x

Penggunaan Teknologi Informasi dalam Sistem Pengendalian Manajemen

Iklan

Desti Ratnasari

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 22 Mei 2024

Minggu, 26 Mei 2024 19:14 WIB

Penerapan Leverage di Perusahaan dan Dampaknya pada Kinerja Bisnis

Leverage adalah penggunaan sumber daya yang ada seperti dana atau aset. Tujuannya untuk meningkatkan potensi keuntungan dari suatu investasi atau operasional perusahaan. Leverage umumnya mengacu pada penggunaan utang untuk mendanai investasi atau operasional perusahaan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pendahuluan

Dalam dunia bisnis modern, leverage menjadi salah satu strategi keuangan yang sering digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan potensi keuntungan dan pertumbuhan. Leverage, atau pengungkit keuangan, mengacu pada penggunaan dana pinjaman atau utang untuk mendanai investasi dan operasional perusahaan. Penggunaan leverage ini memungkinkan perusahaan untuk memperbesar skala operasionalnya dengan lebih cepat dibandingkan hanya mengandalkan modal sendiri. Namun, penggunaan leverage juga membawa risiko yang perlu dikelola dengan baik. Artikel ini akan membahas pentingnya penerapan leverage di perusahaan, termasuk manfaat, risiko, dan strategi optimal dalam mengelola leverage untuk mencapai kinerja bisnis yang lebih baik.

Latar Belakang

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Konsep leverage telah dikenal dan diterapkan dalam berbagai bidang ekonomi sejak lama. Dalam konteks perusahaan, leverage menjadi salah satu alat utama dalam strategi keuangan yang bertujuan untuk mengoptimalkan struktur modal perusahaan. Menurut Brealey, Myers, dan Allen (2020), leverage dapat meningkatkan potensi keuntungan perusahaan, tetapi juga dapat meningkatkan risiko kebangkrutan jika tidak dikelola dengan baik.

Seiring dengan perkembangan pasar dan persaingan yang semakin ketat, perusahaan perlu mencari cara-cara yang efektif untuk meningkatkan daya saing dan pertumbuhannya. Penggunaan leverage menjadi salah satu cara yang populer karena dapat memberikan suntikan dana tambahan tanpa harus mengorbankan ekuitas atau saham perusahaan. Dalam banyak kasus, leverage telah membantu perusahaan untuk tumbuh lebih cepat dan mencapai target bisnis yang lebih ambisius.

Pembahasan

  1. Meningkatkan Potensi Keuntungan

Leverage memungkinkan perusahaan untuk mengakses dana tambahan yang dapat digunakan untuk investasi produktif. Dengan dana tambahan ini, perusahaan dapat memperluas operasionalnya, mengembangkan produk baru, dan memasuki pasar baru. Menurut Modigliani dan Miller (1958), penggunaan utang dapat meningkatkan nilai perusahaan jika digunakan untuk investasi yang menghasilkan return lebih tinggi daripada biaya utang.

Sebagai contoh, perusahaan yang menggunakan leverage untuk membiayai ekspansi pabrik atau pembelian teknologi baru dapat meningkatkan kapasitas produksinya dan mengurangi biaya per unit. Jika investasi ini berhasil, perusahaan akan menikmati peningkatan keuntungan yang signifikan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan nilai saham dan memberikan imbal hasil yang lebih baik bagi pemegang saham.

  1. Optimalisasi Struktur Modal

Penggunaan leverage memungkinkan perusahaan untuk mencapai struktur modal yang lebih efisien. Struktur modal yang optimal adalah kombinasi dari utang dan ekuitas yang meminimalkan biaya modal rata-rata tertimbang (weighted average cost of capital/WACC). Dalam struktur modal yang optimal, perusahaan dapat memanfaatkan manfaat pajak dari bunga utang, yang dapat mengurangi beban pajak dan meningkatkan laba bersih.

Perusahaan dengan struktur modal yang baik dapat meningkatkan kepercayaan investor dan pemegang saham. Menurut Myers (2001), struktur modal yang efisien juga membantu perusahaan dalam menghadapi fluktuasi pasar dan mengelola risiko keuangan dengan lebih baik.

  1. Manfaat Pajak

Salah satu manfaat utama dari penggunaan leverage adalah pengurangan pajak. Bunga utang dapat dikurangkan dari pendapatan kena pajak, sehingga mengurangi beban pajak perusahaan. Ini merupakan salah satu keuntungan yang signifikan dari leverage, karena perusahaan dapat menyimpan lebih banyak dari laba operasionalnya setelah pajak.

Menurut Graham (2000), pengurangan pajak dari bunga utang dapat memberikan insentif bagi perusahaan untuk menggunakan leverage. Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan keuntungan bersihnya dan memperkuat posisi keuangannya.

