x

Iklan

Indŕato Sumantoro

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 12 Juli 2020

Kamis, 9 Mei 2024 08:05 WIB

Swasembada Aspal, Mission Impossible ?

Swasembada Aspal adalah misi yang mustahil atau mission impossible. Pak Jokowi saja telah gagal total untuk mewujudkannya. Apakah pak Prabowo mampu mengubahnya menjadikan swasembada aspal adalah misi nothing is impossible?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Orang yang pertama kali menggaungkan gagasan “Swasembada Aspal” adalah Bapak Rahmat Gobel yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI Bidang Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang). Gagasannya ini untuk pertama kali telah disampaikannya pada tanggal 27 September 2022, ketika beliau usai melakukan perjalanan ke Sulawesi Tenggara dan berbincang dengan Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi.

Pada tanggal yang sama, pak Jokowi juga datang berkunjung ke Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Pak Jokowi merasa sangat terkejut dan heran. Mengapa selama ini, Indonesia telah mengimpor aspal?. Padahal jumlah deposit aspal alam di Pulau Buton jumlahnya sangat melimpah. Alih-alih pak Jokowi memutuskan untuk Indonesia mau berswasembada aspal, pak Jokowi malah memutuskan Indonesia akan stop impor aspal pada tahun 2024.

Dari dua buah informasi di atas, kelihatannya tidak ada kaitan dan hubungan antara satu sama lainnya. Yaitu; apa yang digagas oleh pak Rahmat Gobel adalah Indonesia harus mampu berswasembada aspal. Sedangkan yang pak Jokowi putuskan adalah Indonesia akan stop impor aspal pada tahun 2024. Seolah-olah antara swasempada aspal dan stop impor aspal itu adalah dua hal yang beda, dan satu sama lain tidak saling berkaitan. Tetapi sejatinya antara “swasembada aspal” dengan “stop impor aspal itu” maknanya adalah identik dan persis sama. Hanya saja telah dipandang dari sudut pemikiran dan pengalaman yang berbeda. Mengapa perbedaan persepsi ini bisa terjadi?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pak Rahmat Gobel mengagas swasembada aspal, karena potensi aspal alam Buton adalah sangat luar biasa besar sekali untuk mampu mensubstitusi aspal impor. Sedangkan pak Jokowi memutuskan akan stop impor aspal, karena penyebab dari biang keladi akar masalah mengapa potensi aspal Buton yang besar itu tidak mampu menggantikan aspal impor adalah karena adanya kebijakan impor aspal yang sudah berjalan selama 45 tahun. Dengan demikian pak Jokowi memutuskan akan stop impor aspal pada tahun 2024, karena kebijakan impor aspal adalah biang kerok atau penyebab utama dari mengapa sampai saat ini Indonesia masih belum juga mampu berswasembada aspal.

Kalau kita pikir-pikir dengan seksama, Indonesia merdeka pada tahun 1945. Tetapi mengapa gagasan untuk swasembada aspal ini kok baru muncul ke permukaan pada tahun 2022, atau 77 tahun kemudian? Kelihatannya gagasan ini sudah sangat terlambat sekali. Adapun gagasan swasembada aspal itu kelihatannya pak Rahmat Gobel ingin menyampaikan gagasannya ini untuk mendapatkan perhatian dari pak Jokowi. Tetapi pak Jokowi lebih memilih untuk menggunakan narasi stop impor aspal daripada mau menerima usulan swasembada aspal agar terdengar lebih hebat dan keren, karena berasal dari hasil pemikirannya sendiri. Sebenarnya rakyat tidak peduli dan mempermasalahkan penggunaan istilah antara swasembada aspal atau stop impor aspal. Yang paling penting bagi rakyat adalah apa yang telah diucapkan oleh seorang Presiden harus terwujud.

Akibat keputusan pak Jokowi akan stop impor aspal pada tahun 2024 tidak terwujud, tentu hal ini telah mendorong rakyat untuk bertanya-tanya. Pak Jokowi selama ini sudah mampu membangun infrastruktur jalan-jalan Tol yang hebat di seluruh wilayah Indonesia. Pak Jokowi sudah mampu membangun hilirisasi nikel. Pak Jokowi sudah mampu membangun Ibu Kota Nusantara (IKN). Lho, kok pak Jokowi tidak mampu mewujudkan keputusannya untuk stop impor aspal pada tahun 2024? Apakah hal ini tidak aneh? Apakah hal ini berarti bahwa masalah stop impor aspal itu sejatinya jauh lebih komplek, sulit, dan rumit daripada membangun Ibu Kota Nusantara? Bagaimana cara kita memandang persoalan aneh ini dari kaca mata orang awam ?

