x

Iklan

indri permatasari

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Jalan Kaki, Sehatkan Raga Senangkan Jiwa

Men Sana in corpore sano, tidak hanya berhenti sebagai slogan semata. banyak cara untuk mewujudkannya, salah satunya adalah rutin berjalan kaki.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Saya itu suka jalan kaki, dari jarak pendek sampai yang nggak pendek-pendek banget, apalagi kalau trotoar nya steril dan udaranya sejuk. Kalaupun ditambah bonus bareng mas-mas cakep pasti saya bakal makin semangat buat melangkah dan terus melangkah. Baiklah kita skip saja bagian terakhir, daripada nanti saya kena bully lagi.

Sebenarnya saya ini cuma mau cerita kalau saya sempat mendapat tatapan keprihatinan penuh kasih (an) sayang dari beberapa kawan gara-gara saya bilang saya jalan kaki. Mereka menganggap bahwa kegiatan jalan kaki dengan jarak tempuh lumayan ke tempat tujuan dan dilakukan seorang diri adalah sebuah hal yang sama sekali ndak elite, penuh nelangsa dan kurang kerjaan. Sehingga para pelaku jalan kaki seperti saya tak ubahnya alien, yang walaupun cantik tetapi tetap saja nyeleneh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebagai manusia yang memegang teguh prinsip jalan kaki itu menyenangkan, maka saya abai saja dan tetap cuek malah cenderung bangga karena saya bisa menjadi mahluk kurang mainstream dan masuk jajaran endangered spesies.

Kalau kamu pernah nonton film kartun Wall-e yang inspiratif itu, di sana digambarkan bahwa manusia masa depan tidak perlu menggunakan ekstremitas atau alat geraknya untuk melakukan kegiatan maupun memindahkan suatu barang. Cukup dengan memikirkannya, maka gelas berisi minuman, piring berisi makanan atau chanel televisi berpindah saluran dengan sendirinya. Sehingga manusia modern jaman itu sangat terbatas geraknya, hanya otak yang selalu mereka andalkan untuk menjawab segala permasalahan. Sebagai konsekuensi dari itu semua, maka tubuh manusia jadi menyusut dan kepala semakin membesar karena volume otak yang semakin bertambah. Sungguh gambaran yang tidak proporsional dan agak mengerikan.

Walaupun begitu, saya koq kadang membayangkan hal itu bisa saja terjadi di masa depan entah kapan. Lha bagaimana tidak, sebagian besar manusia sudah berubah menjadi manja dan makin enggan untuk bergerak. Hanya ke warung 50 meter saja nyetarter motor, mau turun satu lantai saja direwangi nunggu lift,  mau makan bakso nyamleng di depan gang saja mesti delivery service.

Kalau sudah begini, fungsi utama kaki untuk mengantarkan kita berpindah dari satu tempat ke tempat lain makin terpinggirkan. Padahal sebenarnya banyak sekali hal baik yang bisa didapat dengan rutin berjalan kaki. Ndak usah nyinyir dulu buat yang ndak suka jalan kaki, cukup nerusin baca, paling juga cuma makan waktu tiga menit saja mas mblo.

Iya, saya ndak mau ndakik-ndakik bilang kalau jalan kaki bisa menyehatkan badan karena melancarkan sirkulasi darah, mengontrol kadar gula darah, menjaga kesehatan paru dan jantung, menurunkan tekanan darah dan kolesterol, meningkatkan imunitas, membakar lemak tubuh, meningkatkan metabolisme sampai mencegah osteoporosis. Hal itu semua cuma efek samping belaka, cuma secuil remah-remah manfaat, dan saya tidak hendak menguraikannya satu persatu karena tulisan ini bukan jurnal kedokteran.

Sejatinya, ada hal paling krusial yang bisa diperoleh dengan berjalan kaki secara teratur, yaitu membantu meredakan depresi. Jadi sebagai manusia baik hati walaupun kerap dibully, saya hanya ingin mengajak kamu-kamu yang mudah emosi, mudah naik darah , mudah ngamuk dan gampang sekali diprovokasi untuk rajin jalan kaki, terutama di pagi hari.  Berjalan kaki terbukti mampu membantu otak melepaskan hormone endorphin yang mampu membuat seseorang merasa senang dan nyaman. Kalau sudah senang dan nyaman, pasti kita merasa bahagia, lebih banyak energy dan lebih konsentrasi. Akibatnya tentu saja kita menjadi lebih sehat, senang, produktif dan yang pasti ndak bakal terlibat perang jempol di media sosial.

Bayangkan saja, dengan hanya bermodalkan nol rupiah, banyak sekali hal baik yang bisa didapatkan. Apalagi pas kamu lagi jalan kaki sambil dengerin music favorit di playlist, tiba-tiba  saja  muncullah perwujudan manusia yang elok rupawan, manusia yang sudah kamu bribik sejak lama ikut gabung disampingmu dan berolahraga bareng kamu. Maka nikmat jalan kaki mana lagi yang akan kamu dustakan wahai kawan.

Tapi pesan saya nambah satu kalau kondisinya gini, jangan lupa pakai deodorant dan gosok gigi sebelum mulai jalan kaki, biar gebetanmu ndak lari.

 

Ikuti tulisan menarik indri permatasari lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu