x

Iklan

Christian Saputro

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 18 Juni 2022

Minggu, 25 Februari 2024 18:01 WIB

In Flux, Semangat Kebersamaan, Kreativitas dan Perubahan Berlanjut

Flux bermakna sebuah perubahan berlanjut. Dalam bahasa Latin disebut, dari kata fluere yang artinya to flow atau mengalir. Jadi ini dapat dipakai sebagai penanda semangat para pelukis dari berbagai latar belakang profesi dari berbagai kota untuk saling menyerap dan memengaruhi kualitas karya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Komunitas Pojok Warna, Semarang, menginisiasi gelaran pameran bareng Konco Lukis. Pameran bersama bertajuk ”In Flux  ditaja di galeri De Warisan Art & Curio, Kota Lama,  Semarang. Pameran dibuka Minggu 25 Februari 2024 berlangsung hingga 3 Maret 2024.

Ketua Pelaksana pameran bersama In Flux Ge Haryanto mengatakan helat ini diniatkan untuk meningkatkan silaturahmi, kolaborasi dan membangun jejaring antar pelukis. Langkah ini sesuai dengan visi mewujudkan masyarakat yang berbudaya, mandiri,  kreatif inovatif dan memiliki skill di bidang kesenian dalam hal ini seni rupa.

Di era sekarang ini kolaborasi menjadi sangat penting dalam proses menelurkan gagasan atau ide dan menyelesaikan masalah jagad seni rupa secara bersama-sama menuju visi bersama memakmurkan dunia seni rupa. Bersama membangun eko sistem jagad seni rupa yang kondusif.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mengutip wacana Direktur Art Jog Heri Pemad kolaborasi menjadi kunci pemikiran kreatif. Kolaborasi itu penting untuk mencapai hasil terbaik saat menyelesaikan masalah yang rumit dalam dunia seni rupa.  Karena sesungguhnya sukses itu tak bisa jalan sendirian.

Dalam era kini yang dibutuhkan para pekarya adalah kolaborasi. Baik itu dengan kurator, pemilik gallery, penulis  maupun dengan sesama pelukis, berbagi dan menggabungkan aset jejaring. Saling memotivasi dan meringankan beban adalah hal yang sangat diperlukan para pelukis saat ini.

Ditambahkan promosi karya seni rupa secara konvensional non digital dilakukan melalui pembentukkan jejaring dan pemanfaatan ruang yang tersedia. Diharapkan penyesuaian ini dapat menjembatani kesenjangan antara kebutuhan ruang pamer, gallery dan art space. 

 Karena eterbatasan ruang pamer yang tersedia inilah para pekarya harus kreatif menciptakan ruang dan kesempatan berpameran sendiri dengan jalan kolaborasi dan membangun jejaring.

Karya-karya yang digelar  dalam ajang pameran ini merupakan karya anggota komunitas Pojok Warna dan Konco Lukis. Menariknya para pelukis yang berasal  dari berbagai kota ini juga dengan  latar lintas generasi dan profesi.  

Pameran bersama ini diikuti 24 pelukis yang berasal dari berbagai kota yaitu; Gagoek Hardiman (Semarang), Tedjo Konte (Surabaya),Yoyok Barokallah(Semarang),  Inug ( Ambarawa),  Didik Cahlorkidul (Demak) , Augustinus MP (Yogyakarta) , Suhartono (Semarang) , Totok Nuryanto (Solo) . Retno Pramubinasih (Kebumen), Feri Soma (Jepara) Be Sugianto (Jepara) Imron Rosadi (Semarang),Sony Pahlevi (Jepara) Daniel Catur (Semarang). Tiyok Black(Semarang) Darmanto (Semarang) Heriwanto (Semarang), Ge Haryanto (Semarang) Manik Mustiko (Semarang) Anang Syaroni (Solo) H.Agus Salim (Semarang) .Tri Irianto (Banyuwangi). Achmad Tem (Bali) dan Kol (Purn)Aris S (Semarang)

Disigi muasalnya diksi Flux/Flaks/-n  dalam kamus “The New Oxford American Dictionary” berarti:  Pertama, The action or process of flowing or flowing out, Kedua,  Continuous Change.

Terjemahan bebasnya, yaitu sebuah aksi atau proses yang mengalir. Selain itu  “flux” juga bermakna sebuah perubahan berlanjut. Dalam bahasa Latin disebut, dari kata fluere yang artinya “to flow”, atau “mengalir”.

Diksi ini diambil dari bahasa Inggris sebagai tajuk dengan maksud menjadi sebuah pesan universal. Selain itu, dengan menilik dan mempertimbangkan arti etimologisnya, maka “flux” dapat dipakai sebagai penanda semangat para pelukis dari berbagai latar belakang profesi  dari berbagai kota  --- yang pada praktiknya mereka menjalankan kreativitasnya dengan mengalir --- diharapkan akan saling menyerap dan memengaruhi kualitas karyanya.  

Pameran kolaborasi ini yang menghadirkan karya-karya dengan berbagai media dan langgam ini diharapkan akan mengalir dengan karakternya masing-masing dan bermuara menjadi mozaik seni rupa Indonesia yang terus bertumbuhkembang berkelanjutan. ,

Menilik kata‘flux’ dalam babagan sejarah seni tidak asing lagi. Imej kata‘flux’  melekat pada gerakan Fluxus di Eropa masa silam. Sebuah momen kreativitas yang mengutamakan permainan, eksperimen dan uji-coba. Gerakan itu memiliki semangat untuk terus menciptakan kode-kode estetik dan pemikiran baru. Dan pengaruh gerakan itu menghasilkan berbagai berbagai kode-kode estetik baru, baik dalam seni murni dan terapan.

Meminjam semangat kaum Fluxus, maka semangat yang mengalir penaka air yang tak pernah lelah menuju muara. Semangat seperti  ini bisa menggambarkan jiwa para pelukis yang ingin selalu menghasilkan karya yang segar. Muaranya diharapkan para pelukis peserta pameran memiliki kualitas eksperimen tinggi, menerobos sekat-sekat. “In flux”, yang kemudian berarti “dalam sesuatu yang mengalir; tumbuh dan berkembang’.

Semangat bersama itu sudah dihidupkan akankah terus nyala aak kunjung padam. Ada sebuah ujaran bijak, yang harus diugemi menjadi langkah bersama demi masa depan seni rupa yang benderang. Yen dudu kita, sapa maneh, yen ora saiki, kapan?  Kalau bukan kita siapa lagi ? Kalau tidak sekarang kapan lagi ?

Selamat merayakan pameran dan memakmurkan dunia seni rupa.

Semarang 17 Februari 2024

Christian Heru Cahyo Saputro (Jurnalis dan Pengamat Seni Rupa Tinggal di Semarang)

Tulisan ini dimuat sebagai pengantar dalam katalog dalam pameran bersama In Flux yang berlangsung 25 Februari  - 3 Maret 2024

Ikuti tulisan menarik Christian Saputro lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler