Zhou Li,  Pelukis yang Percaya Kefasihan Sapuan Kuas atas Kata-kata

Senin, 19 Februari 2024 14:47 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Zhou Li pelukis dari Tiongkok membuka pameran tunggalnya di Museum Seni Kontemporer dan Perencanaan Kota Shenzhen dengan sebuah puisi. Pameran berjudul Rose of Light ini mengambil inspirasi dari penyair Rainer Maria Rilke.

Pameran ini mengajukan pertanyaan reflektif dengan mengutip Rilke, seperti "Jika Anda melihat satu mawar, apakah Anda melihat semua mawar? Atau apakah setiap bunga berbeda?" Substansi dari sublimasi tersebut berfungsi sebagai pintu gerbang menuju refleksi yang lebih dalam dalam karyanya.

Zhou dikenal dengan lukisan abstrak dinamisnya yang mencerminkan kefanaan alam dan mengeksplorasi bagaimana alam terhubung dengan pikiran batin kita. Karyanya menjalin tema-tema ini, dengan sapuan kuas yang memadukan garis-garis puitis dan lingkaran cahaya yang lembut, menciptakan pandangan yang kompleks tentang realitas. Ia menggambarkan karya seninya sebagai "perpaduan antara sukacita dan kesedihan, pencarian introspeksi diri, dan penemuan alam dan diri sendiri."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lahir pada akhir tahun 1960-an dari sebuah keluarga artistik, Zhou Li tumbuh di sekitar kaligrafi dan lukisan tinta tradisional. Dia pindah ke Prancis untuk belajar pada tahun 1994 dan mulai membuat lukisan abstrak pada tahun 1998. Kembali ke Tiongkok pada tahun 2003. Ia menetap di Shenzhen, pos terdepan reformasi dan keterbukaan Tiongkok, sebuah kota yang identik dengan modernisasi yang cepat. Ini bukan tempat yang biasa bagi seniman arus utama, namun, kota metropolis yang ramai ini telah menjadi latar belakang lukisan Zhou.

Cathy Fan Direktur Content China pada laman news.artnet.com menyebut  eksistensi Zhou  selama dua dekade terakhir, mampu beradaptasi dengan apa yang sering disebut sebagai "efisiensi Shenzhen" dengan baik dan mengukuhkan dirinya sebagai seniman abstrak terkemuka di Tiongkok. Selain membuat lukisan berskala besar di studionya, ia juga mengajar di Akademi Seni Rupa Guangzhou, memandu para mahasiswanya dalam perjalanan membuat sketsa keliling Tiongkok. Sementara itu, ia juga menyeimbangkan perannya sebagai seorang ibu dari dua orang anak. ***

 

 

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler











Terpopuler di Peristiwa

img-content
img-content
img-content
img-content
Lihat semua