Ada ungkapan seru dari seorang peserta kelas AMC reguler di bandung hari sabtu 17 Oktober kemarin, “pak firman, saya tidak sangka ternyata luar biasa ya PIKIRAN kita ini, selama ini saya sudah belajar macam-macam, bahkan sudah sampai ke level yang atas, tapi baru dari pak firman saya mendapat pemahaman bahwa PIKIRAN kita itu begitu luar biasa, saya jadi malu ke TUHAN pak, ternyata Tuhan itu Begitu baik ke saya sudah memberikan PIKIRAN ini ke dalam diri saya, bener lho pak, baru sekarang ini saya memahami dan menyadari bahwa semua di hidup saya ini karena Pikiran, dan semua ilmu-ilmu itu ya disini ini, di PIKIRAN”
Selama ini mungkin kita diberikan pemahaman yang kurang pas tentang kekuatan pikiran, bahkan seringkali ditakut-takuti ketika mengatakan menggunakan kekuatan pikiran. Lalu dibuatlah “istilah” lain untuk membuat orang malah jadi bingung, misalnya “kekuatan energi”, lalu “kekuatan hati” ada juga “kekuatan inti” dan sejenisnya, padahal yang ujung-ujungnya kembali ke PIKIRAN juga. Iya, kuncinya memang di PIKIRAN, tapi banyak orang yang ragu-ragu ketika saya tanya, “apakah anda punya pikiran?” lalu saya tanya lagi “dimana pikiran anda?”. Pertanyaan sederhana yang selalu saya tanyakan di setiap kelas AMC (alpha mind control). Banyak orang belum menyadari bahwa dirinya memiliki PIKIRAN. Kalau belum menyadari memiliki lantas bagaimana bisa menggunakan dengan benar. Kalau belum mengenali dengan benar, tentu mustahil bisa menggunakan dengan benar juga, ya kan?
Sama halnya ketika anda memili sebuah handphone baru, tapi anda tidak tahu kalau itu adalah handphone yang gunanya untuk melakukan komunikasi dengan orang lain, tentu anda mungkin menggunakan benda yang disebut hadphone itu sebagai pengganjal pintu? atau menggunakannya untuk melempar orang lain? boleh saja, sama seperti anak kecil yang belum mengenali bahwa benda itu namanya handphone yang harganya mungkin mahal, lantas anak kecil itu memainkannya, lalu dipukul ke lantai, tentu tidak salah si anak kecilnya karena dia belum tahu.
Sama halnya dengan pikiran kita, kalau kita belum mengenali dengan benar, atau memiliki pemahaman yang salah tentang Pikiran tentu nanti tidak bisa menggunakannya dengan benar dan salah dalam memaksimalkannya. Seringkali saya menemui peserta kelas AMC yang sebelum belajar AMC pernah belajar materi lain, maklum sekarang menjamur orang-orang yang “mengaku pinter” dengan membuat workshop dan mengajarkan orang, padahal memahaminya salah hehe. Saya dulu di akhir 2012 membuat materi AMC memang tujuannya untuk memunculkan kesadaran diri sepenuhnya kepada setiap orang bahwa diri kita ini adalah manusia, dan yang namanya manusia itu memiliki PIKIRAN yang begitu luar biasanya manfaatnya. Ketika sudah tahu benar cara menggunakannya maka tidak perlu lagi menyerahkan pikirannya untuk diterapi orang lain, lah kan sudah tahu caranya mengontrol dan memaksimalkannya.
Yap, diperlukan sebuah kesadaran tentang itu. Sadar bahwa sumber kejadian yang terjadi dalam hidup kita itu adalah dari kita sendiri, bukan dari lingkungan bukan dari orang lain. Sehingga harusnya ketika orang mau menyadari hal ini, maka pasti malu untuk mengeluh, malu untuk ngomel, apalagi mau mengeluh ke Tuhan seolah-olah menyalahkan Tuhan yang memberikan kondisi yang dianggap jelek, padahal semua kondisi yang menimpa kita sepenuhnya sudah sesuai dengan keinginan kita sendiri. Kalau ingin mengubah kondisi maka ubahlah keinginan kita, dan mengubah keinginan itu caranya dengan mengubah apa yang ada di PIKIRAN kita. Sering saya tulis, “Change Your Perception to Change Your Life”
Ikuti tulisan menarik Firman Pratama lainnya di sini.
