Peningkatan Kualitas Produk Furniture di SLB Paedagogia, Surabaya

Kamis, 24 Oktober 2024 06:51 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

SLB Paedagogia - Surabaya merupakan mitra binaan Universitas Katolik Darma Cendika - Surabaya dalam memproduksi meja dan kursi dengan teknik bending triplek. Pada kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang didanai oleh Kemendikbud Ristek Dikti tahun 2024 (batch 2), dilakukan kegiatan pelatihan dan asesmen kepada siswa. Pelatihan menitik beratkan pada kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan. Sedangkan asesmen dilakukan untuk melihat kemampuan siswa terhadap pelatihan yang diberikan selama ini sejak tahun 2022.

SLB Paedagogia Surabaya merupakan mitra binaan Universitas Katolik Darma Cendika Surabaya dalam memproduksi meja dan kursi dengan teknik bending triplek. Pada kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang didanai oleh Kemendikbud Ristek Dikti tahun 2024 (batch 2),  dilakukan kegiatan pelatihan dan asesmen kepada siswa. Pelatihan menitik beratkan pada kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan. Sedangkan asesmen dilakukan untuk melihat kemampuan siswa terhadap pelatihan yang diberikan selama ini sejak tahun 2022.

Difabel memiliki kemampuan yang terpendam dibalik hambatan yang dimiliki. Hal ini terlihat dari kemampuan siswa SLB Paedagogia - Surabaya yang selama ini menjadi mitra binaan universitas Katolik Darma Cendika dalam memproduksi meja dan kursi dengan teknik bending triplek.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebagai mitra, siswa secara rutin diberi pelatihan untuk menghasilkan produk dengan desain yang berbeda.  Pada kesempatan pelatihan tahun 2024 ini, Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang di ketuai oleh Maria Widyastuti, secara khusus melatih siswa untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk.  Selain itu akan dilakukan asesmen untuk mengetahui kemampuan siswa yang sejak tahun 2022 telah dilatih. 

Pelaksanaan kegiatan PkM ini didanai oleh dana hibah Kementerian Ristek Dikti tahun 2024 yang masuk dalam batch 2.  Dana hibah ini dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas produk furnitur dengan proses finising dengan menggunakan proses melamin.  Tahap proses produksi membutuhkan pekerjaan yang lebih panjang dibandingkan dengan menggunakan politur.  Proses melamin dilakukan dengan teknik semprot agar produk yang dihasilkan lebih halus dan merata untuk melapisi permukaan furnitur. 

Tujuh siswa SLB yang mengukuti pelatihan ini telah memiliki pengalaman selama pelatihan yang lalu. Hal baru yang mereka terima adalah proses finishing akhir dengan mengunakan sprayer gun yang disemprotkan dengan angin dari mesin kompresor.  Siswa sangat antusia mengikuti pelatihan ini karena ada pengetahuan baru yang mereka terima.   Pada tahap asesmen, kemampuan siswa yang dimiliki dicurahkan untuk dapat menghasilkan produk yang berkualitas.  Hasil yang diperoleh dari asesmen sangat menggembirakan karena siswa memilki hasil yang baik. 

Nilai sesmen yang baik tersebut ditunjukan pada hasil produk yang berbeda dengan produk pada pelatihan sebelumnya.   Hal ini menujukan bahwa difabel dengan kemampuan yang terpendam akan menjadi bermanfaat jika diberikan pelatihan dan pembinaan secara kontinyu.  Siswa merasa bahagia setelah melihat hasil produksi mereka yang lebih berkualitas dari sebelumnya. Dahulu hasil yang diselesaikan berbeda jauh dengan saat ini yang lebih halus, mengkilap dan memiliki lapisan melamin yang mampu menahan air dan kelembaban tidak masuk dalam material triplek. 

Setelah selesai pelatihan, Dhafa salah satu peserta yang memiliki hambatan tunagrahita ringan mengatakan bahwa dirinya dan teman-teman merasakan adanya peningkatan kemampuan dari yang dulu tidak bisa, sekarang bisa dan mudah dalam menyelesaikan semua tahapan produksi.  Hal senada juga diungkapkan oleh Nikita dan Zianiyah siswa tunarungu dan tunawicara dengan senyuman dan respon yang baik menunjukan sikap senang dengan pelatihan pembuatan furnitur. 

Meskipun tidak mampu bercakap, keduanya menunjukan raut wajah dan sikap yang senang terhadap kemampuan mereka yang terus dibina dan dilatih.  Sedangkan menurut Sofia Al Habsi selaku Kepala Sekolah mengakui bahwa siswanya yang selama ini dilatih membuat furnitur memiliki kemampuan yang terus meningkat. Hal ini mempengaruhi perkembangan siswa terhadap tanggung jawab, disiplin kerja, kesabaran serta patuh terhadap perintah yang diberikan khususnya dalam memproduksi furnitur.

Semua siswa menunjukan keseriusan dalam berusaha untuk dapat setara dengan teman-teman lain yang non difabel.  Melihat perkembangan siswa yang baik tersebut, Maria Widyastuti berharap kedepannya tim PkM dapat melanjutkan pelatihan ini sampai pada pemasaran produk sehingga siswa akan mendapatkan penghasilan dari hasil kerjanya. Ditambahkan lagi semoga Kemendikbud Ristek Dikti berkenan memberikan hibah lagi pada tahun 2025 untuk proses pemasaran yang akan dilaksanakan baik secara online maupun melalui pemesanan dan pemasaran langsung.

 

Bagikan Artikel Ini
img-content
Dr. Stefanus Prabani Setio HBP.

Penulis Indonesiana

3 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler