x

Iklan

Ilham Rahmat Alam

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Jauhi Rokok, Dekati Calon Mertua

Tulisan ini diikut sertakan dalam lomba blog gaya hidup sehat untuk jantung sehat yang diselengarakan Yayasan Jantung Indonesia dan Indonesiana.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Katanya rokok adalah lifestyle.

Di zaman modern seperti sekarang ini, selain selfie dengan gaya kekinian, ternyata merokok merupakan salah satu hal yang dijadikan gaya hidup. Banyak remaja bahkan anak yang masih duduk sekolah dasar sekalipun sudah mengenal yang namanya rokok. Mereka tahu, bahwa merokok dapat menyebabkan penyakit kanker, serangan jantung dan penyakit lainnya. Mereka dengan mudahnya menghafal peringatan yang ada di setiap kemasan rokok tersebut. Seperti mudahnya menghafal nama dan alamat rumah gebetan yang baru saja ia kenal. Tetapi mereka tidak peduli akan peringatan bahaya rokok dengan beberapa alasan. Alasan pertama, mereka sudah masuk dalam fase kecanduan. Sehingga ketika mereka tidak merokok dalam satu hari, mereka akan merasakan ada sesuatu hal yang menyiksa dari dalam dirinya. Alasan kedua yaitu agar mereka terlihat gaul di kelompok sosialnya. Alasan yang sungguh tidak masuk akal. Alasan ketiga dan sangat tidak logis adalah mindset yang mengatakan bahwa  bukan lelaki namanya jika tidak merokok. Apakah ini merupakan teori yang terbentuk untuk membela diri ? Entahlah. Yang jelas, Rokok itu bukan lifestyle, dik. Rokok itu membunuhmu ! Jangan pura-puira tidak tahu. Prestasi lebih keren daripada memamerkan asap rokok di cafe, kemudian selfie dan upload di sosial media. George Bernand Shaw mengatakan bahwa masa muda adalah masa keemasan, betapa dosa untuk menyalahkan masa muda itu. Begitupun Emerson berpendapat bahwa Masa muda hanya sekali, karena itu pergunakan sebaik-baiknya.

Katanya resepsi pernikahan semakin mahal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Banyak pemuda yang sering mengeluh “Uh, setiap tahun resepsi pernikahan semakin mahal. Harga bahan pokok juga naik, beli kendaraan saja saya tidak mampu apalagi untuk membeli rumah pribadi, anak istri saya makan apa ?” Mereka mengeluh sambil menghembuskan asap rokonya di warung kopi. Sementara, pada dasarnya yang seharusnya mereka tanyakan adalah “Dalam satu bulan berapa uang yang saya habiskan hanya untuk membeli rokok ?” Setelah pertanyaan itu dilontarkan, mereka pasti memiliki setidaknya sedikit kesadaran, bahwa ternyata uang untuk persiapan resepsi pernikahan kelak, malah digunakan untuk membeli rokok. Ingat ! merokok dapat merusak jantungmu. Kalau jantung sendiri tidak bisa dijaga, mana bisa menjaga jantung keluarga ?

Karena merokok dapat menyebabkan penyakit jantung, maka perlu diketahui penyakit tersebut sangat berbahaya. Penyakit ini merupakan penyakit nomor satu secara global. lebih banyak orang yang meninggal tiap tahunnya akibat penyakit ini daripada penyakit lainnya. Sekitar 17,5 juta orang meninggal karena PJP pada tahun 2012, yaitu 31% dari jumlah semua orang yang meninggal. Dari angka tersebut, 7,4 juta orang meninggal karena penyakit jantung koroner dan 6,7 juta karena stroke ( Sumber : Doketersehat ).

Mayoritas calon mertua tidak suka sama rokok loh.

Ada pendapat yang mengatakan, sebelum mendekati anaknya dekati dulu orang tuanya. Sebelum mengambil hati anaknya, terlebih dahulu ambil hati orang tuanya. Bagaimana pun perjuangan untuk mendapatkan seseorang, jika orang tuanya tidak setuju itu akan mustahil sampai ke pelaminan. Nah, coba bayangkan ketika misalnya kamu datang berkunjung ke rumah calon mertuamu, dan mereka tiba-tiba berkata “Kamu kok bau rokok ? Kamu perokok yah ?” Pertanyaan ini akan membuatmu mati kutu. Garuk-garuk kepala, ketawa sendiri dan tak tahu harus mau berkata apa. Makanya, salah satu cara untuk memikat hati calon mertua adalah menjauhi apa yang mereka tidak suka.

Andai saja, uang untuk membeli rokok itu dialihkan untuk membeli emas dan seperangkat alat shalat. Itu romantis bukan ? Cinderella mana yang tidak tertarik dengan pria se-romantis itu ?

Jauhi rokok, dekati calon mertua.

Sobat, sayangi jantungmu sejak dini agar masa depanmu cerah. Harus diingat, masa depan cerah bukan berarti memiliki harta yang melimpah, kendaraan pribadi dan rumah yang besar. Tetapi kesehatan di masa depan adalah aset yang tak terhitung nilainya. Sekali lagi alangkah lebih baiknya jika uang yang dihabiskan untuk membeli rokok ditabung untuk mengikuti sunnah rasul (Pernikahan). Mulailah tanamkan dalam pikiran kita untuk menjauhi rokok dan mulai mendekati calon mertua. Calon mertua adalah satu penentu kebahagiaan di masa depan. Bukan rokok ! So, romanticelah kepada orang tua dan calon mertua sebelum romantice kepada anak istrimu. Jagalah jantungmu sebelum menjaga jantung keluargamu. Tenang sobat, ada banyak cara menjaga jantung agar tetap sehat. Seperti makan dan olahrarga secara teratur,  istirahat yang cukup, jauhi rokok, dan selalu berpikir positif. Misalnya selalu berpikir bahwa kamu lebih tampan dibandingkan orang lain. Tetapi jangan pernah berpikir bahwa kamu lebih baik dibandingkan orang lain yah.

Tentunya kamu memiliki impian di masa depan., bukan ? Seperti olahraga bersama buah hati di taman., menemani istri belanja, Membantu orang yang membutuhkan pertolongan. Jangan sampai impian mu itu hilang karena kesehatan jantungmu. Ini bisa gawat sobat. Nah, jernihkan pikiran. Mulailah bertindak dan peduli terhadap kesehatan.

Sebagai penutup tulisan sederhana ini, agar pembaca termotivasi untuk selalu menjaga kesehatan. Saya mengutip salah satu ungkapan dari Jame H. West. Beliau mengatakan. Kesehatan adalah kata yang besar, karena ini mencakup tidak hanya tubuh, tetapi juga pikiran dan jiwa. Bukan sekedar tidak sakit atau kesenangan saja, tetapi seleuruh keberadaan dan pandangan manusia.  

(Tulisan ini diikut sertakan dalam lomba blog gaya hidup sehat untuk jantung sehat yang diselengarakan Yayasan Jantung Indonesia dan Indonesiana)

Sumber foto : Google.co.id

Ilham Rahmat Alam - Sosiologi - Universitas Negeri Makassar

Ikuti tulisan menarik Ilham Rahmat Alam lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terkini

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB