Tiap daerah masing-masing kekhasannya termasuk dalam hidangan. Selama tinggal di Aceh, saya terpaksa kangen beberapa makanan favorit asli Jawa gara-gara susah menemukan beberapa bahannya di sana. Dua yang biasanya dulu gandengan di meja makan keluarga saya, tapi tidak bisa sempurna terhidang di Aceh, adalah pecel tempe dan sambel trancam. Di Aceh, saya setengah mati menemukan kemangi yang kelengkapan pecel tempe, dan juga kesulitan menjumpai kecambah kacang hijau yang bahan sambel trancam.

Dua hidangan ini bumbunya sama sehingga saya sering masak sekaligus. Dua ini juga sepasang karena pecel tempe adalah protein atau lauk, sedangkan sambel trancam adalah sayuran segar. Tidak perlu lama juga menyiapkan pecel tempe dan sambel trancam karena intinya tinggal mengukus semua bahan.

Bumbu yang kita perlukan adalah cabe merah, cabe rawit, kencur, dan kemiri. Untuk pecel tempe, kita mengukus seluruh bumbu bersama tempe dan santan kental, sedikit saja, hingga matang, kurang lebih 20 menit. Setelahnya, uleg semua bahan kecuali santan dan tempe. Setelah cukup halus, tambahkan garam dan gula sebagai penyedap, lalu tuangkan santan tidak perlu banyak karena yang kita perlukan sekedar seperti saus di atas bahan utama, si tempe. Menyajikan pecel tempe ialah dengan menggerus tempe kukus dengan ulegan, sedikit penyet saja, tidak perlu terlalu hancur, menyiramnya dengan kuah santan tadi, dan terakhir, taburan daun kemangi paling atas.

Sambel trancam berbumbu persis sama dengan pecel tempe, hanya perlu santan lebih encer dan lebih banyak, karena sambel trancam mirip sayuran berkuah. Santan yang kita gunakanpun tidak perlu santan kental untuk menonjolkan segar sayuran yang ada di dalamnya. Kita perlu irisan kecil-kecil mentimun, kecambah kacang hijau, dan kemangi. Tiga bahan itu tidak perlu dimasak, langsung saja tuangi kuah santan yang persis resep pecel tempe tadi, aduk rata, dan siap dihidangkan. Selamat mencoba.

Ikuti tulisan menarik Wulung Dian Pertiwi lainnya di sini.