Perjanjian Camp David: Latar Belakang, Proses, dan Dampaknya

Rabu, 26 Maret 2025 15:25 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Pemimpin Mesir Anwar Sadat, presiden AS Jimmy Carter, dan perdana menteri Menachem Begin bertemu di Camp David pada bulan September 1978 (kredit foto: CIA)
Iklan

Sejarah Perjanjian Camp David 1978: Latar belakang, proses negosiasi, isi perjanjian, dampak, dan mengapa perdamaian Palestina gagal.

Perjanjian Camp David (1978) merupakan salah satu momen paling penting dalam sejarah diplomasi Timur Tengah. Kesepakatan ini tidak hanya mengakhiri permusuhan antara Mesir dan Israel setelah tiga dekade konflik, tetapi juga menjadi contoh langka perdamaian Arab-Israel yang difasilitasi oleh Amerika Serikat. 

Latar Belakang Konflik Mesir-Israel

1. Akar Permusuhan (1948–1967)

  • Perang Arab-Israel 1948: Setelah Israel memproklamasikan kemerdekaannya, Mesir bersama negara-negara Arab lainnya menyerang Israel, namun kalah.

  • Iklan
    Scroll Untuk Melanjutkan

    Nasionalisasi Terusan Suez (1956): Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser menasionalisasi Terusan Suez, memicu krisis yang melibatkan Israel, Inggris, dan Prancis.

  • Perang Enam Hari (1967): Israel mengalahkan koalisi Arab (Mesir, Suriah, Yordania) dan menduduki Semenanjung Sinai, Jalur Gaza, Tepi Barat, Dataran Tinggi Golan, dan Yerusalem Timur.

2. Perang Yom Kippur (1973) dan Dampaknya

  • Mesir dan Suriah melancarkan serangan mendadak pada hari Yahudi Yom Kippur untuk merebut kembali wilayah yang diduduki Israel.

  • Mesir berhasil merebut sebagian Sinai, tetapi Israel akhirnya memukul balik.

  • Dampak Perang:

    • Krisis minyak global (embargo OPEC terhadap AS dan sekutu Israel).

    • Kesadaran kedua belah pihak bahwa konflik militer tidak menyelesaikan masalah.

    • Diplomasi AS meningkat: Henry Kissinger memediasi gencatan senjata melalui Perjanjian Sinai I (1974) dan Sinai II (1975).

3. Langkah Berani Anwar Sadat (1977)

  • 19 November 1977: Presiden Mesir Anwar Sadat melakukan kunjungan bersejarah ke Yerusalem dan berpidato di Knesset (parlemen Israel).

  • Pidato Sadat:

    • Menawarkan perdamaian jika Israel mengembalikan wilayah yang diduduki sejak 1967.

    • Menekankan hak rakyat Palestina.

  • Reaksi Dunia:

    • Dunia Barat memuji inisiatif ini.

    • Negara-negara Arab, terutama Suriah dan Libya, marah dan menganggap Mesir "mengkhianati perjuangan Arab".

Proses Negosiasi di Camp David (September 1978)

1. Persiapan dan Undangan Jimmy Carter

  • Presiden AS Jimmy Carter mengundang Anwar Sadat (Mesir) dan Menachem Begin (Israel) ke Camp David, tempat peristirahatan presiden AS di Maryland.

  • Tujuan: Menyelesaikan konflik secara permanen melalui perundingan tertutup.

2. 13 Hari Perundingan Alot (5–17 September 1978)

  • Hari 1–3: Pembukaan dengan pidato Carter, Sadat, dan Begin.

  • Hari 4–7: Kebuntuan karena Begin menolak penarikan penuh dari Sinai dan pembahasan Palestina.

  • Hari 8–10: Carter memisahkan kedua delegasi dan melakukan lobi intensif.

  • Hari 11–13: Terobosan setelah Israel setuju mundur dari Sinai, dan Mesir setuju menormalisasi hubungan.

3. Poin-Poin Utama Perjanjian

Perjanjian terdiri dari dua dokumen utama:

A. Kerangka Perdamaian Mesir-Israel

  1. Penarikan Israel dari Sinai secara bertahap dalam 3 tahun.

  2. Demiliterisasi Sinai (hanya pasukan PBB yang diizinkan).

  3. Pengakuan resmi Mesir terhadap Israel, dan sebaliknya.

  4. Pembukaan hubungan diplomatik dan ekonomi.

B. Kerangka Penyelesaian Konflik Palestina (Gaza & Tepi Barat)

  • Otonomi terbatas untuk Palestina selama 5 tahun sebelum pembahasan status akhir.

  • Tidak pernah diimplementasikan karena penolakan Israel dan PLO.

4. Penandatanganan & Hadiah Nobel Perdamaian

  • 17 September 1978: Perjanjian ditandatangani di Gedung Putih.

  • 1978: Anwar Sadat dan Menachem Begin dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian.

Dampak Perjanjian Camp David

1. Dampak Langsung (1979–1982)

  • 26 Maret 1979: Perjanjian Damai Mesir-Israel resmi ditandatangani.

  • 1982: Israel menyelesaikan penarikan dari Sinai.

  • Mesir dikeluarkan dari Liga Arab (1979–1989) dan diboikot oleh negara Arab.

2. Pembunuhan Anwar Sadat (1981)

  • 6 Oktober 1981: Sadat dibunuh oleh kelompok Jihad Islam Mesir karena dianggap "mengkhianati Islam".

  • Hosni Mubarak menggantikannya dan mempertahankan perdamaian dengan Israel.

3. Dampak Jangka Panjang

✅ Positif:

  • Perang Mesir-Israel berakhir.

  • Israel mendapatkan pengakuan dari negara Arab terbesar.

  • AS menjadi penjamin utama keamanan Israel dan sekutu Mesir.

❌ Negatif:

  • Masalah Palestina tidak terselesaikan (Jalur Gaza dan Tepi Barat tetap diduduki).

  • Radikalisasi dunia Arab: Munculnya kelompok seperti Hamas dan Hezbollah.

  • Perdamaian dingin Mesir-Israel: Hubungan tetap tegang meski damai.

Warisan Camp David

Perjanjian Camp David adalah terobosan diplomasi yang mengubah peta politik Timur Tengah. Meski berhasil mengakhiri permusuhan Mesir-Israel, ia gagal menyelesaikan konflik Palestina-Israel. Hingga kini, perdamaian di kawasan ini masih belum tercapai sepenuhnya, tetapi Camp David tetap menjadi contoh bahwa dialog dan kompromi bisa mengakhiri perang.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Harrist Riansyah

Penulis Indonesiana

80 Pengikut

img-content

Strategi Pertumbuhan Konglomerat

Senin, 25 Agustus 2025 08:46 WIB
img-content

Riwayat Pinjaman Anda dalam BI Checking

Kamis, 21 Agustus 2025 22:45 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler