Isu Elite dan Kebutuhan Masyarakat Kecil, Dimana Posisi Para Dai?

Rabu, 29 Mei 2024 08:40 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sebagian aktivis dakwah dan dai kini cenderung lebih fokus pada isu-isu pergerakan, politik, dan ekonomi di kalangan elite, sementara kebutuhan agama masyarakat kecil sering kali terabaikan.

Di era modern ini, peran aktivis dakwah dan da'i sangat penting dalam menyebarkan ajaran Islam dan memandu umat dalam menjalani kehidupan yang sesuai dengan prinsip-prinsip agama. Namun, ada fenomena yang cukup memprihatinkan di kalangan aktivis dakwah dan da'i yaitu kecenderungan untuk lebih fokus pada isu-isu pergerakan, politik, dan ekonomi di kalangan elite, sementara kebutuhan agama masyarakat kecil sering kali terabaikan. Artikel ini akan sedikit mengkritisi fenomena ini dan menekankan pentingnya memperhatikan kebutuhan agama masyarakat kecil tentu nya berdasarkan analisa penulis secara personal.

Fokus Pada isu Elite 

Dalam beberapa waktu belakangan, kita sering melihat para aktivis dakwah dan dai yang lebih banyak terlibat dalam diskusi-diskusi tinggi tentang politik, ekonomi, dan pergerakan Islam di tingkat elite. Mereka sering mengadakan seminar, diskusi, dan pertemuan yang melibatkan tokoh-tokoh penting dan berpengaruh. Namun, sayangnya, perhatian mereka terhadap masyarakat kecil yang merupakan mayoritas dari umat Islam sering kali kurang.

Sebagai contoh, banyak dari mereka yang sibuk membahas konsep-konsep besar seperti khilafah, ekonomi syariah di tingkat makro, dan strategi politik Islam, namun kurang memberikan perhatian pada persoalan sehari-hari yang dihadapi oleh masyarakat kecil seperti masalah akhlak, pendidikan agama dasar, dan kesejahteraan sosial. Padahal, persoalan-persoalan ini adalah fondasi dari kehidupan beragama yang sehat dan kuat.

Pentingnya Memperhatikan Masyarakat Kecil

Rasulullah SAW bersabda,“Orang yang paling dicintai Allah adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain." (HR. Thabrani). Hadis ini menekankan bahwa sebaik-baiknya umat adalah yang memberikan manfaat nyata kepada sesama, terutama kepada mereka yang paling membutuhkan. Masyarakat kecil yang sering kali kurang terjangkau oleh program-program dakwah yang berskala besar sangat membutuhkan perhatian dan bimbingan.

Para ulama dan salafussalih juga selalu menekankan pentingnya membangun masyarakat dari bawah. Imam Hasan Al-Bashri berkata,“Barangsiapa yang memperbaiki hubungan dengan Allah, maka Allah akan memperbaiki hubungannya dengan manusia.” Dalam konteks ini, memperbaiki hubungan dengan Allah dapat dimulai dari mengajarkan dan mempraktikkan ajaran Islam yang benar di kalangan masyarakat kecil.

Langkah untuk Mengubah Fokus

Untuk mengatasi masalah ini, ada beberapa langkah yang bisa diambil oleh para aktivis dakwah dan para da'i. Pertama, meningkatkan interaksi dengan masyarakat kecil adalah kunci. Dengan lebih sering turun ke lapangan dan berinteraksi langsung, para aktivis dan da'i dapat mendengarkan keluhan dan kebutuhan masyarakat, memberikan perspektif yang lebih luas dan mendalam tentang masalah yang dihadapi umat. Kedua, penting untuk membuat program dakwah yang inklusif, yang tidak hanya berfokus pada isu-isu besar tetapi juga mencakup pendidikan agama dasar, bimbingan akhlak, dan pemberdayaan ekonomi untuk masyarakat kecil.

Ketiga, penggunaan media sosial secara efektif dapat menjadi alat yang ampuh untuk menyebarkan pesan-pesan keagamaan yang relevan bagi masyarakat kecil. Konten-konten yang sederhana dan mudah dipahami akan sangat membantu dalam menyampaikan ajaran Islam secara lebih luas. Terakhir, membangun kemitraan dengan organisasi lokal yang sudah memiliki jaringan dan akses ke masyarakat kecil adalah langkah penting. Hal ini akan mempermudah distribusi bantuan dan pelaksanaan program dakwah yang lebih efektif.

Para aktivis dakwah dan para da'i memiliki peran yang sangat penting dalam membimbing umat Islam. Namun, perhatian yang terlalu fokus pada isu-isu elit dan mengabaikan kebutuhan masyarakat kecil adalah sebuah kekeliruan yang perlu diperbaiki. Dengan mengarahkan perhatian lebih kepada masyarakat kecil dan memenuhi kebutuhan agama mereka, kita dapat membangun fondasi yang kuat untuk peradaban Islam yang lebih baik dan lebih inklusif. Semoga kritik ini dapat menjadi bahan refleksi dan perbaikan bagi kita semuasemua khususnya diri penulis secara pribadi.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Wahyu Kurniawan

Penulis Indonesiana

1 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler