Akuntansi adalah cara kita mencatat semua uang yang masuk dan keluar dari bisnis atau keuangan kita. Ini seperti buku catatan besar yang membantu kita melihat di mana uang kita datang dan ke mana uang itu pergi, dan seberapa banyak yang kita miliki pada saat tertentu. Dengan bantuan akuntansi, kita bisa menjaga kendali keuangan, membuat laporan yang berguna untuk pengambilan keputusan, dan memastikan bahwa kita menjalankan bisnis atau keuangan dengan baik.. Dalam jurnal ini, saya akan membahas konsep dasar akuntansi yang mencakup jurnal, buku besar, dan neraca. Pemahaman ini penting bagi siapa saja yang tertarik dalam mengelola atau memahami laporan keuangan perusahaan.
Apa itu jurnal?
Jurnal adalah catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi bisnis secara kronologis. Setiap kali perusahaan melakukan transaksi, catatan harus dibuat di jurnal. Tujuan jurnal adalah untuk melacak setiap perubahan dalam keuangan perusahaan.
Contoh Jurnal 1
Pada tanggal 5 Januari 2023 perusahaan telah menyelesaikan jasa service motor sebesar Rp. 900.000,- uangnya sudah diterima.
TGL |
Keterangan |
Debit |
Kredit |
5/1/2023 |
Kas |
Rp. 900.000,- |
|
|
Pendapatan jasa |
|
Rp. 900.000,- |
Contoh Jurnal 2
Pada tanggal 28 Januari 2023 dibayar beban 2 orang gaji mekanik sebesar Rp. 10.000.000,-
TGL |
Keterangan |
Debit |
Kredit |
28/1/2023 |
Beban gaji |
Rp. 10.000.000,- |
|
|
Kas |
|
Rp. 10.000.000,- |
Setelah pencatatan Jurnal berikutnya yaitu membuat Buku Besar
Buku besar itu apa?
Buku Besar adalah ringkasan dari semua transaksi yang dicatat dalam jurnal. Ini mengelompokkan transaksi berdasarkan jenis akun atau kategori. Buku Besar membantu perusahaan untuk melihat secara keseluruhan bagaimana setiap akun memengaruhi keuangan mereka.
Contoh Buku Besar
Dalam Buku Besar, semua transaksi yang ada di jurnal dengan pencatatan piutang maka akan dicatat dalam akun piutang yang ada di buku besar, dan semua transaksi yang ada di jurnal dengan pencatatan pendapatan penjualan maka akan dicatat dalam akun pendapatan penjualan yang ada di buku besar dan seterusnya. Ini memudahkan perusahaan untuk melacak semua transaksi yang terkait dengan akun-akun ini.
Setelah pencatatan Jurnal kemudian dikelompokkan ke dalam Buku Besar hal yang selanjutnya di lakukan adalah membuat Neraca.
Sebelumnya neraca itu apa sih?
Neraca adalah perbandingan antara aset perusahaan (sumber daya yang dimiliki perusahaan), kewajiban (hutang dan kewajiban lainnya), dan ekuitas pemilik (klaim pemilik terhadap aset perusahaan). Neraca membantu dalam memahami sejauh mana perusahaan memiliki aset yang dapat digunakan untuk memenuhi kewajiban dan memberikan gambaran tentang kesehatan keuangan perusahaan.
Contoh Neraca
PT Jayatama
Neraca pada Tanggal 31 Desember 2023
Aset:
- Kas dan Setara Kas: Rp. 50.000.000,-
- Piutang Usaha: Rp. 30.000.000,-
- Inventaris: Rp. 20.000.000,-
- Peralatan: Rp. 40.000.000,-
Total Aset: Rp. 140.000.000,-
Kewajiban:
- Utang Bank: Rp. 15.000.000,-
- Hutang Usaha: Rp. 10.000.000,-
- Gaji yang Belum Dibayarkan: Rp. 5.000.000,-
Total Kewajiban: Rp. 30.000.000,-
Ekuitas Pemilik:
- Modal Pemilik: Rp. 100.000.000,-
- Laba Ditahan: Rp. 10.000.000,-
Total Ekuitas Pemilik: Rp. 110.000.000,-
Total Kewajiban dan Ekuitas: Rp. 140.000.000,-
Ini berarti bahwa perusahaan memiliki aset senilai Rp. 140.000.000,-, tetapi mereka juga memiliki kewajiban sebesar Rp. 30.000.000,- dan ekuitas pemilik adalah Rp. 110.000.000,- . Neraca ini memberikan gambaran lengkap tentang kesehatan keuangan perusahaan.
Muhammad Rizki Khairullah Manajemen Universitas Pembangunan Jaya
Ikuti tulisan menarik Muhammad rizki Khairullah lainnya di sini.