Bantul (MTsN 4 Bantul) – Salah satu tradisi Pondok Pesantren saat Bulan Ramadhan adalah menghatamkan kitam kuning. Tujuannya adalah selain memperdalam keilmuan agama juga untuk mencari berkah dengan mengkhatamkan kitab pada bulan suci. Banyak pondok pesantren dan madrasah yang melakukan hal tersebut hingga saat ini. Salah satunya adalah MTsN 4 Bantul yang pada kegiatan Pesantren Ramadhan tahun 2024 panitianya menargetkan siswa khatam kitab kuning.
Pesantren Ramadhan di MTsN 4 Bantul berlangsung selama 2 hari. Mulai Sabtu hingga Minggu (16-17/3/2024). Salah satu agenda khususnya adalah khataman kitab kuning. Kepala MTsN 4 Bantul Sugeng Muhari sangat mendukung kegiatan ini. Ia berpendapat bahwa para siswa harus tahu bahwa dalam tradisi pesantren ada istiah khataman kitab di bulan Ramadhan. Sehigga saat masuk bulan suci menjadi momentum yang pas untuk membekali siswa dengan ilmu keagamaan yang mendalam serta mengenalkan tradisi pesantren tersebut dalam kegiatan Pesantren Ramadhan. “Siswa sangat antusias saat diajak untuk mengikuti kegiatan Pesantren Ramadhan. Sehingga panitia lebih mudah memberikan kegiatian keagamaan yang lebih serta mengajak untuk khataman kitab kuning,” ujar Sugeng.
“Banyak siswa yang belum tahu istilah kitab kuning, kitab andalannya santri. Padahal maksud kitab kuning adalah kitab klasik yang ditulis oleh para ulama dulu. Memang kebanyakan kitab dulu dicetak dengan kertas warna kuning sehingga santri menyebut kitab ulama dulu dengan sebutan kitab kuning. Meskipun ada juga kitab yang dicetak dengan kertas putih namun tetap saja menyebutnya dengan sebutan kitab kuning. Siswa harus tahu itu agar kekayaan budaya ini dapat mereka lestarikan,” sambung Kepala MTsN 4 Bantul.
Kitab yang dikahatamkan bernama “Jawahirul Adab” karya K. Ahmad Nawawi Bulumanis Pati. Pemilihan kitab yang akan dikhatamkam berdasarkan isi kitab dan ketebalannya. Panitia memilih isi kitab yang membahas adab belajar karena hal itu sesuai siswa MTsN 4 Bantul. Panitia juga memilih ketebalan kitab karena kegiatan Pesantren Ramadhan hanya 2 hari sehingga kitab yang tipis akan sesuai dengan kegiatan. Dalam kegiatan khataman kitab kuning siswa diajak mengaji selama 5 kali dalam sehari yaitu setelah shalat Subuh, Dhuha, Dhuhur, Ashar dan Isya’. Kitab dibaca hingga selesai dan diakhiri dengan do’a bersama. (uun)
Ikuti tulisan menarik Uun Nashikhun lainnya di sini.