x

Iklan

jefri hidayat

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Dukungan Golkar ke Ahok Hanya Sekedar Pelengkap

Dalam rentetan sejarah Pilkada, sangat jarang kita menemui Golkar serius dalam memenangkan calon yang diusung.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Dinamika ditubuh Partai Golkar sangat dinamis usai pergantian pucuk pimpinan dari Aburizal Bakrie ke Setya Novanto. Elite Golkar yang dulunya sering mengkritik kepemimpinan Gubernur Basuki Tjahaya Purnama kini berubah 180 derajat. Bahkan, pengurus harian sudah satu suara mendukung pencalonan Basuki untuk memimpin Jakarta priode 2017-2022.

Pernyatan tersebut dilontarkan ketua DPP Golkar Yorris Raweyai. "Kami sudah satu suara, sikap Golkar akan mendukung Ahok untuk maju lagi di Pilgub DKI Jakarta," ujarnya saat ditemui di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis (9/6/2016). http://megapolitan.kompas.com/read/2016/06/09/20394431/yorrys.partai.golkar.satu.suara.dukung.ahok.maju.dalam.pilgub.dki.2017

Seirama dengan Yorris, ketua umum DPP Golkar Setya Novanto menyebut deklarasi dukungan Golkar ke Ahok hanya tinggal menunggu waktu yang tepat. Novanto pun memuji kepemimpinan Ahok. Pujian tersebut merupakan alasan dukungan partai Golkar. http://www.beritasatu.com/aktualitas/369155-golkar-dukung-ahok-setnov-tunggu-waktu-yang-tepat.html

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan tambahan dukungan dari Partai Golkar itu telah mencukupi syarat minimal pencalonan Ahok melalui jalur partai. Dengan rincian, Hanura 10 kursi, Golkar 9 kursi plus Nasdem yang meraup 5 kursi di DPRD DKI Jakarta. Sedangkan syarat minimal dukungan partai hanya 22 kursi.

Meski telah memenuhi syarat untuk maju melalui jalur partai, tapi Ahok tetap menghargai usaha ‘Teman Ahok’ yang telah bersusah payah mengumpulkan KTP. Ahok pun semakin percaya diri untuk maju melalui jalur independent. Pernyatan tersebut dikemukan Ahok usai bertemu dengan ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam rangka peringatan 1000 hari wafatnya Taufik Kiemas. http://megapolitan.kompas.com/read/2016/06/09/10142491/pulang.dari.rumah.mega.ahok.makin.mantap.maju.lewat.jalur.independen?utm_source=RD&utm_medium=box&utm_campaign=kpoprd

Pernyataan Ahok tersebut dapat ditafsirkan bahwa PDIP kemungkinan besar tidak mendukung Ahok dalam suksesi kepemimpinan DKI Jakarta 2017. Lalu siapakah yang bakal diusung PDIP? Tentu tersisa satu nama lagi yang saat ini menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat.

Tanpa PDIP, sangat sulit bagi Ahok untuk menaklukan medan pertempuran yang saat ini sudah berjejer orang-orang yang tidak menyukai mantan Bupati Babeltim itu. Selain itu, Golkar pun tidak akan berbuat banyak untuk memenangkan Ahok alias tidak pasang badan.

Dalam rentetan sejarah Pilkada, sangat jarang kita menemui Golkar serius dalam memenangkan calon yang diusung. Mayoritas kemenangan Golkar dalam Pilkada hanya didaerah yang sudah menjadi basis Golkar. Diluar daerah basis, Golkar seringkali menderita kekalahan.

Apalagi di DKI Jakarta yang merupakan neraka bagi Golkar. Pada Pilgub 2012 lalu, calon yang disusung Golkar, Alex Nurdin juga tak mampu berbuat banyak. Padahal Alex merupakan kader tulen partai Golkar. Apalagi yang didukung kali ini hanya  mantan kader. Sehingga dapat disimpulkan Golkar hanya pelengkap saja yang artinya dukungan Golkar tidak berpengaruh banyak atas elektabilitas Ahok.

 

Ikuti tulisan menarik jefri hidayat lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Taman Pecinta

Oleh: Wahyu Kurniawan

Senin, 29 April 2024 12:26 WIB

Terkini

Terpopuler

Taman Pecinta

Oleh: Wahyu Kurniawan

Senin, 29 April 2024 12:26 WIB