Kisruh Golkar: Politikus Vs Negarawan
Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB
Satu demi satu konflik internal melanda partai politik. Semakin terlihat nyata siapa kader yang menggunakan partai sebagai kendaraan pribadi dan siapa kader yang berbakti kepada nusa bangsa.
Bukan Keputusan Pemerintah
Ditengah gonjang ganjing politik nasional yang mempersoalkan keabsahan Partai Golkar, Prabowo Subianto tetap mengakui Partai Golkar hasil Munas Bali. Pernyataan Prabowo ini menegaskan terhadap konsistensi sikap bahwa keabsahan satu partasi politik harus didukung oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) yang asli. Prabowo hadir di acara Munas Golkar Bali. Prabowo menyakini sebagai mantan kader Golkar, beliau mengenal dengan baik sesiapa yang datang dan hadir dari daerah mewakili DPD. Mereka merupakan DPD yang syah sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai.
Kalaupun kemudian muncul Munas tandingan maka harus di telisik dulu sesiapa kader yang hadir di acara yang dilaksakanan di Ancol. Pemirsa masih ingat ketika stasiun Televisi menayangkan munas secara live, terlihat kursi masih kosong, ruang pertemuan yang di gunakan masih sepi termasuk kursi yang disediakan untuk para pejabat pemerintah. Nah kemudian pemerintah yang dalam hal ini Kementerian Hukum dan HAM mengirim surat yang menyatakan keabsahan salah satu pihak sebagai pemangku syah di salah artikan Pihak Agung Laksono. Dengan percaya diri Agung laksono meng kalim bahwa Mnas Ancol lah yang di akui pemerintah.
Prof Yusril Ihza Mahendra menegaskan bahwa pengakuan pemerintah itu bukan hanya secarik kertas seperti yang di layangkan Menkumham. Seharusnya ada Surat Keputusan resmi dari pemerintah. Padahal sebenarnya Mahkamah Partai Golkar belum menyatakan bahwa keputusan itu telah final. Agung laksono merasa di atas angin dan memproklamirkan bahwa kelompoknya lah yang di menangkan pemerintah.
Keabsahan Munas Ancol
Terkait dengan hal tersebut Aburizal Bakrie sebagai Ketua Umum Golkar melaporkan ke Bareskrim Polri terkait keabsahan anggota Golkar yang hadir di Munas Ancol. Terkait dengan gejolak Golkar, Prabowo menyatakan dengan tegas bahwa sikap pemerintah yang aneh itu bisa membahayak iklim Demokrasi In donesia. Tatacara mernyelenggarakan Munas di nilai tidak absah karena keterwakilan patut di duga bukan DPD asli. Kita nantikan saja penyelidikan Bareskrim Polri, semua menjadi terang benderang sebelum Pemrintah melangkah lebih jauh mengakui Munas Golkar di Ancol.
Perjalanan politik pasca pemilihan Presiden sebelumnya di prediksi akan adem ayem apalagi setelah menyaksikan sikap negarawanan Prabowo secara kesatria mengakui hasil pilpres. Prabowo mendukung pemerintahan syah Jokowi Yusuf Kalla . Koalisi Merah Putih (KMP) akan bersikap sebagai penyeimbang. Penyeimbang dalam artian KMP akan total medukung kebijakan pemerintah selama kebijakan berada dalam koridor hukum benar dan untuk kemaslahahan rakyat. Namun apabila kebijknan pemerintah di luar rambu rambu maka KMP akan mengkritisi kebijakan tersebut sesuai dengan aturan perundangan berlaku.
Namun apa lacur, ternyata 4 bulan setelah Presiden Jokowio di lantik, kisruh politik semakin menjadi jadi. Justru kisruh itu bukan berasal dari KMP, malah Koalisi Indonesia Hebat lah yang mengganggu kosentrtasi Presiden dengan berbagai usulan jabatan atau kebijakan di luar kewajaran. Setelah itu mulai terjadi perpecahahan internal parpol. Mulai dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sampai kepada gejolak di Partai Amanat Nasional (PAN) dan sekarang terjadi di tubuh Partai Golkar.
Politikus Busuk
Kenyataan gejolak parpol itu bersumber dari beberapa oknum kader partai yang meng atas nama kan reformasi ingin merombak kepemimpinan. Tidak usahlah berburuk sangka terlebih dahulu ada pihak pihak luar yang menginginkan perpecahan partai, namun pada kenyataannya niat mengganti kepemimpinan partai lama itu ujung ujung nya ingin memisahkan diri dari KMP.
Inilah sifat sejati dari kelompok opportunities pragmatis. Satu kelompok yang tidak kuat berada di posisi oposisi. Kelompok yang ingin menjabatkan jatah kursi atau jabatan di pemerintahan berkuasa. Sifat ini semakin jelas terlihat belangnya setelah Agung Laksono mengatakan keluar dari KMP dan akan bersikap netral. Semakin nampak sifat asli politikus.
Anda akan mendapatkan suatu pengertian sebenarnya dari makna kosa kata politikus. Pengertian politikus bisa anda saksikan pada Film 2014 ; Siapa Diatas Presiden. Dalam satu adegan seorang pengacara bersih yang juga seorang Dosen terlibat diskusi panas dengan para mahasiswa. Mahasiswa kuatir akan sikap politikus akhir akhir ini yang semakin membingungkan karena jauh panggang dari api dalam memperjuangkan nasib rakyat. Secara jelasa sang Dosen mengatakan bahwa semua politikus itu busuk. Ahai,… ya politikus itu semuanya korup. Politikus hanya bertujuan untuk mempertahankan atau merebut kekuasaan. Mahasiswa terdiam dan kemudian bertanya bagaimana dengan politikus bersih. Dosen menegaskan hanya ada dua pilihan, politikus atau negarawan.
Nah disini jelas bahwa kapasitas dan kualitas orang yang bergerak diu dunia politik itu bermuara kepada perjalanan karier. Seorang negarawan adalah pahlawan bangsa yang rela mewakafkan diri sepenuhnya untuk kemaslahanan umat. Ada tujuan mulia berkerja di politik, tetap konsisiten membela kepentingan rakyat dalam situasi apapun. Lain bednya denganpolitikus. Oknum ini hanya berpikir pendek karena mereka hanya memastikan apakah dirinya telah membela kampong tengah alias bagaimana mengisi pol perut sendiri.
Prabowo Subianto semakinmemperlihatkan kulitas pribadi sebagai negarawan. Suatu keyakinan yang tertanam dalam jiwa Prabowo bahwa membela anah air untuk kesejahteraan trakyat akan mendapatkan redha Tuhan Yang Maha Kuasa. Kesewenangan dari para pihak yang telah menyalahgunakan amanah tidak akan lepas dari perhatian Tuhan. Amanah itu pada saatnya akan di cabut apabila telah mencapai titik nadir dimana rakyat jelata terus ditelantarlan. Amanah akan di serahkan kepada para pemimpin yang benar benar membela rakyat secara jujur, adil dan berani. Kita tunggu saja.
Salam salaman
TD

Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Bibliografi Roh Perpustakaan
Jumat, 15 September 2023 09:56 WIBBerita Nan Kelelap
Senin, 20 Januari 2020 06:11 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler