x

Iklan

Syafaruddin

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Pagaralam Ancam Hentikan Pengiriman Hasil Bumi ke Palembang

Walikota Pagaralam akan hentikan pengiriman hasil bumi ke Palembang, kalau ulah preman di Kota Prabumulih memalak sopir truk tidak bisa diatasi.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Walikota Pagaralam dr. Hj. Ida Fitriati

PALEMBANG  - Walikota Pagaralam dr Hj Ida Fitriati Mkes mengancam akan menghentikan pengirimkan hasil bumi, terutama sayur mayur dari Pagaralam ke Palembang, kalau pemalakan yang dilakukan preman terhadap pengemudi truk ketika melintasi Kota Prabumulih masih terus berlanjut.

Ancaman Walikota itu setelah pengemudi truk angkutan hasil bumi dan sayur mayur dari Kota Pagaralam tujuan Pasar Induk Jakabaring Palembang  mogok, karena mereka dipalak preman ketika truk yang dikemudikannya melintasi Kota Prabumulih.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kita," kata Walikota Ida Fitrati, Minggu 31 Januari 2016, "sebenarnya sudah mengirim surat kepada Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel) di Palembang dengan permintaan agar kegiatan preman memalak sopir truk ketika melintasi Kota Prabumulih itu segera diatasi."

"Kalau pemalakan terhadap pengemudi truk masih terus berlangsung, maka kami akan menghentikan pengiriman hasil pertanian ke Palembang. Lebih baik semua hasil pertanian dari Pagaralam kita kirim ke Bengkulu yang jaraknya lebih dekat apabila dibanding ke Palembang atau ke Jakarta menggunakan pesawat udara."

Walikota Pagaralam ini mengatakan, hari Senin besok, 1 Februari 2016, ia akan mendampingi pengemudi truk dan padagang hasil bumi dari Pagaralam mendatangi gedung DPRD Sumsel di Palembang. Tujuannya untuk memaparkan ulah preman di Kota Prabumulih yang memalak setiap kendaraan truk yang melintasi kota itu kepada anggota dewan, termasuk truk angkutan sayur dari Pagaralam.

"Pagaralam," katanya, "merupakan pemasok terbesar hasil pertanian ke pasaran di kota Palembang dan sekitarnya, ya sekitar 45 persen kebutuhan sayur mayor Palembang dipasok dari Kota Pagaralam. Kalau kondisi keamanan pengemudi truk masih tetap menjadi sasaran preman tidak bisa diatasi, maka hasil pertanian dari kota ini akan ke luar Sumsel."

"Soal angkutan, kalau jarak tempuh melalui darat menjadi hambatan, kita gunakan pesawat udara akses bandara  ada di Kota Pagaralam tujuan Jakarta  dan Pagaralam - Bengkulu. Kita akan meminta dua maskapai penerbangan Susi Air dan Aviastar yang melayani  rute Pagaralam – Jakarta dan Pagaralam Bengkulu menyediakan pesawat kargo."

"Kita besok Senin akan melihat hasil pertemuan dengan DPRD Sumsel dan Pemerintah Provinsi Sumsel termasuk Kapolda Sumsel, apakah pemalakan yang dilakukan preman Kota Prabumulih itu bisa diatasi atau tidak," katanya.

"Terus terang saya prihatin dan kasihan terhadap pengemudi truk angkutan hasil bumi dari Pagaralam selalu menjadi korban pemalakan oleh preman-preman di Kota Prabumulih  ketika mereka melintasi Jalan Jendral Sudirman Jalan Lingkar Timur, Prabumulih."

Pemalakan dengan ancaman kekerasan yang terus terjadi mengakibatkan para pengemudi truk mogok. Akibatnya bukan hanya petani yang mengalami kesulitan, karena sayurannya sulit dijual, tapi para pedagang hasil bumi di Pagaralam juga mengeluh, katanya.

SYAFARUDDIN

Ikuti tulisan menarik Syafaruddin lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB

Bingkai Kehidupan

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Sabtu, 27 April 2024 06:23 WIB

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB

Bingkai Kehidupan

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Sabtu, 27 April 2024 06:23 WIB