagi gak enak badan ya? Cuaca di luar emang lagi gak bagus. Jaga kesehatan ya.

Begitu juga dengan hati. Jaga baik-baik ya. 

Katanya kau sudah memulai yang baru. Bagaimana lembaran terakhirnya? Udah ditutup rapat?

Yakin?

Mulailah langkah pertamamu.

Tidak ada kata terlambat. Begitu kata orang-orang. Itu benar, belum terlambat. Malah semua ini awal yang baik.

Teruntuk diriku...

Tidak ada yang salah kok. Ini bukan keputusan yang salah. Tidak, mereka tidak akan marah. Mereka tidak akan kenapa-kenapa.

Pikirkan dirimu terlebih dulu.

Gimana?

Teruntuk diriku...

Udah berhenti mengikuti siapapun di media sosial bukan berarti memutus hubungan.

Atas nama kesehatan mental, kadang itu perlu dilakukan.

Ingat lagi, siapa aja diantara mereka yang benar-benar peduli pada diri? Apa benar mereka benar-benar sepeduli itu?

Kau pernah peduli lalu diabaikan. Pernah datang dengan sejuta kebaikan membawa segala yang mereka ingin.

Lalu mereka dimana saat kau butuh uluran?

Teruntuk diriku...

Ini lembaran baru untukmu. Hanya coretan indah yang perlu kau izinkan. Di lembaran sebelumnya sudah terlalu banyak coretan asal dan itu tidak memberi keindahan.

Boleh? Kali ini saja, pedulilah pada diri.

Diri berharga. Sendiri pun tidak masalah. Tidak semenakutkan itu.

Lihatlah, kau sendiri. Mereka pun sama. Pada akhirnya diri sendiri yang tersisa. Berteman dengan diri. Bahagia dengan diri. Terbiasa dengan diri. Tidak perlu diri lain. Karna diri sendiri lebih dari cukup.

Realita memang begini. Lantas mau apa? Protes? Usaha sia-sia memaksa seseorang untuk tetap tinggal dan bertahan untuk diri kalau bukan ingin mereka.

Mulailah terbiasalah.

Telingamu sudah terlalu sering dipakai untuk keluh kesah diri lain.

Kini sadarilah, diri juga sangat butuh di dengar. Tatap diri dibalik cermin seseorang berdiri sedang menatap. Apakah dia baik-baik saja?

Janji pada diri, mulai hari ini ajak dia berbincang. Lebih sering. Harus sering.

Jangan khawatir, kau tidak mengecewakan siapapun kalau memilih pergi dan menyepi. Karna ini lembaran baru di dalam hidupmu.

Ikuti tulisan menarik Acha Hallatu lainnya di sini.