x

dampak polusi udara

Iklan

Agus Mifthakhul Riska

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 4 Oktober 2023

Kamis, 5 Oktober 2023 09:14 WIB

Mahasiswa Unesa Mendapat Pendanaan untuk Penelitian Soal Lingkungan


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) terus menghasilkan berbagai inovasi terbaru. Salah satunya, tim PKM-RE Fisika yang dipimpin oleh Agus Miftakhul Riska berhasil melakukan penelitian tentang "Karakteristik Bahan Fungsional PANi sebagai Sensor Gas BTX (Benzene, Toluene, dan Xylene)." Tim PKM terdiri dari 4 mahasiswa, dengan Agus Miftakhul Riska sebagai ketua, serta anggota tim lainnya, yaitu Nabila Khansa Hanifah, Isbatus Sabillah, dan Lailatus Syafa’ah. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya polusi udara di daerah perkotaan/industri, sehingga diperlukan sensor yang mampu mendeteksi gas polutan tersebut.

Proposal PKM yang mereka susun telah berhasil mendapatkan pendanaan dari Belmawa Dikti pada bulan Juni 2023. Dosen pembimbing mereka, Nugrahani Primary Putri, S.Si., M.Si., menyatakan bahwa penelitian ini tergolong baru, karena sebelumnya belum ada penelitian yang mengkaji pengembangan polyaniline sebagai sensor BTX.

Meskipun penelitian sejenis tentang polyaniline telah dimulai sejak tahun 2018 oleh mahasiswa fisika sebelumnya, namun kali ini Agus dan timnya membawa inovasi baru dengan mengaplikasikan polyaniline sebagai sensor gas BTX (Benzene, Toluene, dan Xylene) dalam bentuk lapisan tipis seperti serbuk atau palet.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Keunggulan dari penelitian ini adalah eksplorasi karakteristik dari polyaniline itu sendiri. Di UNESA, ini merupakan pengembangan pertama kali dari polyaniline menuju penggunaan sebagai bahan sensor. Manfaatnya bisa diaplikasikan pada perangkat sensor. Sensitivitasnya sudah bagus dan masih bisa ditingkatkan. Saat ini, kami masih dalam tahap penelitian dasar, dan jika hasilnya positif, kami akan melanjutkan ke tahap pengembangan perangkat dan menerapkannya di industri," kata dia.

Penelitian ini dilakukan dari tanggal 15 Juni hingga Agustus 2023 di laboratorium material jurusan fisika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa polyaniline memiliki resistansi yang berubah jika terpapar oleh gas tertentu. Polyaniline berbentuk palet tersebut bereaksi terhadap gas BTX dengan konsentrasi yang berbeda-beda, mengakibatkan perubahan resistansi yang mengindikasikan sensitivitas polyaniline terhadap gas-gas tersebut.

Selain itu, perbedaan terdeteksi dalam respons terhadap gas benzene, toluene, dan xylene. Polyaniline terbukti sangat selektif dalam mendeteksi jenis gas yang berbeda berdasarkan perubahan resistansinya.

Agus dan timnya berusaha terus meningkatkan sensitivitas polyaniline dengan mencoba penambahan bahan lainnya dan terus mengembangkan teknik tersebut agar menjadi lebih optimal. Harapannya, hasil penelitian ini dapat menjadi solusi untuk masalah polusi udara, dengan sensor ini dapat bekerja saat kandungan gas polutan di udara mencapai ambang batas yang berpotensi membahayakan pernapasan manusia.

fotopenelitian

Ikuti tulisan menarik Agus Mifthakhul Riska lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

7 jam lalu

Terpopuler