UKT melangit, Ayok ke Swasta

Selasa, 21 Mei 2024 14:13 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Perguruan tinggi swasta bisa memberikan lebih banyak tawaran menarik bagi calon mahasiswa, daripada mereka ke perguruan tinggi nasional (PTN) dengan UKT tinggi

UKT melangit, ayo ke swasta (UKSW)

Seingat saya perubahan tata cara pembayaran pada universitas negeri dimulai ketika era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tepatnya pada 2018/2019. Saat itu peran masyarakat di perguruan tinggi ditingkatkan. Saat itu, saya sudah ketir-ketir karena hal ini berdampak bahwa peluang anak hebat tapi dapat mengakses pendidikan setinggi-tingginya. Ini tidak seperti periode sebelumnya. Perguruan tinggi diberi ruang untuk menuntut masyarakat lebih tinggi melakukan pembayaran.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saya bersyukur produk pendidikan masa lalu dimana masuk UGM tanpa tes dan orangtua hanya pusing untuk biaya hidup (tahun 1987-1992). Saat itu dengan 6 anak, dengan 3 anak di UKSW, masuknya saya ke UGM tanpa tes dan tanpa ada UKT semacam sekarang sangatlah menguntungkan, sekalipun orangtua cukup sibuk utang sana sini untuk hidup bulanan saya di Jogja kala itu.

Setelah itu saya mulai bekerja di UKSW tahun 1992, saya melihat suasana yang menarik ketika akan ada kenaikan biaya kuliah. Selalu ada rapat dimana mahasiswa terlibat dan ikut memikirkan mengapa UKSW harus menaikkan uang kuliah.  Ada diskusi penuh pertimbangan demi keberlangsungan studi mahasiswa yang notabene dari seluruh pelosok Indonesia. Sebagian besar mereka adalah mahasiswa dengan ekonomi menengah, ataupun dari daerah konflik, daerah bencana dan berbagai masalah sosial lainnya.

Juga tidak sedikit, dosen ikut mengabdi dengan ambil bagian dalam memberikan bantuan secara informal kepada mahasiswa yang kesulitan pembiayaan baik biaya hidup, biaya kuliah, numpang nginap atau apapun yang dibutuhkan oleh beberapa mahasiswa di UKSW.

Berita kenaikan UKT pada media massa saat ini menjadi bukti ketar-ketir saya masa lampau dimana perguruan tinggi negeri yang semestinya berpihak pada masyarakat, justru menjadi pencari dana dari masyarakat. Hal ini sangat ironis dimana diluar sana masih banyak institusi luar negeri yang promosi adanya berbagai beasiswa yang dibuka bagi warga asing.

Sebagai kaum swasta, kenaikan uang kuliah yang tajam di perguruan tinggi negeri (PTN) dapat dilihat sebagai peluang bagi perguruan tinggi swasta (PTS) untuk menarik lebih banyak mahasiswa. Ada beberapa faktor yang dapat menjelaskan fenomena ini dan bagaimana PTS dapat memanfaatkannya:

Biaya Pendidikan yang Kompetitif:

PTS dapat menawarkan biaya pendidikan yang lebih kompetitif atau lebih rendah dibandingkan PTN yang mengalami kenaikan biaya. Hal ini bisa menarik mahasiswa yang mencari pendidikan dengan biaya yang lebih terjangkau.

Program Beasiswa dan Bantuan Keuangan:

PTS bisa lebih agresif dalam menawarkan program beasiswa dan bantuan keuangan untuk menarik mahasiswa yang terdampak oleh kenaikan biaya di PTN.

Fleksibilitas dalam Kurikulum dan Program:

PTS sering kali lebih fleksibel dalam mengembangkan kurikulum dan program yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dan minat mahasiswa. Dengan demikian, mereka bisa menarik mahasiswa yang mencari program studi yang lebih spesifik atau inovatif.

Fasilitas dan Infrastruktur:

PTS dapat berinvestasi dalam fasilitas dan infrastruktur yang modern dan menarik. Mahasiswa mungkin tertarik dengan lingkungan belajar yang lebih baik dan fasilitas yang lebih memadai.

Peningkatan Kualitas Pengajaran:

PTS dapat meningkatkan kualitas pengajaran dengan merekrut dosen berkualitas dan meningkatkan rasio dosen-mahasiswa. Mahasiswa yang mencari pengalaman belajar yang lebih personal dan interaktif mungkin lebih tertarik untuk mendaftar di PTS.

Strategi Pemasaran yang Efektif:

PTS dapat menggunakan strategi pemasaran yang lebih efektif untuk menyoroti keunggulan dan keunikan mereka. Kampanye pemasaran yang baik bisa membantu PTS dalam menjangkau calon mahasiswa yang sedang mencari alternatif dari PTN.

Kolaborasi dengan Industri:

PTS bisa menjalin kerjasama dengan industri untuk menyediakan program magang, pelatihan, dan peluang kerja yang lebih baik bagi lulusannya. Hal ini bisa menjadi nilai tambah yang signifikan bagi mahasiswa yang memprioritaskan kesiapan kerja setelah lulus.

Dalam konteks ini, PTS memiliki peluang besar untuk menarik mahasiswa yang mungkin merasa terbebani dengan kenaikan biaya di PTN. Dengan strategi yang tepat, PTS dapat meningkatkan daya tarik mereka dan mengembangkan basis mahasiswa yang lebih kuat dan beragam.

Jadi kami swasta berpendapat, “kalau UKT melangit, ayok ke swasta”.  

Bagikan Artikel Ini
img-content
Hanna Parhusip

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

img-content

UKT melangit, Ayok ke Swasta

Selasa, 21 Mei 2024 14:13 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler