x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Naskah yang Menggelisahkan Penulisnya

Banyak penulis buku-novel yang dicekam keraguan, kegelisahan, dan ketakutan untuk menerbitkan karyanya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Dikabarkan, suatu ketika James Joyce melempar manuskrip Stephen Hero ke dalam tungku api. Rupanya James sudah mulai letih karena 20 penerbit menolak naskahnya itu. Tapi, dengan risiko tangannya terbakar, isteri James menyelamatkan kertas-kertas itu. Manuskrip itu kelak menjadi A Portrait of the Artist as a Young Man. Di dalamnya ada adegan Stephen Dedalus membakar naskah puisinya karena alasan ‘pusiku romantik’.

Kita belum pernah membaca Fountain City. Novel ini karya Michael Chabon yang tidak ia selesaikan. Ia berhenti menggarap naskah itu pada 1992. Di marjin naskahnya, Chabon menggoreskan catatan tentang Fountain City sebagai novel yang membuat dirinya merasa ‘dilenyapkan, dihancurkan, dikubur hidup-hidup, ditenggelamkan, ditendang jatuh di tangga’. Seperti dikutip, Chabon berkata: “Sebuah buku mengancam untuk membunuh penulisnya berkali-kali selama buku itu sedang disusun.”

Bagi kebanyakan penulis, jika bukan semua penulis, menyusun komposisi sebuah buku non-fiksi maupun novel adalah perjuangan menghadapi tekanan, kegelisahan, keraguan, bahkan ketika buku atau novel itu sudah selesai ditulis—selesai setidaknya sebagai draf pertama. Barangkali ketakutan ikut pula menghantui penulis: “Apakah karena puluhan penerbit menolak, artinya naskahku benar-benar buruk?” Dan karena pikiran ini, James Joyce melempar naskahnya ke tungku api?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lebih dramatis, Evelyn Waugh, pada 1925, membakar novel pertamanya yang belum terbit, The Temple at Thatch. Ia lalu berusaha menenggelamkan diri ke lautan setelah kawannya menyampaikan ulasan buruk tentang novelnya. Beruntung, sengat ubur-ubur membuat Waugh kembali ke pantai—rupanya, ia sadar, tenggelam di laut bukan cara yang enak untuk mati.

Entah karena apa, Franz Kafka menginginkan karya-karyanya dihancurkan apabila ia mati. Tiga novel pentingnya, The Trial, The Castle, dan Amerika belum usai ketika Kafka meninggal pada 1924. Max Brod, kawan dekatnya, tak mau memenuhi permintaan Kafka—dan karena itu kita dapat membaca karya posthumous itu. Penolakan Brod terhadap permintaan Kafka menguntungkan para pembaca penulis ini.

Dalam tahun-tahun terakhir kehidupannya, Truman Capote mengaku tengah mengerjakan karya yang ia beri judul Answered Prayers. Ia meneken kontrak penerbitan buku ini dua pekan sebelum karyanya yang lain, In Cold Blood, memasuki toko-toko buku dan meraih sukses. Tapi, alih-alih meminta perpanjangan waktu untuk menyelesaikan naskahnya, Capote justru menghentikan sama sekali pengerjaan Answered Prayers.  Tak begitu jelas apa alasannya. Tapi, ia pernah berkata, “apakah saya membunuh naskah itu, atau naskah itu akan membunuh saya.”

Empat bab Answered Prayers akhirnya diterbitkan di majalah Esquire pada 1975-76 dan menimbulkan kegaduhan. Bab-bab itu memuat kisah terselubung mengenai gaya hidup orang kaya dan terkenal—banyak di antaranya tentang kawan-kawan Capote. Tersengat oleh naskah Capote, ia ditinggalkan oleh kawan-kawan kayanya. Capote lari kepada alkohol dan obat-obatan. Bab-bab lainnya belum diketahui isinya, masih tersimpan di kotak deposit.

Tiga bab dari empat yang dimuat di Esquire kemudian diterbitkan sebagai satu buku pada 1987, tiga tahun setelah kematian Capote. Judulnya: Answered Prayers: The Unfinished Novel. Karya ini mengundang kritik buruk, salah satunya: “Karya ini tak pernah selesai sebab tak tahu mau menuju ke mana.” Benarkah Capote tak tahu hendak berjalan kemana?

Kegelisahan yang sangat memang selalu menghantui penulis buku dan novel. Prosesnya yang panjang, kata Haruki Murakami, tak ubahnya lari maraton sekaligus perjuangan mempetahankan hidup. Sebagian penulis tak melanjutkan naskahnya, mungkin karena ragu, cemas, dan kehilangan arah di tengah hasrat menghasilkan karya terbaik. **

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler