x

Acara ruang diskusi resonansi budaya islam dalam sastra dan seni rupa

Iklan

Audi Alya Zuhry

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 9 April 2022

Rabu, 1 November 2023 19:34 WIB

Pekan Kebudayaan Nasional: Resonansi Budaya Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Acara Pekan Kebudayaan Nasional adalah acara dwitahunan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sejak 2019. Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) merupakan implementasi dari strategi pemajuan kebudayaan pada Kongres Kebudayaan Indonesia 2018.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terpilih menjadi salah satu penyelenggara Ruang Tamu Pekan Kebudayaan Nasional 2023, dengan tema “Resonansi Budaya Islam: Dari Ciputat Untuk Dunia” yang bekerja sama dengan Kemendikbudristek. Acara yang diselenggarakan pada tanggal 20 Oktober hingga 28 Oktober 2023 ini terdiri dari beberapa rangkaian acara sastra dan budaya, seperti peluncuran: Pojok Baca Danarto, bedah buku: Surat Jibril, diskusi: Resonansi Budaya Islam dalam Sastra dan Seni Rupa, workshop: Stand Up Comedy, tribute: Budayawan Muslim Ciputat Jamal D. Rahman, dan monolog: Putu Wijaya. Dalam acara Pekan Kebudayaan Nasional ini juga mengundang narasumber hebat yang akan mengisi disetiap sesi acara, adapun penampilan keren dari mahasiswa PBSI dari Semester 1, Semester 3, Semester 5, dan Semester 7.

Acara Pekan Kebudayaan Nasional adalah acara dwitahunan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sejak 2019. Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) merupakan implementasi dari strategi pemajuan kebudayaan pada Kongres Kebudayaan Indonesia 2018. Pekan Kebudayaan Nasional menjadi ruang dan wadah untuk meningkatkan dan memberikan kesempatan kolaborasi untuk siapa saja yang ingin mengekspresikan kebudayaan dan seni. Pekan Kebudayaan Nasional 2023 ini diselenggarakan di 40 titik ruang tamu di Jabodetabek, 4 titik utamanya, yaitu Galeri Nasional Indonesia, Museum Kebangkitan Nasional, PT. Produksi Film Negara (Persero), dan MBloc Space. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi salah satu ruang tamunya.

Pekan Kebudayaan Nasional tahun ini menjadikan filosofi lumbung sebagai metode, dimana kebudayaan harus dilestarikan bersama-sama, dan dimajukan dengan bergotong-royong sebagai kerja kolektif seluruh pemangku kepentingan. PBSI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai tuan rumah, Kaprodi Dr. Ahmad Bahtiar, M.Hum pun berharap Pekan Kebudayaan Nasional ini banyak yang akan antusias mengikuti selama acara berlangsung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam acara Pekan Kebudayaan Nasional ini terdapat pembukaan dan beberapa diskusinya. Pada pembukaan acara Pekan Kebudayaan Nasional, pada Jumat, 20 Oktober 2023, di isi dengan penampilan-penampilan keren dari mahasiswa PBSI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dan diskusi selanjutnya, yaitu pada Rabu, 25 Oktober 2023 di ruang theater lantai 3 Fakultas Ilmu Tarbiah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada seminar terakhir, menghadirkan sejumlah narasumber, yaitu Dr. Didin Sirojuddin, beliau adalah seorang Kaligrafer Internasional dan Pendiri Pesantren Lembaga Kreatif Muslim Keluarga (LEMKA), kemudian Hairus Salim, beliau adalah pengurus Yayasan Tikar Seni Budaya Nusantara Bandung, dan Annisa Rahadiningtyas, beliau adalah Asisten Kurator di National Gallery of Singapore. Diskusi ini dimoderatori oleh Sarah Monica, beliau adalah seorang Pegiat Literashinta dari AWCPH UI. Acara ini dibuka dengan penampilan teatrikal puisi karya Danarto, oleh tim akustik dari PBSI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Kyai Sirojuddin mengatakan, “Saya itu terlalu hidup dengan kaligrafi,” dengan penuh gairah saat memulai penjelasan materinya. Beliau juga menjelaskan peta perjalanan kaligrafi, menyajikan sejarah kaligrafi serta ragam jenisnya, dan mendemonstrasikan bagaimana kaligrafi telah berkembang pesat dari masa ke masa. Tidak lupa ia juga memaparkan tujuan-tujuan di balik seni kaligrafi yang luar biasa ini. Selanjutnya, Bapak Hairus Salim mengatakan juga bahwa dalam pandangannya, Pak Danarto mungkin ingin menyampaikan pesan-pesan spiritual atau ingin menciptakan hubungan antara alam gaib dengan alam manusia dalam ceritanya, “Pemahaman ini memberikan dimensi lebih dalam pada karya-karya Pak Danarto, yang secara visual dan naratif meresapkan unsur-unsur keagamaan dalam seni rupa kontemporer”, ucapnya. Terakhir, Mba Annisa Rahadiningtyas dalam konteks Arahmaiani, memulai perbincangan dengan mengingatkan bahwa peristiwa “nine eleven” pada tahun 2001 adalah sebuah peristiwa penting yang menciptakan persepsi negatif terhadap Islam. Mba Annisa mengatakan, “Sejak saat itu, representasi yang berhubungan dengan Islam sering diinterpretasikan sebagai simbol terorisme. Namun, Arahmaiani, telah menciptakan karya-karya yang terinspirasi dari adanya peristiwa tersebut, tanpa mengambil makna yang sama sekali islamik dalam arti tradisional.”