  1. Ekspansi dan Pertumbuhan

Leverage memberikan perusahaan kemampuan untuk melakukan ekspansi dan pertumbuhan yang lebih cepat. Dengan akses ke dana tambahan, perusahaan dapat melakukan investasi besar yang mungkin tidak dapat dilakukan hanya dengan modal sendiri. Misalnya, perusahaan dapat mengakuisisi perusahaan lain, mengembangkan teknologi baru, atau memperluas jaringan distribusi.

Dalam kasus Amazon, penggunaan leverage yang strategis memungkinkan perusahaan untuk melakukan akuisisi besar-besaran dan memperluas operasionalnya ke berbagai sektor, dari e-commerce hingga layanan cloud. Strategi ini telah membantu Amazon tumbuh menjadi salah satu perusahaan terbesar dan paling berpengaruh di dunia.

  1. Meningkatkan Nilai Perusahaan

Jika leverage digunakan secara bijaksana dan investasi yang dilakukan menghasilkan return yang lebih tinggi daripada biaya utang, nilai perusahaan secara keseluruhan dapat meningkat. Ini karena laba yang lebih tinggi akan meningkatkan nilai perusahaan di mata pemegang saham dan investor. Selain itu, penggunaan leverage yang efektif dapat meningkatkan rasio pengembalian ekuitas (return on equity/ROE), yang merupakan indikator penting bagi investor.

Namun, penting untuk diingat bahwa leverage juga membawa risiko. Menurut Jensen (1986), perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi harus mampu menghasilkan arus kas yang cukup untuk membayar bunga dan pokok utang. Jika pendapatan perusahaan tidak mencukupi, risiko kebangkrutan meningkat, yang dapat merusak nilai perusahaan.

  1. Risiko Leverage

Meskipun leverage dapat meningkatkan potensi keuntungan, risiko yang terkait tidak boleh diabaikan. Risiko utama dari leverage adalah meningkatnya beban bunga dan risiko kebangkrutan. Jika perusahaan tidak dapat menghasilkan pendapatan yang cukup untuk menutupi biaya bunga, maka perusahaan dapat mengalami kesulitan keuangan yang serius.

Selain itu, leverage juga dapat meningkatkan volatilitas laba perusahaan. Ketika pendapatan perusahaan meningkat, laba dapat naik lebih tajam, tetapi jika pendapatan menurun, kerugian juga dapat meningkat secara signifikan. Menurut Damodaran (2001), perusahaan harus berhati-hati dalam mengelola leverage untuk menghindari risiko yang tidak perlu.

Penutup

Penggunaan leverage di perusahaan merupakan strategi keuangan yang dapat memberikan manfaat signifikan jika dikelola dengan baik. Leverage memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan potensi keuntungan, mengoptimalkan struktur modal, memanfaatkan manfaat pajak, serta melakukan ekspansi dan pertumbuhan yang lebih cepat. Namun, penting untuk mengelola risiko yang terkait dengan leverage, seperti risiko kebangkrutan dan volatilitas laba.

Kesimpulan

Leverage merupakan alat yang kuat dalam strategi keuangan perusahaan. Penggunaan leverage yang bijaksana dapat meningkatkan potensi keuntungan, mengoptimalkan struktur modal, dan mempercepat pertumbuhan perusahaan. Namun, perusahaan harus menyadari dan mengelola risiko yang terkait dengan leverage untuk memastikan keberlanjutan dan stabilitas keuangan jangka panjang. Dengan pendekatan yang tepat, leverage dapat menjadi pengungkit yang efektif untuk mencapai tujuan bisnis dan meningkatkan nilai perusahaan.

Daftar Pustaka

Brealey, R. A., Myers, S. C., & Allen, F. (2020). Principles of Corporate Finance. McGraw-Hill Education.

Damodaran, A. (2001). Corporate Finance: Theory and Practice. Wiley.

Graham, J. R. (2000). How Big Are the Tax Benefits of Debt? The Journal of Finance, 55(5), 1901-1941.

Jensen, M. C. (1986). Agency Costs of Free Cash Flow, Corporate Finance, and Takeovers. American Economic Review, 76(2), 323-329.

Modigliani, F., & Miller, M. H. (1958). The Cost of Capital, Corporation Finance, and the Theory of Investment. American Economic Review, 48(3), 261-297.

Myers, S. C. (2001). Capital Structure. Journal of Economic Perspectives, 15(2), 81-102.

 

Penulis:

  1. Desti Ratnasari
  2. Diah Rahmawati
  3. Nur Habibah
  4. Angelina Putri
  5. Tri Kurnia Dewi

Mahasiswi Universitas Pamulang

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Program Studi S1 Akuntansi

Ikuti tulisan menarik Desti Ratnasari lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler