x

Iklan

Yulimar Dianis, Spd, MM

Seorang Guru Biologi
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Budidaya Jamur Merang Sebagai Model Belajar Siswa

Melalui pelajaran biologi praktek langsung inilah, siswa dapat mengenal lebih dalam tentang mahkluk hidup dan lingkungannya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Jamur merang atau dikenal dalam bahasa latin Volvariella volvacea (sinonim: Volvaria volvacea, Agaricus volvaceus, Amanita virgata atau Vaginata virgata) adalah jenis jamur konsumsi yang banyak dibudidayakan di Indonesia.

Jamur merang yang banyak dikonsumsi adalah jamur yang masih muda dengan tudung belum berkembang dan masih berbentuk bulat telur berwarna cokelat gelap hingga abu-abu.

Jamur merang mempunyai rasa seperti daging dan tidak mudah berubah wujudnya jika dimasak. Jamur ini merupakan pilihan alternatif pengganti daging yang sehat. Kebanyakan jamur merang dimasak untuk berbagai macam masakan, seperti capcay, tumis jamur, pepes jamur, sup dan masih banyak lagi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Budidaya jamur ini tidak sulit karena dapat tumbuh dengan baik pada media merang atau jerami yang telah terkomposkan. Bahkan, jamur ini dapat tumbuh pada kompos batang pisang, limbah kapas, limbah kedelai dan bahkan pada kardus.

Mudahnya proses pembiakan jamur merang, bisa jadi salah satu alternatif pembelajaran biologi kepada siswa sekolah. Melalui pembiakan jamur ini, diharapkan siswa dapat mengetahui dengan lebih baik mengenai siklus kehidupan jamur dari spora hingga tua, unsur-unsur penting dalam media tumbuh kembang jamur, dan pengetahuan zat-zat penting yang terkandung dalam jamur.

Pembiakan atau budidaya jamur merang bisa dimulai dengan menyiapkan media tanam yang akan digunakan, salah satunya dengan menggunakan media kardus. Penggunaan media kardus, mungkin, belum terlalu banyak digunakan. Namun pada aplikasinya, penggunaan media ini dapat memberikan hasil jamur yang lebih baik karena warnanya yang lebih putih, aroma lebih wangi, dan teksturnya lebih kenyal.

Hampir semua jenis kardus dapat digunakan sebagai media budidaya jamur merang. Penyiapan media dapat dilakukan dengan menyobek kardus hingga menjadi potongan kecil dan kemudian direndam dalam air kapur selama kurang lebih 5-6 hari untuk menetralisir zat-zat yang merugikan jamur.

Sebagai unsur hara dapat digunakan pupuk NPK, unsur ini berfungsi untuk merangsang pertumbuhan pada fase awal akar jamur. Taburkan pupuk kedalam air rendaman kardus yang sudah dibuat sebelumnya.

Pada proses penanaman di ruang tanam, tambahkan taburan kapur dan hasil rendaman kardus pada tempat-tempat yang disiapkan, lalu tutup dengan campuran limbah sayuran dan bonggol pisang. Terakhir tutup dengan hasil rendaman kardus kembali. Media tanam terdiri dari dua lapisan dengan ketinggian ± 20 cm.

Setelah media siap, ruang tanam perlu disterilkan dengan cara memberikan uap panas selama kurang lebih 6-8 jam. Proses sterilisasi ini berfungsi untuk mensterilkan udara dan media tanam agar siap ditanami jamur. Langkah terakhir, taburkan bibit jamur merang pada media. Jamur ini dapat dipanen 10-14 hari setelah ditanam. Untuk pemeliharaan, pastikan sirkulasi udara terjaga.

Dibutuhkan ketekunan apabila ingin melakukan budidaya apapun termasuk jamur. Apabila proses ini diberikan sebagai salah satu alternatif pembelajaran, selain mengenalkan materi kepada siswa, mereka juga dilatih untuk tekun merawatnya. Sebagai tambahan, apabila budidaya ini berhasil, siswa dapat dilatih kewirausahaan melalui penjualan hasil dari jamur yang sudah dipanen.

Melibatkan siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini secara tidak langsung telah mengajarkan kepada mereka untuk mencintai sesama mahkluk hidup. Mencintai berarti mengenal dan mengerti kebutuhannya. Melalui pelajaran biologi praktek langsung inilah, siswa dapat mengenal lebih dalam tentang mahkluk hidup dan lingkungannya. 

Ikuti tulisan menarik Yulimar Dianis, Spd, MM lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler