x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Peluang Mendatangi Mereka yang Siap

Anda dapat memetik keberuntungan dengan terus-menerus mempersiapkan diri. Ketika peluang datang mengetuk pintu, Anda siap menyambutnya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Saat berbicara ihwal pasar terbuka, banyak orang mempersepsikannya sebagai peluang. Tak salah memang, walaupun pandangan itu tidak lengkap. Dari sisi lain, keterbukaan itu bisa menjadi ancaman, sebagaimana terbukti dengan membanjirnya produk-produk Cina ke negeri kita. Bukan hanya produk manufakturing, tapi juga beraneka buah. Mendapatkan jeruk Medan di Bandung sekarang susah bukan main. Pasar swalayan penuh dengan buah pir dan jeruk “made in” Cina.

Orang mungkin lupa akan petuah yang disampaikan oleh guru manajemen mendiang Peter Drucker bahwa “peluang hanya mendatangi mereka yang siap.” Ketika pasar belum dibuka lebar, banjir impor masih bisa dibendung dengan berbagai regulasi. Tapi tatkala pasar bebas jadi kesepakatan, terlihatlah siapa yang siap menangkap peluang dan siapa yang tidak. Begitu pasar dibuka, Cina dengan gencar mengirim beragam produk. Kita? Silakan lihat sendiri.

Cina memperoleh apa yang disebut oleh Bob Seelert, chairman Saatchi & Saatchi, perusahaan periklanan kelas dunia, sebagai keberuntungan. Dalam pemahaman Seelert, keberuntungan bukanlah mendapat berkah dari langit tanpa melakukan ikhtiar. Di matanya, keberuntungan adalah sesuatu yang terjadi ketika persiapan berpapasan dengan peluang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jika meminjam pemahaman Seelert, kita bisa memaknai membanjirnya produk Cina di negeri ini dikarenakan masyarakat Tirai Bambu sudah jauh-jauh hari mempersiapkan diri menghadapi momen terbukanya berbagai pasar di banyak negara. Masyarakat Cina berlatih memproduksi berbagai jenis barang, bahkan berlatih menanam cabai yang kini juga bisa kita temui di pasar-pasar tradisional.

Kuncinya, menurut Drucker, adalah mempersiapkan diri. Kita dapat memetik keberuntungan dengan terus-menerus mempersiapkan diri. Ketika peluang datang mengetuk pintu, kita yang siap akan dengan suka cita menyambutnya. Mereka yang tidak siap akan ternganga: “Wah, ini peluang besar, tapi bagaimana ya, kita nggak siap nih!”

Kita memang tidak bisa mengontrol peluang, tapi kita dapat mengontrol kemampuan untuk mengelola situasi sebaik mungkin ketika peluang mendatangi kita. Kita dapat membayangkan datangnya peluang dengan membuat skenario “bagaimana jika”. Masyarakat Cina, saya rasa, sudah jauh-jauh hari membayangkan datangnya pasar terbuka dengan mendidik diri untuk membangun kompetensi dalam manufakturing, pertanian, di samping perdagangan yang memang sudah berabad-abad mereka geluti.

Kita, secara pribadi, juga dapat memetik pelajaran dari petuah Peter Drucker tadi maupun pengalaman praksis Bob Seelert. Kita dapat mempersiapkan diri untuk memikul tanggung jawab yang lebih besar dan lebih luas dengan terus-menerus membangun kompetensi di sejumlah bidang yang penting. Banyak bidang baru yang menarik dan semakin dibutuhkan. Dengan persiapan yang tepat, Anda dapat menjadi calon yang menarik, sehingga ketika peluang itu datang mengetuk pintu, Anda sudah siap untuk menyambutnya. ***

 

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler