x

Anggota Banser membakar bendera Partai Komunis Indonesia di komplek kantor Gubernur Jawa Tengah, 30 September 2015. Anggota Banser menolak pihak yang meminta Presiden Joko Widodo untuk meminta maaf kepada korban peristiwa 30 September 1965. TEMPO/Bud

Iklan

Redaksi

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Mahasiswa Indonesia di Luar Negeri Tolak Penyitaan Buku

Kalau ini dibiarkan, cara-cara tersebut bisa diartikan sebagai operasi teror negara terhadap warganya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Artikel ini merupakan rilis yang disiarkan Lingkar Mahasiswa Indonesia di Luar Negeri -- Redaksi

Pernyataan Sikap Lingkar Mahasiswa Indonesia di Luar Negeri

Menolak Pelarangan dalam Mengakses Pengetahuan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Peristiwa pelarangan diskusi, pemutaran film, dan pembubaran pementasan teater, yang berlanjut dengan penyisiran buku-buku oleh aparat keamanan, menjadi kabar yang santer terdengar belakangan dari tanah air. Secara masif, berpola, dan tiba-tiba, peristiwa-peristiwa tersebut juga dibarengi dengan penangkapan dan intimidasi terhadap individu dan kelompok yang menyimpan dan menggunakan atribut yang secara sepihak ditafsirkan sebagai promosi komunisme.

Untuk itu kami, Lingkar Mahasiswa Indonesia di Luar Negeri, menyatakan sikap menolak atas cara-cara yang ditempuh negara tersebut. Jejaring mahasiswa Indonesia yang tengah menempuh pendidikan di berbagai belahan dunia ini menyatakan dengan tegas bahwa peristiwa penggeledahan dan penyitaan buku oleh aparat keamanan, yang merampas hak orang untuk mengakses pengetahuan, adalah sebentuk sikap anti-intelektual. Atas praktik demikian, kami menilai negara sebenarnya sedang melakukan perbuatan melanggar hukum dan mengabaikan hak-hak sipil yang dilindungi oleh konstitusi di Republik Indonesia.

Kalau ini dibiarkan, cara-cara tersebut bisa diartikan sebagai operasi teror negara terhadap warganya.

Situasi ini jelas berpotensi menciptakan rasa tidak aman bagi warga negara untuk berpikir dan berpendapat, yang berimbas pada praktik-praktik swa-sensor pengetahuan dan kebuntuan gagasan. Padahal, rasa aman, terutama rasa aman mengakses pengetahuan, adalah prasyarat yang mutlak dibutuhkan bagi kemajuan suatu bangsa. Pengetahuan, menurut kami yang hingga siaran pers ini beredar terdiri dari 123 mahasiswa di 25 negara, adalah kunci untuk membebaskan keterjajahan, seperti yang sudah ditunjukkan oleh para pendiri bangsa ini. Hanya dengan begitu, cita-cita Indonesia untuk bisa berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa besar lain di dunia dapat dicapai.

Untuk itu kami menuntut agar negara taat konstitusi dengan menjamin rasa aman warga negara dalam berpikir dan berpendapat. Jaminan ini sudah tertuang dalam UUD 1945 Pasal 28F yang menyatakan bahwa “setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia”.

Kami juga mendesak Presiden Joko Widodo untuk menjalankan kewajibannya dalam memimpin pelaksanaan tercapainya hak warga negara untuk hidup bebas dari rasa takut dan merdeka dalam mengakses pengetahuan. Presiden harus menghentikan penggunaan alat-alat negara yang represif dan tidak melalui kaidah hukum.

Kontak: lingkarmahasiswaindonesia@gmail.com/Roy Thaniago?

16 Mei 2016

Lingkar Mahasiswa Indonesia di Luar Negeri

Pernyataan sikap oleh:

No. Nama Negara, Universitas

1. Ade Jaya Suryani, Belanda, Leiden University

2. Aditya Pradana Setiadi, Inggris, King's College London

3. Afif Muhammad, Belanda, International Institute of Social Studies, Erasmus University Rotterdam

4. Afra Ramadhan, Belanda, Universiteit van Amsterdam

5. Aghnia Adzkia, Inggris, Goldsmiths, University of London

6. Agie Nugroho Soegiono, Inggris, The University of Edinburgh

7. Ahmad Rizky M Umar, Inggris, University of Sheffield

8. Ahmad Wahid Nurhani, Jerman, Universität Duisburg-Essen

9. Aji Mita Hakim. Rusia. Rostov State Transport University

10. Aldoreza Prandana, Swedia, University of Gothenburg

11. Alfi Yusrina, Belgia, Hoge School van West Vlaanderen

12. Ali Munajat, Lebanon, Beirut Islamic University

13. Ananditya Nugraha, Belanda, Wageningen University

14. Andes Atmaja, Swedia, Lund University

15. Andi Setiawan, Inggris, Lancaster University

16. Anggara Raharyo, Korea Selatan, Dongeui University

17. Ardhi Rahmani, Republik Ceko, Metropolitan University Prague

18. Arie Ruhyanto, Inggris, Birmingham University

19. Ario Bimo Utomo, Australia, University of Sydney

20. Arum Budiastuti, Australia, University of Sydney

21. Arya Budi, Australia, Australian National University

22. Arzita Safira, Swiss, University of Geneva

23. Asmayani Kusrini, Belgia, Université Libre de Bruxelles

24. Ayudhira Pradati, Norwegia, University of Oslo

25. Azhar Irfansyah, Korea Selatan, Sungkonghoe University

26. Bambang Trihadmojo, Inggris, Lancaster University

27. Benni Yusriza, Swedia, Lund University

28. Bramastra Saktyawan, Inggris, University College London

29. Chalim P.B. Darmawan, Turki, Gediz Üniversitesi

30. Citamia Ihsana, Swedia, Lund University

31. Crystal Susiana, Belanda, Leiden University

32. Dea Kristina, Belanda, University of Groningen

33. Devara Prawira, Swedia, Lund University

34. Devi Christiani Zega, Inggris, Newcastle University

35. Devi Yuliawati, Swedia, Lund University

36. Diani Citra, Amerika Serikat, Columbia University

37. Dwi Cahyani, Belanda, Wageningen University

38. Dyah ayu kartika, Belanda, Institute of Social Studies, Erasmus University Rotterdam

39. Eric Sasono, Inggris, King's College

40. Faelasufa, Jepang, University of Tokyo

41. Fajar Prasetya, Polandia, Uniwersytet Warszawski

42. Farohaji Kurniawan, Jepang, Chiba University

43. Febby Widjayanto, Inggris, University of Manchester

44. Ferdy Lainsamputty, Taiwan, National Cheng-Kung University

45. Fitrah Alif Tama, Lebanon, University Tripoli of Lebanon

46. Fitriya Niken Ariningsih, Belanda, Leiden University

47. Frizza Nur Adilla, Swedia, Uppsala University

48. Fuji Riang Prastowo, Belanda, Radboud University Nijmegen

49. Gatra Priyandita, Australia, The Australian National University

50. Grace leksana, Belanda, Leiden university

51. Haidar Buldan Thontowi, Inggris, University of St Andrews

52. Herjuno Nindhito, Swedia, Lund University

53. Ilmi Dwiastuti, Australia, The Australian National University

54. Indah Wulandari, Rusia, Rostov State Conservatoy

55. Indrayosa Pratomo, Swedia, Lund University

56. Irfan Wahyudi, Australia, Edith Cowan University

57. Irza A. Syaddad, Arab Saudi, Universitas Islam al-Imam Muhammad bin Sa'ud

58. Issa Tafridj, Inggris, University of Manchester

59. Isti Hanifah, Belanda, Wageningen university

60. Izmuroozi Arianto, Malaysia, University of Malaya

61. Jessica Rolindrawan, Inggris, University College London

62. Julinta Hutagalung, Belanda, Universiteit Leiden

63. Khairani Barokka, Inggris, Goldsmiths, University of London

64. Kunto Adi Wibowo, Amerika Serikat, Wayne State University