Kalau pak Jokowi mau stop impor aspal, sebenarnya caranya adalah sangat mudah. Pak Jokowi tinggal meminta kepada para importir aspal untuk stop impor aspal. Pak Jokowi memiliki kekuasaan dan pengaruh yang sangat besar untuk mampu mengendalikan dan mengatur impor aspal dengan membuat kebijakan-kebijakan yang strategis.

Tetapi yang pak Jokowi tidak mampu melakukannya dengan baik adalah untuk meminta para Investor dan pengusaha untuk mau membangun industri aspal Buton. Pak Jokowi sudah pernah menghimbau kepada para Investor dan pengusaha untuk mau berinvestasi di bidang industri aspal Buton. Tetapi hasilnya sungguh sangat mengecewakan. Upaya-upaya tersebut tidak berhasil sama sekali, alias gagal total. Mengapa? Karena selama pemerintah tidak memiliki kemauan politik yang jelas untuk mau berswasembada aspal, maka sampai kapanpun para Investor dan pengusaha akan lebih memilih untuk wait and see.

Masa kejayaan pak Jokowi sebentar lagi akan pudar. Dan akan segera digantikan oleh presiden baru, pak Prabowo. Aspal Buton mau dibawa kemana oleh pak Prabowo? Sampai saat ini masih belum ada tanda-tanda baik, bahwa pak Prabowo akan mempunyai perhatian khusus dan kepedulian dengan isu-isu aspal Buton dan swasembada aspal. Jadi apa kesimpulannya? Rakyat bertanya dengan penuh harap-harap cemas: “Apakah gagasan swasembada aspal ini merupakan Mission Impossible?”.

Adapun fokus dari pembangunan pemerintahan pak Prabowo adalah untuk melaksanakan janji di masa kampanye; yaitu “Makan Siang Gratis”. Kebijakan ini harus didukung oleh semua para Menteri, dan dipastikan wajib dilaksanakan dengan baik, apapun konsekwensinya. Dengan demikian isu-isu mengenai aspal Buton dan swasembada aspal akan pupus, hilang musnah, dan tenggelam dengan sendirinya di dalam berita-berita Media Massa. Sehingga akhirnya, semua itu akan terlupakan dan lenyap dari alam pikiran dan asa rakyat Indonesia. Memang miris sekali melihat prospek masa depan aspal Buton dan swasembada aspal di tangan pemerintahan pak Prabowo. Tetapi itu salah siapa?

Kalau kita lebih cermat lagi membaca judul tulisan ini, apakah tulisan ini akan bercerita bahwa aspal Buton sudah tamat, dan gagasan swasembada aspal sudah mati karena putus asa? Dan akhir dari ceritanya adalah aspal impor sebagai pemenangnya? Tetapi tunggu dulu. Cerita ini masih belum selesai.

Mission Impossible adalah sebuah serial film-film thriller mata-mata aksi yang berdasarkan pada serial televisi dengan nama yang sama. Yang diproduksi dan dibintangi oleh Tom Cruise sebagai agen IMF Ethan Hunt. Di dalam film-film Mission Impossible itu selalu menunjukkan bahwa pemeran utama Ethan Hunt telah melakukan misi mata-matanya yang sangat sulit dan berbahaya, bahkan mustahil untuk mampu dicapai oleh orang biasa. Banyak adegan-adegan kepahlawanan yang seru dan sangat luar biasa menegangkan, dan membuat degub jantung berdebar-debar lebih keras. Tetapi pada akhir ceritanya, sang jagoannya adalah selalu sebagai menangnya, dimana para penonton telah berpikir, bahwa seharusnya dia sudah kalah dan mati.

Kisah tentang aspal Buton dan swasembada aspal ini dapat digambarkan sama seperti cerita pada film-film Mission Impossible. Meskipun apa yang selama ini kelihatannya tidak mungkin sama sekali, tetapi di episode akhir cerita selalu ada happy ending. Swasembada Aspal adalah misi yang mustahil atau mission impossible. Pak Jokowi saja telah gagal total untuk mewujudkannya.

Tetapi sebelum kisah dari cerita mengenai aspal Buton dan swasembada aspal ini tamat, akan selalu ada kejutan-kejutan bagi penonton. Adapun akan ada film baru dengan adegan-adegan yang lebih seru, fantastis, dan menegangkan; yaitu kisah mengenai: “Swasembada Aspal, Nothing Is Impossible”. Mudah-mudahan saja nama tokoh dari pemeran utamanya dalam kisah ini adalah Prabowo Subianto, Presiden RI ke-8. Mari kita tunggu bersama, kapan akan tanggal tayangnya.

Ikuti tulisan menarik Indŕato Sumantoro lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terkini