x

Sumber gambar: Bing AI

Iklan

Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Hamba Allah dan Umat Muhammad Saw. Semakin besar harapan kepada Allah melebihi harapan kepada makhluk-Nya, semakin besar pula potensi dan kekuatan yang kita miliki.
Bergabung Sejak: 28 Mei 2022

Jumat, 24 Mei 2024 07:58 WIB

Dialog: Mempelajari Perubahan Zaman Seperti Dunia Game

Sebuah percakapan dua orang pemikir bangsa yang membahas potensi manusia yang relevan dengan siklus zaman di dunia.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

"Zaman sekarang ini, tepatnya di tahun 2024 ini kepintaran adalah modal kekuatan utama ya?"

"Tidak cuma pintar bung, tapi kaya harta, punya posisi seperti jabatan dan kedudukan itu sangat menunjang hidup di zaman sekarang."

"Kalau zaman berikutnya apa yang jadi modal?"

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Ya kalau berdasarkan literatur kitab suci, kan dikenal ada hari kebangkitan. Nah potensi-potensi yang dimiliki manusia itu niscaya nanti dibangkitkan. Potensi itu meliputi potensi fisik, akal yang meliputi potensi kecanggihan pikiran, serta kebaikan yang meliputi potensi kemistisan dan penguasaan elemen dunia seperti api, misalnya.

Dunia ini selalu berputar dengan potensinya. Dulu zaman yang dikisahkan epik Mahabharata, potensi fisik yang menonjol dimana kebaikan dan kelicikan beradu. Zaman yang dikisahkan dalam Veda juga ada yang menggambarkan kebaikan yang menonjol dimana manusia memiliki kekuatan mistis untuk melawan kekacauan yang ditimbulkan makhluk planet lain.

Nah sekarang kita di zaman akal yang mendominasi, dimana setan ada dalam diri kita masing-masing yang mesti kita lawan dengan kesadaran berketuhanan."

"Oh pantas saja agama selalu menganjurkan pemeluknya untuk berlomba-lomba dalam kebaikan, dan sertakan niat yang luhur, ternyata demi menyambut hari kebangkitan itu ya?!"

"Tepat sekali, tapi tetap saja kalau ga ada iman di hati, dan bukan termasuk golongan bertakwa yakni golongan yang taat menjalankan perintah Tuhan dan menjauhi larangan-Nya, bukan termasuk orang yang dibangkitkan hari itu, alias merugi."

"Asyik juga dunia ini, macam game saja, permainan yang memperadukan kekuatan potensi manusia!"

"Iya jelas kan di dunia game yang dimainkan anak-anak dan remaja saat ini seperti macam game RPG, bahkan dunia komik yang selalu membahas tema fantasi dan apocalypse, itu sendiri menggambarkan suasana dunia di masa depan. Al-Qur'an sendiri mengatakan firman demikian, Dunia ini hanyalah permainan dan senda gurau."

"Jadi nanti kalau seperti game di hari kebangkitan nanti, lawan kita siapa?"

"Ya pasti eksistensi makhluk yang menjadi tantangan bagi umat manusia untuk zaman nanti yang relevan sebagai tantangan potensi manusia yang sudah dibangkitkan, kita bakal perang lawan makhluk demikian nanti, kalau di referensi Islam juga Nasrani disebutnya bangsa perusak Ya'juj dan Maj'uj. Nah seperti halnya di zaman sekarang kemiskinan dan kelaparan menjadi momok mengerikan bagi bangsa manapun, jadi kita dituntut pintar untuk mengolah alam di zaman sekarang demi memenuhi kebutuhan pokok masyarakat."

"Paham, terima kasih pencerahannya bung!"

"Sama-sama." 

Cimahi, 23 Mei 2024.

Ikuti tulisan menarik Indrian Safka Fauzi (Aa Rian) lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler