SEBAIT SENJA DI TROTOAR
Cerpen : Silwati
Pada pipinya secarik debu melukis garis senja, gadis kecil yang mengais receh dari belas kasih pejalan kaki.
Ia tak punya mimpi tentang rumah yang memberinya teduh dari sengatan matahari dan percikan air hujan. Baginya hari ini atau esok sama saja, sama kelamnya dengan malam yang ia lalui dan sama merahnya dengan senja di trotoar kota.
"Aku selalu melihat kakak setiap senja di trotoar ini. Aku ingin sekali pulang, tetapi entah mau pulang kemana, aku yatim juga piatu," ucapnya setelah ia kuberi uang sepuluh ribu.
Air mengambang di bola mataku seraya kupeluk dia dan kuajak dia berlalu seiring senja memasuki kelam.
Jak. 25.10.2023
Copyright@Sil
Ikuti tulisan menarik Harna Silwati lainnya di sini.