x

Iklan

Gusrowi AHN

Coach & Capacity Building Specialist
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Belajar Menahan Diri Yuk!

Bosen terpengaruh, terjebak dan terlibat sengit dan sensitifnya mendiskusikan isu terkait SARA? "Menahan Diri" menjadi keterampilan penting. Cekidot!

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Belakangan ini, banyak sekali godaan untuk tidak berkomentar, berpendapat, menunjukkan sikap, dukungan, bahkan saling memprovokasi yang saling merusak dan melecehkan. Iya, silang sengkarut persoalan SARA yang dibincang luas di media sosial, menjadi menu tiap saat yang berdampak luar biasa dalam kehidupan sosial kita.

Isu SARA sangatlah sensitif. Ia terus menggoda pikiran kita untuk ikutan terlibat. Baik menjernihkan suasana ataupun sebaliknya, memperkeruhnya.

Terkadang, kita pun susah membedakan, mana 'masalah', mana 'orang'. Campur aduk jadi satu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Akibatnya, hubungan sosial jadi renggang, tidak akur, keluar dari grup, memutus pertemanan di media sosial dan banyak lagi dampak negatif yang ditimbulkan.

Saya sendiri, memilih tidak menggunakan satu bentuk reaksi terhadap situasi yang ada. Tergantung siapa yang saya hadapi. Terkadang, saya menjadi protagonis. Di saat yang lain, saya menjadi antagonis.  Jujur, saya menemukan keasyikan tersendiri memerankan kedua peran tersebut. Tentunya, dengan resiko yang berbeda-beda, yang sangat saya sadari.

Namun, kedua peran tersebut, menyisakan satu hal yang sama, yaitu: 'Capek pikiran'. Ada beban psikis dan psikologis tersendiri.

Usut punya usut, rasa capek ini salah satunya disebabkan karena saya melupakan tujuan awal melakukan kedua peran tersebut. Rasa capek muncul karena mungkin saya terlalu mempersonalisasi dan menjiwai peran yang saya mainkan. Bagus sih. Tapi ya itu tadi, capek jadinya.

Hingga akhirnya, saya memutuskan untuk bersikap sesuai apa yang saya yakini paling tepat. Keputusan ini tentu tidak bisa menjamin saya terhindar dari berbagai provokasi yang mendera. Saya membutuhkan filter, untuk bisa menyikapi provokasi yang masuk secara elegan dan tidak membuat capek pikiran.

Filter yang saya pikir penting adalah "Menahan Diri". Bayangkan anda berada di dalam situasi yang sangat memungkinkan anda untuk bisa berbuat lebih, namun karena situasi yang tidak kondusif, anda harus menahan diri untuk tidak melakukan apapun. Menahan diri menjadi sikap dan tindakan yang tak mudah. Karenanya harus kita latih kemampuan ini.

Beberapa hal yang terlintas di pikiran saya dalam melatih kemampuan menahan diri: Pertama, menahan diri untuk tidak menilai, apalagi menghakimi orang lain yang bersikap berbeda dengan kita. Netral aja. Take it easy. Gak usah berpikiran pengen mempengaruhi pikirannya, apalagi merubahnya.

Kedua, merubah cara menyikapi perbedaan sikap dan pandangan, dengan mengedepankan pertanyaa n. Semangatnya jelas,  berusaha memahami apa yang membuat orang bersikap berbeda  pandangan dengan kita. Niatilah belajar tentant perbedaan dan keragaman.

Ketiga, menahan diri untuk tidak mudah terprovokasi. Selalu berpikir jernih dalam merespon hasutan ataupun kampanye media sosial. Setiap pesan/informasi pasti memiliki tujuan. Kritisi apa yang kira-kira menjadi tujuan dari disebarkannya informasi dan pesan tersebut.

Keempat,menahan diri untuk tidak menjadi bagian dari 'stakeholder rumor', atau menyebarkan berita/informasi yang tidak valid sumbernya, dan hanya bertujuan merugikan pihak-pihak tertentu. Jika sekiranya informasi yang kita sebar lebih banyak madhorotnya, lebih baik menahan diri untuk ikut menyebarkannya.

Dan kelima, menahan diri untuk tidak berpikir negatif terhadap orang-orang yang menyebarkan 'ujaran kebencian'. Dari pada berpikir negatif, lebih baik bertanya kepada orang yang bersangkutan, apa yang melandasi pandangan dan pikirannya. Dialog sangat bermanfaat disini.

Untuk bisa berhasil mempraktekkan latihan diatas, kita butuh komitmen dan konsistensi dalam melatih diri, agar kemampuan 'menahan diri kita' terus menguat dan meningkat. Sangat tidak mudah tentunya.

Namun, di sisi lain, setidaknya ada satu hal yang kita tidak boleh menahan diri. Satu hal yang semua dari kita sangat membutuhkannya. Yaitu: berbagi berita/informasi bahagia dan menyenangkan, yang menyejukkan pikiran, dan menguatkan jalinan ikatan persaudaraan diantara sesama kita. Untuk ini, kayaknya kita semua setuju untuk tidak menahan diri melakukannya.

Apapun perbedaan  pandangan dan pendapat diantara sesama kita,  jangan pernah kita menahan diri jika terbentang kesempatan untuk bisa menguatkan persaudaraan kita.  Jikalaupun kesempatan itu tak kunjung datang, jangan pula menahan diri untuk tidak berusaha sekuat tenaga mempengaruhi semesta memunculkan kesempatan-kesempatan yang berdampak baik bagi sesama. #gusrowi

Ikuti tulisan menarik Gusrowi AHN lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler