x

Iklan

Daniel Octavian

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 19 Februari 2024

Selasa, 27 Februari 2024 12:31 WIB

Hubungan Media Sosial dan Media Arus Utama di Indonesia

Artikel ini merupakan tugas mata kuliah Komunikasi Digital dari Program Studi Produksi Media. Dengan dosen Pengampu Rachma Tri Widuri, S.Sos., M.Si.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Analisis Media Sosial dan Media Arus Utama di Indonesia

Media sosial dan media arus utama di Indonesia memiliki peran yang signifikan dalam membentuk opini publik dan menyebarkan informasi. Media sosial seperti Instagram, Twitter, dan YouTube telah menjadi platform utama bagi individu dan merek untuk berinteraksi dan membagikan konten.  Mereka memungkinkan komunikasi yang cepat dan luas, memengaruhi tren budaya, dan menjadi wadah untuk kampanye politik dan sosial. Berikut analisis hubungan antara media sosial dengan media arus utama, sebagai berikut:

  1. Interaksi dan Saling Mempengaruhi: Media sosial memungkinkan terjadinya interaksi langsung antar pengguna, media arus utama menyajikan konten dengan cara yang lebih sepihak. Namun, konten-konten yang dibuat oleh media arus utama seringkali menjadi bahan perbincangan di media sosial, sedangkan informasi dan opini yang disebarkan di media sosial dapat menjadi bahan berita bagi media arus utama.
  2. Kecepatan Penyebaran Informasi: Media sosial seringkali menyebarkan berita lebih cepat dibandingkan media arus utama karena kedekatannya dan sifatnya yang global. Beberapa informasi dapat menyebar dengan cepat dalam hitungan detik sebelum media arus utama mempunyai kesempatan untuk mengkonfirmasi atau memverifikasi kebenarannya.
  3. Diversifikasi Sumber Informasi: Media sosial memungkinkan individu memperoleh informasi dari berbagai sumber yang mungkin tidak diberitakan di media arus utama. Hal ini dapat menciptakan perspektif yang lebih beragam dan memberikan ruang bagi suara-suara minoritas yang tidak terwakili dengan baik di media arus utama.
  4. Kontrol Narasi dan Keyakinan: Media arus utama seringkali memiliki kontrol yang lebih besar terhadap narasi dan kebenaran informasi yang disajikan. Berita biasanya melalui proses editorial yang ketat untuk memastikan keakuratan dan keandalan. Di sisi lain, media sosial rentan terhadap berita palsu, informasi yang tidak terverifikasi, dan narasi yang dibentuk oleh individu tanpa kontrol editorial yang ketat.
  5. Keterlibatan dan Partisipasi: Media sosial memungkinkan pengguna untuk lebih terlibat dalam proses perolehan dan penyebaran informasi. Individu dapat mengungkapkan pendapatnya, berbagi pengalaman pribadi, dan berpartisipasi dalam diskusi online. Di sisi lain, media arus utama cenderung menawarkan pengalaman yang lebih pasif kepada pemirsa, meskipun terdapat upaya untuk meningkatkan interaktivitas melalui platform digital.
  6. Pengaruh terhadap opini publik: Baik media sosial maupun media arus utama memegang peranan penting dalam membentuk opini publik. Media arus utama seringkali mempunyai pengaruh lebih besar, terutama di kalangan orang-orang yang kurang paham media sosial. Namun, media sosial memungkinkan kelompok opini yang kuat untuk membentuk dan mempengaruhi kebijakan media arus utama melalui tekanan publik.

Selain itu, terdapat persentase pengguna internet yang menggunakan setiap platform media sosial, adalah Pengguna Whatsapp di Indonesia sebanyak 90,9% dari jumlah populasi. Pengguna Instagram di Indonesia sebanyak 85,3% dari jumlah populasi. Pengguna Facebook di Indonesia sebanyak 81,6% dari jumlah populasi. Pengguna Tiktok di Indonesia sebanyak 73,5% dari jumlah populasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ikuti tulisan menarik Daniel Octavian lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Taman Pecinta

Oleh: Wahyu Kurniawan

Senin, 29 April 2024 12:26 WIB

Terpopuler

Taman Pecinta

Oleh: Wahyu Kurniawan

Senin, 29 April 2024 12:26 WIB