Judul: Andrie Wongso – Sang Pembelajar
Penulis: Lenny Wongso
Tahun Terbit: 2007
Penerbit: AW Publishing
Tebal: xxvii + 230
ISBN: 978-979-99744-2-6
Saya tidak menyukai buku-buku motivasi. Jadi keputusan saya membeli buku ini bukan karena saya ingin mendapatkan suntikan motivasi. Saya membeli buku ini karena saya tertarik dengan perjuangan para tokoh, khususnya tokoh Tionghoa. Buku tentang Andrie Wongso ini tentu masuk buku yang saya buru. Sebab Andrie Wongso adalah salah satu dari orang Tionghoa yang berhasil dalam bidangnya.
Andrie Wongso adalah Motivator Nomor 1 Indonesia. Ia menjadi pembicara di banyak seminar tentang motivasi. Ia juga terbukti mampu mengobarkan semangat seseorang yang sedang galau. Beberapa atlit bulutangkis, seperti Hendrawan dan Tony Gunawan merasakan bagaimana motivasinya tumbuh setelah mendapatkan nasihat dari Andrie Wongso.
Buku “Andrie Wongso – Sang Pembelajar” ditulis oleh sang istri – Leny Wongso. Sebagai seorang istri Lenny mempunyai banyak pengetahuan tentang bagaimana Andrie Wongso berjuang dari bawah. Namun sebagai istri, Lenny juga mempunyai bahaya untuk memuji lebih tinggi suaminya. Apakah buku ini membuktikan yang pertama atau yang kedua? Dari apa yang saya baca, Lenny berhasil membuktikan sebagai seorang penulis yang tidak melakukan glorifikasi terhadap obyek yang ditulisnya, yaitu Andrie Wongso.
Setelah menjelaskan bagaimana Lenny bertemu dengan Andrie Wongso, Lenny menjelaskan siapa Andrie Wongso di masa kecilnya. Lenny bertemu dengan Andrie Wongso secara tidak sengaja. Karena air di kost-nya mati, Lenny mengambil air di tetangga kostnya. Saat mengambil air secara diam-diam itulah Lenny pertama kali bertemu dengan Andrie Wongso, yang tiba-tiba pulang ke kost-nya. Sejak itu hubungan Lenny dengan Andrie Wongso sering bertemu dan selanjutnya menjalin hubungan asmara.
Hubungan asmara antara Lenny dengan Andrie Wongso ditentang oleh ibunya. Sebab Andrie Wongso adalah seorang yang tidak lulus SD, sementara Lenny waktu itu adalah calon sarjana hukum. Lenny menyebutnya sebagai SD Tidak Tamat (SDTT). Ibu Lenny menentang hubungan asmara anaknya dengan Andrie karena khawatir masa depan Lenny akan susah. Mamanya Lenny akhirnya menyetujui Lenny menikah dengan Adrie. Namun sang ibu memberi syarat, yaitu Andrie tidak boleh lagi menjadi bintang film.
Andrie memang tidak selesai SD. Sebab saat ia sekolah di SD Tionghoa, sekolahnya dibubarkan oleh Orde Baru. Setelah tidak sekolah, Andrie mulai bekerja. Mula-mula ia bekerja sebagai seorang pengaungkut barang di sebuah toko di pasar. Andrie yang mempunyai keyakinan besar bahwa ia harus berhasil, memutuskan untuk mencoba keberuntungan dengan bermain film laga. Memanfaatkan wajahnya yang ganteng dan kemampuan bela diri Kungfu, Andrie memutuskan untuk pergi ke Taiwan. Upayanya menjadi bintang film laga selama 3 bulan di Taiwan tidak terlalu berhasil.
Andrie adalah benar-benar orang yang mempunyai keyakinan yang membaja. Ia bekerja keras untuk membuktikan bahwa ia akan menjadi seorang yang berhasil. Di Jakarta ia bekerja serabutan, sambil melatif Kungfu. Pekerjaan yang memberinya cukup uang adalah saat ia menjadi model iklan T-shirt. Namun ia merasa bahwa itu bukanlah pekerjaannya yang sesungguhnya. Ia masih akan bisa menjadi lebih berhasil lagi.
Keberhasilannya mulai tampak saat ia mulai usaha yang aneh. Usaha menjual kartu motivasi. Kegemarannya untuk menulis di kertas untuk memotivasi dirinya sendiri, menimbulkan ide untuk menjual tulisan motivasi tersebut. Keberhasilannya membawanya untuk mendirikan Harvest.
Perjuangannya tidak berhenti saat barang cetak mulai tergerus oleh internet. Andrie kemudian mengalihkan bisnisnya ke format elektronik. Andrie juga lebih rajin untuk menjadi penceramah.
Kisah Andrie Wongso memang seperti kisah tokoh-tokoh Tionghoa yang berangkat dari kemiskinan, tidak terpelajar (tetapi mempunyai kecerdasan) yang berani berjuang dari bawah, ulet, hemat dan jujur sehingga mampu berhasil dalam bidangnya. Kisah Andrie Wongso ditulis dengan baik oleh Lenny dengan menekankan pada aspek bagaimana Andrie mampu memotivasi diri sendiri dan bekerja keras untuk mewujudkannya.
Motivasi saja tidak cukup. Kerja keras, tahan banting dan berani menghadapi tantangan dibutuhkan supaya keberhasilan bisa direngkuh. Satu lagi, Andrie adalah seorang pembelajar. Meski ia tidak tamat SD, Andrie rajin membaca buku untuk menambah pengetahuan. Ijasah tidak penting, tetapi pengetahuan yang luas membawa keberhasilan. Jadi tepatlah pilihan Lenny untuk memberi judul buku yang ditulisnya dengan “Andrie Wongso - Sang Pembelajar.” 786
Ikuti tulisan menarik Handoko Widagdo lainnya di sini.