Artikel ini merupakan rilis yang disiarkan Lingkar Mahasiswa Indonesia di Luar Negeri -- Redaksi
Pernyataan Sikap Lingkar Mahasiswa Indonesia di Luar Negeri
Menolak Pelarangan dalam Mengakses Pengetahuan
Peristiwa pelarangan diskusi, pemutaran film, dan pembubaran pementasan teater, yang berlanjut dengan penyisiran buku-buku oleh aparat keamanan, menjadi kabar yang santer terdengar belakangan dari tanah air. Secara masif, berpola, dan tiba-tiba, peristiwa-peristiwa tersebut juga dibarengi dengan penangkapan dan intimidasi terhadap individu dan kelompok yang menyimpan dan menggunakan atribut yang secara sepihak ditafsirkan sebagai promosi komunisme.
Untuk itu kami, Lingkar Mahasiswa Indonesia di Luar Negeri, menyatakan sikap menolak atas cara-cara yang ditempuh negara tersebut. Jejaring mahasiswa Indonesia yang tengah menempuh pendidikan di berbagai belahan dunia ini menyatakan dengan tegas bahwa peristiwa penggeledahan dan penyitaan buku oleh aparat keamanan, yang merampas hak orang untuk mengakses pengetahuan, adalah sebentuk sikap anti-intelektual. Atas praktik demikian, kami menilai negara sebenarnya sedang melakukan perbuatan melanggar hukum dan mengabaikan hak-hak sipil yang dilindungi oleh konstitusi di Republik Indonesia.
Kalau ini dibiarkan, cara-cara tersebut bisa diartikan sebagai operasi teror negara terhadap warganya.
Situasi ini jelas berpotensi menciptakan rasa tidak aman bagi warga negara untuk berpikir dan berpendapat, yang berimbas pada praktik-praktik swa-sensor pengetahuan dan kebuntuan gagasan. Padahal, rasa aman, terutama rasa aman mengakses pengetahuan, adalah prasyarat yang mutlak dibutuhkan bagi kemajuan suatu bangsa. Pengetahuan, menurut kami yang hingga siaran pers ini beredar terdiri dari 123 mahasiswa di 25 negara, adalah kunci untuk membebaskan keterjajahan, seperti yang sudah ditunjukkan oleh para pendiri bangsa ini. Hanya dengan begitu, cita-cita Indonesia untuk bisa berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa besar lain di dunia dapat dicapai.
Untuk itu kami menuntut agar negara taat konstitusi dengan menjamin rasa aman warga negara dalam berpikir dan berpendapat. Jaminan ini sudah tertuang dalam UUD 1945 Pasal 28F yang menyatakan bahwa “setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia”.
Kami juga mendesak Presiden Joko Widodo untuk menjalankan kewajibannya dalam memimpin pelaksanaan tercapainya hak warga negara untuk hidup bebas dari rasa takut dan merdeka dalam mengakses pengetahuan. Presiden harus menghentikan penggunaan alat-alat negara yang represif dan tidak melalui kaidah hukum.
Kontak: lingkarmahasiswaindonesia@gmail.com/Roy Thaniago?