Maka dapat diambil kesimpulan dari diskusi ini adalah Seni Rupa Kontemporer adalah bidang yang rumit dan kuat untuk mempertahankan kualitas sosial Islam dan menghubungkannya dengan realitas kontemporer. Karya Seni Rupa Kontemporer adalah cara untuk memahami, mempertahankan dan menggambarkan kekayaan budaya Islam dan pesan-pesan dunia lain dengan cara yang baru dan kreatif.

Terdapat penampilan perwakilan dari setiap kelas yang mengisi acara Pekan Kebudayaan Nasional ini salah satunya, yaitu kelas 5B pada tanggal 23 Oktober 2023, tepat dihari ketiga PKN diadakan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, kelas 5B menampilkan Dramatisasi Cerpen adaptasi Cerpen Umi Kalsum Kisah-Kisah Pesantren karya Djamil Suherman. Mengubah cerpen menjadi dramatisasi cerpen itu berarti masuk pada materi alih wahana dalam Mata Kuliah Sastra Bandingan di Semester 5 ini.

Alih wahana adalah perubahan dari satu jenis kesenian ke jenis kesenian lain. Alih wahan mencakup kegiatan penerjemahan, penyaduran, dan pemindahan. Wahana merupakan medium yang dipergunakan untuk mengungkapkan, mencapai, atau memamerkan sebuah gagasan. Alih wahana memiliki arti luas, yaitu pengubahan dari berbagai jenis ilmu pengetahuan menjadi karya seni. Dapat diartikan juga bahwa sastra tidak hanya bisa diterjemahkan, namun dapat juga dialihwahanakan. Membanding-bandingkan bentuk budaya yang beralih wahana itu merupakan kegiatan yang bermanfaat bagi pemahaman yang lebih dalam mengenai hakikat sastra. Terdapat beberapa istilah yang berkaitan dengan hasil alih wahana, seperti ekranisasi, novelisasi, dan dramatisasi. Dramatisasi adalah pengubahan dari karya seni ke drama. Dengan mengalihwahanakan cerpen ke dramatisasi cerpen ini dapat menarik minat dan rasa penasaran penonton, membuat penonton tidak cepat bosan selama menyaksikan pementasan.

Dramatisasi cerpen ini diperankan oleh seluruh anggota kelas 5B, cerita pendek Umi Kalsum Kisah-Kisah Pesantren ini menceritakan mengenai kehidupan santri. Terdiri dari beberapa peran, yaitu Amran diperankan oleh Anwar, Fathimah diperankan oleh Sri, Umi diperankan oleh Fikriyah, H. Basuni diperankan oleh Rafi, Latifah diperankan oleh Nurul, Djamil diperankan oleh Zikri, Zainab diperankan oleh Zahra, Santriwati diperankan oleh Rachel, Hana, Dinni, Astri, Yulia, Mita, Aca, dan Laloi, Kyai Syafi’i diperankan oleh Tri, masyarakat diperankan oleh Rizkyana, Kimberly, Naila, Audi, Rita, dan Sarah, penjual bazar diperankan oleh Anisah, Gita, Hanna, dan Nadhila, anak-anak diperankan oleh Viny, Salma, Griya, dan Mutiara, Ustadzah diperankan oleh Jelita, Ibu pembeli sayur diperankan oleh Hanifah, Rachmayanti, Siva, dan Anisa, Mbok diperankan oleh Rahmadayani, Pak RT diperankan oleh Abu.

Pementasan dramatisasi cerita pendek ini berjalan dengan lancar, dan banyak apresiasi dari para penonton Pekan Kebudayaan Nasional dihari itu. Antusias penonton pada acara ini memang sangat luar biasa, dan antusias para penampil juga tidak kalah luar biasa. Para penampil pasti akan merasa bangga bisa menjadi bagian acara Pekan Kebudayaan Nasional tahun 2023 ini, khususnya mahasiswa PBSI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ikuti tulisan menarik Audi Alya Zuhry lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

10 jam lalu

Terpopuler