65. Leilani Hermiasih, Jerman, Freie Universität Berlin

66. Lestika Madina Hasibuan, Inggris, University of Sheffield

67. Lidya Pawestri Ayuningtyas, Inggris, University College London

68. Lukita Susanto, Jerman, Hamburg University

69. M. Zamzam Fauzanafi, Belanda, Leiden University

70. Marietta Zahra, Swedia, Lund University

71. Marina Utami, Inggris, University of Leeds

72. Masduki, Jerman, Ludwig Maximilians University of Munich

73. Maury Issak Yangreski, Swedia, Lund University

74. Mayarani Nurul Islami, Australia, University of Sydney

75. Michael Mulyadi, Inggris, Goldsmiths, University of London

76. Mohamad Noor Rizal, Australia, Australian National University

77. Monica Yanuardani, Swedia, Lund University

78. Muhammad Andre Helda, Jerman, Htw Berlin germany

79. Muhammad Angga Saputra, Rusia, Moscow State University of Railway Engineering (MIIT)

80. Muhammad Arkandiptyo, Belgia, Katholieke Universiteit Leuven

81. Muhammad Djindan, Belanda, Wageningen University

82. Muhammad Haekal, Australia, Monash University

83. Muhammad Rizky, Maroko, Hassan 2 University Casablanca

84. Muhammad Yorga Permana, Belanda, TU Eindhoven

85. Nathazha Bostanova Eunike Sipasulta, Australia, University of Canberra

86. Nor Ismah, Belanda, Leiden University

87. Novri Suhermi, Perancis, Université Paris Diderot (Paris 7)

88. Petrus Widhianto, Jerman, Uni des Saarlandes

89. Prananda Navitas, Australia, Queensland University

90. Prayoga Permana, Belanda, University of Groningen

91. Puji Maharani, Inggris, SOAS, University of London

92. Radityo Dharmaputra, Estonia, University of Tartu

93. Rahkman Ardi, Polandia, University of Warsaw

94. Raisa Kamila, Belanda, University of Leiden

95. Randy Wirasta Nandyatama, Australia, The University of Melbourne

96. Rara Sekar Larasati, Selandia Baru, Victoria University of Wellington

97. Raras Cynanthia, Inggris, University of Manchester

98. Rezzy Eko Caraka, Malaysia, University of Malaya

99. Rinatania Fajriani, Denmark, University of Copenhagen

100. Ristian Atriandi Supriyanto, Australia, The Australian National University

101. Rizka Khairani, Inggris, University College London

102. Roy Thaniago, Swedia, Lund University

103. Royan Nur Huda, Inggris, University of Birmingham

104. Sabhrina Gita Aninta, Jerman, Ludwig Maximilians University

105. Sakti Nuzan Ramadhan, Inggris, University College London

106. Sarah Edna, Rusia, Bashkir State Medical University

107. Satria Hardinata, Perancis, Universite Paris-Sorbonne VI

108. Sepyusa Masud, Kanada, Trinity Western University

109. Siti Hartinah Putri, Belanda, Leiden University

110. Steven Guntur, Rusia, St.Petersburg State Pediatric Medical University

111. Steven Yohanes, Swedia, Lund University

112. Sujatmoko, Australia, University of Melbourne

113. Sumayyah, Belgia, Haute Ecole Robert Schuman

114. Teguh Ilham, Polandia, University of Warsaw

115. Thomas Budiarto, Jerman, TU-Berlin, 116, Trissia Wijaya, Jepang, Ritsumeikan APU

117. Tulus Imaro, Belanda, TU Delft

118. Vinca Rosellinia Natasha, Inggris, King's College London

119. Wahyu Arif Raharjo, Australia, University of Sydney

120. Wahyu Septiono, Belanda, University Vreij Amsterdam

121. Wawan Kusuma Kustiawan, Rusia, Russian State University for the Humanities

122. Yusak Budi Susilo, Swedia, Lund University

123. Zaki Habibi, Swedia, Lund University

Ikuti tulisan menarik Redaksi lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Bingkai Kehidupan

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Sabtu, 27 April 2024 06:23 WIB

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Bingkai Kehidupan

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Sabtu, 27 April 2024 06:23 WIB