16 Mei 2016
Lingkar Mahasiswa Indonesia di Luar Negeri
Pernyataan sikap oleh:
No. Nama Negara, Universitas
1. Ade Jaya Suryani, Belanda, Leiden University
2. Aditya Pradana Setiadi, Inggris, King's College London
3. Afif Muhammad, Belanda, International Institute of Social Studies, Erasmus University Rotterdam
4. Afra Ramadhan, Belanda, Universiteit van Amsterdam
5. Aghnia Adzkia, Inggris, Goldsmiths, University of London
6. Agie Nugroho Soegiono, Inggris, The University of Edinburgh
7. Ahmad Rizky M Umar, Inggris, University of Sheffield
8. Ahmad Wahid Nurhani, Jerman, Universität Duisburg-Essen
9. Aji Mita Hakim. Rusia. Rostov State Transport University
10. Aldoreza Prandana, Swedia, University of Gothenburg
11. Alfi Yusrina, Belgia, Hoge School van West Vlaanderen
12. Ali Munajat, Lebanon, Beirut Islamic University
13. Ananditya Nugraha, Belanda, Wageningen University
14. Andes Atmaja, Swedia, Lund University
15. Andi Setiawan, Inggris, Lancaster University
16. Anggara Raharyo, Korea Selatan, Dongeui University
17. Ardhi Rahmani, Republik Ceko, Metropolitan University Prague
18. Arie Ruhyanto, Inggris, Birmingham University
19. Ario Bimo Utomo, Australia, University of Sydney
20. Arum Budiastuti, Australia, University of Sydney
21. Arya Budi, Australia, Australian National University
22. Arzita Safira, Swiss, University of Geneva
23. Asmayani Kusrini, Belgia, Université Libre de Bruxelles
24. Ayudhira Pradati, Norwegia, University of Oslo
25. Azhar Irfansyah, Korea Selatan, Sungkonghoe University
26. Bambang Trihadmojo, Inggris, Lancaster University
27. Benni Yusriza, Swedia, Lund University
28. Bramastra Saktyawan, Inggris, University College London
29. Chalim P.B. Darmawan, Turki, Gediz Üniversitesi
30. Citamia Ihsana, Swedia, Lund University
31. Crystal Susiana, Belanda, Leiden University
32. Dea Kristina, Belanda, University of Groningen
33. Devara Prawira, Swedia, Lund University
34. Devi Christiani Zega, Inggris, Newcastle University
35. Devi Yuliawati, Swedia, Lund University
36. Diani Citra, Amerika Serikat, Columbia University
37. Dwi Cahyani, Belanda, Wageningen University
38. Dyah ayu kartika, Belanda, Institute of Social Studies, Erasmus University Rotterdam
39. Eric Sasono, Inggris, King's College
40. Faelasufa, Jepang, University of Tokyo
41. Fajar Prasetya, Polandia, Uniwersytet Warszawski
42. Farohaji Kurniawan, Jepang, Chiba University
43. Febby Widjayanto, Inggris, University of Manchester
44. Ferdy Lainsamputty, Taiwan, National Cheng-Kung University
45. Fitrah Alif Tama, Lebanon, University Tripoli of Lebanon
46. Fitriya Niken Ariningsih, Belanda, Leiden University
47. Frizza Nur Adilla, Swedia, Uppsala University
48. Fuji Riang Prastowo, Belanda, Radboud University Nijmegen
49. Gatra Priyandita, Australia, The Australian National University
50. Grace leksana, Belanda, Leiden university
51. Haidar Buldan Thontowi, Inggris, University of St Andrews
52. Herjuno Nindhito, Swedia, Lund University
53. Ilmi Dwiastuti, Australia, The Australian National University
54. Indah Wulandari, Rusia, Rostov State Conservatoy
55. Indrayosa Pratomo, Swedia, Lund University
56. Irfan Wahyudi, Australia, Edith Cowan University
57. Irza A. Syaddad, Arab Saudi, Universitas Islam al-Imam Muhammad bin Sa'ud
58. Issa Tafridj, Inggris, University of Manchester
59. Isti Hanifah, Belanda, Wageningen university
60. Izmuroozi Arianto, Malaysia, University of Malaya
61. Jessica Rolindrawan, Inggris, University College London
62. Julinta Hutagalung, Belanda, Universiteit Leiden
63. Khairani Barokka, Inggris, Goldsmiths, University of London
64. Kunto Adi Wibowo, Amerika Serikat, Wayne State University
65. Leilani Hermiasih, Jerman, Freie Universität Berlin
66. Lestika Madina Hasibuan, Inggris, University of Sheffield
67. Lidya Pawestri Ayuningtyas, Inggris, University College London
68. Lukita Susanto, Jerman, Hamburg University
69. M. Zamzam Fauzanafi, Belanda, Leiden University
70. Marietta Zahra, Swedia, Lund University
71. Marina Utami, Inggris, University of Leeds
72. Masduki, Jerman, Ludwig Maximilians University of Munich
73. Maury Issak Yangreski, Swedia, Lund University
74. Mayarani Nurul Islami, Australia, University of Sydney
75. Michael Mulyadi, Inggris, Goldsmiths, University of London
76. Mohamad Noor Rizal, Australia, Australian National University
77. Monica Yanuardani, Swedia, Lund University
78. Muhammad Andre Helda, Jerman, Htw Berlin germany
79. Muhammad Angga Saputra, Rusia, Moscow State University of Railway Engineering (MIIT)
80. Muhammad Arkandiptyo, Belgia, Katholieke Universiteit Leuven
81. Muhammad Djindan, Belanda, Wageningen University
82. Muhammad Haekal, Australia, Monash University
83. Muhammad Rizky, Maroko, Hassan 2 University Casablanca
84. Muhammad Yorga Permana, Belanda, TU Eindhoven
85. Nathazha Bostanova Eunike Sipasulta, Australia, University of Canberra
86. Nor Ismah, Belanda, Leiden University
87. Novri Suhermi, Perancis, Université Paris Diderot (Paris 7)
88. Petrus Widhianto, Jerman, Uni des Saarlandes
89. Prananda Navitas, Australia, Queensland University
90. Prayoga Permana, Belanda, University of Groningen
91. Puji Maharani, Inggris, SOAS, University of London
92. Radityo Dharmaputra, Estonia, University of Tartu
93. Rahkman Ardi, Polandia, University of Warsaw
94. Raisa Kamila, Belanda, University of Leiden
95. Randy Wirasta Nandyatama, Australia, The University of Melbourne
96. Rara Sekar Larasati, Selandia Baru, Victoria University of Wellington
97. Raras Cynanthia, Inggris, University of Manchester
98. Rezzy Eko Caraka, Malaysia, University of Malaya
99. Rinatania Fajriani, Denmark, University of Copenhagen
100. Ristian Atriandi Supriyanto, Australia, The Australian National University
101. Rizka Khairani, Inggris, University College London
102. Roy Thaniago, Swedia, Lund University
103. Royan Nur Huda, Inggris, University of Birmingham
104. Sabhrina Gita Aninta, Jerman, Ludwig Maximilians University
105. Sakti Nuzan Ramadhan, Inggris, University College London
106. Sarah Edna, Rusia, Bashkir State Medical University
107. Satria Hardinata, Perancis, Universite Paris-Sorbonne VI
108. Sepyusa Masud, Kanada, Trinity Western University
109. Siti Hartinah Putri, Belanda, Leiden University
110. Steven Guntur, Rusia, St.Petersburg State Pediatric Medical University
111. Steven Yohanes, Swedia, Lund University
112. Sujatmoko, Australia, University of Melbourne
113. Sumayyah, Belgia, Haute Ecole Robert Schuman
114. Teguh Ilham, Polandia, University of Warsaw
115. Thomas Budiarto, Jerman, TU-Berlin, 116, Trissia Wijaya, Jepang, Ritsumeikan APU
117. Tulus Imaro, Belanda, TU Delft
118. Vinca Rosellinia Natasha, Inggris, King's College London
119. Wahyu Arif Raharjo, Australia, University of Sydney
120. Wahyu Septiono, Belanda, University Vreij Amsterdam
121. Wawan Kusuma Kustiawan, Rusia, Russian State University for the Humanities
122. Yusak Budi Susilo, Swedia, Lund University
123. Zaki Habibi, Swedia, Lund University
Ikuti tulisan menarik Redaksi lainnya di sini.