si rupiah mulus
bersih mengkilap bak perawan ting ting
bersama teman diikat pembalut
berasal dari induk bank indonesia
kemudian berpindah ke dompet bang samiun
sebentar mutasi ke mpok ijah
rupiah tersenyum
diri nan cantik di elus mesra
disayang timang 'bak janda muda
disimpan rapi di saku raja
hari berganti bulan menjelang
ketika presiden bekerja sepuluh bulan
rupiah mulus berubah kumal
buruk rupa nyaris sobek
entah sudah berapa tangan menjamah
berpindah dari tukang sayur ke tukang ojek
dari tukang ojek ke tukang rokok
tukang rokok berpindah ke warteg
si rupiah terus berpindah dalam hitungan hari
sampai diri rupiah terkulai lusuh
rupiah seketika terjaga
dari mimpi siang bolong
ketika tersanding uang kertas bergambar bule
di satu tempat penukaran uang
dia tak mampu berdiri seorang
dicari teman sebangsa serupiah
agar genap 14.000 saudara
untuk mengganti selembar kertas berwajah bule
oh rupiah, akan beginikah terus nasibmu
berapa lagi teman nan kan kau ajak berhimpun
'ntuk mengejar 20.000
atau lebih
sampai tak terkendali
dan dikau semakin kuyu, terkulai lesu
sementara pemerintah hanya berwacana
berkata semua akibat pengaruh global dunia
tanpa berbuat suatu apa
dari wacana ke wacana
dan rakyat semakin terkesima
buat apa dolar bagi kami
kami hanya butuh nasi dan sedikit daging kalau dikasih
persetan dengan dolar
kami hanya ingin rupiah bergambar sukarno hatta
terkumpul di saku pinjaman sukma
Salamsalaman
TD
Ikuti tulisan menarik Thamrin Dahlan lainnya di sini.