Anak-anak aktif dalam berkegiatan di dalam atau pun di luar sekolah seperti mengikuti les vokal untuk si adik dan les gitar untuk si kakak. Dengan demikian, kami selalu bepergian pada hari Sabtu dan Minggu. Hal ini yang membuat tetangga berkomentar, “Anak-anaknya mau dijadikan pemusik dan artis, ya?”
:Kalau anak kami sudah diarahkan untuk bela negara dengan bercita-cita sebagai anggota TNI, jadi olahraga yang digiatkan bukan dalam bidang seni, karena akan bisa membanggakan keluarganya," begitu si tetangga melanjutkan kata-katanya. Si bungsu, Vania spontan berkata, ”Nia juga jadi Polisi Wanita, ya Ma, Cita-citanya.” Saya hanya senyum saja.
Sebagai pendidik, saya tergugah untuk membuat tulisan atas julitan tetangga tersebut, namun tidak artikel yang menawarkan topik tersebut. Sehingga saya beranikan diri untuk membuat Buku Bela Negara Jilid 1 yang mengadopsi dari kompetensi jurnal dengan berkolaborasi dengan sesama teman dosen dengan judul: Bela Negara Penguatan Karakter Remaja pada 2018.
Tujuan dari buku tersebut awalnya hanya ingin menyampaikan bahwa cita-cita itu hak dari anak dan bisa berubah seiring perkembangan anak. Sebagai orang tua tidak boleh menintervensi anak namun tetap mendukung apa pun keinginan atau hobby anak. Pada realitanya, anak tersebut tidak dapat memenuhi keinginan orang tuanya dan hingga kini belum bekerja, hanya di rumah saja, hiks.
Selanjutnya pada 2019, kembali terbit buku Bela Negara Jilid 2, NKRI dari perspektif psikologi dan pekerja sosial. Hal ini terinspirasi ketika menjadi relawan pendidik pada anak jalanan, ”Sekolah Master (Masjid Terminal) Depok). Dimana, banyaknya pekerja sosial dengan latar belakang ekonomi, misalnya mengajar di sekolah tersebut supaya dapat tumpangan tidur atau bisa dapat makan gratis meski seadanya. Sedangkan saya terlambat berkontribusi padahal memiliki Pendidikan yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang sudah memulai bersosial lebih dulu.
Kembali terbit Bela Negara perspektif sesuai profesi pada tahun 2021 yaitu berisikan rekam jejak karya mahasiswa Doktor Ilmu Ekonomi angkatan 42, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Adapun penulisnya dari praktisi dengan berbagai bidang yaitu pelatihan, pelayanan rumah sakit, pariwisata dan manufaktur. Judul tersebut memacu saya untuk terus berkarya untuk berkontribusi pada alumni. Alhasil, saya lolos hibah penelitian disertasi doctor pendanaan DRTM 2022 dengan judul “Mengembangkan Ekonomi Biru di Depok Jawa Barat; Peluang dan Tatangan Budidaya Ikan Neon Tetra”. Hal ini juga berkontribusi memberikan edukasi untuk para pembudidaya yang berlatar belakang otodidak tanpa memiliki pendidikan bidang perikanan.
Ikuti tulisan menarik Harlis Setiyowati lainnya di sini.
