x

Iklan

Tan Jaya

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Yuk Kenali Wood Pellet, Pakan Ikan Terbaik

Wood pellets adalah kayu yang dihaluskan kasar lalu dipadatkan, sampai dapat mengeluarkan energi kalor yang sama dengan batubara.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Wood pellets adalah kayu yang dihaluskan kasar lalu dipadatkan, sampai dapat mengeluarkan energi kalor yang sama dengan batubara. Pelet kayu serupa seperti briket kayu, yang membedakan adalah bahan perekat, kepadatan dan bentuknya. Saat ini, telah begitu ramai penelitian yang jalani agar wood pellets dapat menghasilkan kandungan kalor yang diharapkan.

Dan hasilnya, setelah didapatkan formula yang memadai, akhirnya industri pelet kayu menjadi sebuah solusi dalam perluasan kebutuhan energi di masa datang. Diakui, banyak kegunaan dan manfaat dengan adanya wood pellets ini. Selain disebabkan berbahan biomassa kayu, yang dipandang lebih ramah lingkungan, pelet kayu juga mempunyai nilai ekonomi yang sangat baik.

Namun, bilamana tidak didapatkan dan dipahami sebuah sistem pengelolaan yang berpihak pada rakyat, pada waktunya wood pellets bisa menjadi sebuah musibah baru bagi rakyat. Tipe kayu yang bisa memproduksi kalor tinggi umumnya adalah tipe-tipe kayu yang tumbuh di sisa-sisa lahan perladangan masyarakat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kebanyakan adalah kayu yang tumbuh sebagai tumbuhan di hutan sekunder, yang sedang menghadapi suksesinya menuju pelestarian hutan.

Tidak lengkap banyak penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan tipe-tipe pepohonan tersebut. Kurang bervalue ekonomi, menjadi sebuah problem mengapa hingga saat ini masih kurang dilakukan.

Tungku Wood Pellets - Foto H. Raab Akhirnya, untuk mencukupi permintaan produksi pelet kayu, masih memerlukan beberapa waktu, atau pilihannya menjadikan wilayah hutan primer sebagai wilayah terbuka, yang diharapkan akan subur pepohonan pioner.

Suatu sumber energi yang diharapkan ramah lingkungan, harus bertarung dengan kepentingan lingkungan itu. Pun ketika terus banyak jenis pepohonan tersebut ditebang, maka masyarakat akan semakin sukar untuk menemukan kayu-kayu bakar untuk menghangatkan tungku dapurnya. Lalu terjadilah sebuah masalah di tungku dapur, yang tentunya tidak akan mampu ditangani oleh masyarakat.

Tidak perlu untuk menggantikannya dengan bahan bakar LPG atau dengan bahan bakar fosil lainnya. Masyarakat di desa sudah kiranya sadar kebutuhan akan energinya, serta mampu memenuhkan itu. Jikalau saja tidak ada gangguan dari pertambangan, perkebunan dan hutan tanaman skala besar.

Ikuti tulisan menarik Tan Jaya lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Penumbra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Penumbra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu