x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Mengolah Bakat dalam Ketekunan

Bakat, passion, dan ketekunan sama-sama diperlukan untuk meraih tujuan dan keberhasilan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Orang kerap bertanya: “Apakah kemahiran bermain bola itu bawaan (warisan genetis) atau pengaruh lingkungan? Apakah kepemimpinan itu dilahirkan atau dibentuk dan dikembangkan?” Banyak ilmuwan akan menjawab: “Pasti keduanya.” Sungguh naif bila ada orang mengurangi peran gen dalam membentuk karakter seseorang. Namun, peran lingkungan pun tak bisa diabaikan. Pertanyaannya kemudian: apa yang dapat kita lakukan agar kita menjadi diri sendiri yang terbaik?

Di sisi lain, orang juga kerap menyebut bahwa keberhasilan lebih dipengaruhi oleh bakat (talent) ketimbang kerja keras yang terus-menerus (grit). Ada ketegangan di antara keduanya. Bahkan ada yang berpandangan: “Lupakan bakat, sukses datang dari kerja keras.”

Angela Duckworth, guru besar psikologi di School of Arts and Sciences, University of Pennsylvania, melihat jalan tengah bahwa bakat memang ada. Duckworth mendefinisikan bakat (talent) sebagai laju/kecepatan seseorang dalam belajar sesuatu. Ada anak muda yang lebih cepat menguasai teknik menggiring bola dibandingkan teman-temannya. Sangat mungkin, anak muda ini punya bakat atau kecerdasan gerak/kinestetik. Temannya mungkin lebih jago bermain gitar.

Meski begitu, kata Duckworth, fokus pada bakat dapat mengalihkan kita dari sesuatu yang tidak kalah penting, yaitu upaya atau ikhtiar. Di samping, tentu saja, penting untuk membangun kekuatan karakter lainnya, seperti kecerdasan sosial, keramahan, maupun kerendahan hati. Dalam buku terbarunya, Grit: The Power of Passion and Perseverance (Penerbit Scribner, 2016), Duckworth mendiskusikan satu topik menarik: grit.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Grit, dalam kamus Merriam-Webster, dalam konteks perilaku didefinisikan sebagai ‘keteguhan karakter; semangat pantang menyerah’. Berbekal hasil kajiannya, Duckworth melenturkan definisi ini menjadi ‘perpaduan ketekunan (perseverance) dan hasrat atau daya dorong (passion) untuk mencapai tujuan jangka panjang’. Grit adalah kapasitas untuk bekerja keras dan tetap fokus. Grit diperlukan sebagai tambahan bagi bakat dan menjadi alasan mengapa bakat perlu kekuatan pendorong agar membuahkan hasil.

Pada mulanya memang bakat yang bersifat turunan atau bawaan, tapi selanjutnya diperlukan upaya—yakni keterlibatan (engagement) dan kesungguhan dalam melakukan sesuatu yang menjadi bakat. Jika kamu merasa punya bakat bermain musik, kamu perlu tekun berlatih agar sukses menjadi pemusik. Upaya ini terus meningkat dan meningkat. Ini mengingatkan pada cerita Malcolm Gladwell tentang pentas Beatles setiap malam sepanjang pekan selama beberapa tahun di pelabuhan Hamburg sebelum John Lennon dkk terkenal—‘teori 10.000 jam’.

Dalam bukunya yang inspiratif dan layak didiskusikan ini, Duckworth menyebut, orang paling sukses dalam hidup mereka akan mengikuti sesuatu yang membuat mereka berkata: “Saya meyukai apa yang saya kerjakan.” Kebanyakan orang, kata Duckworth, mengatakan: “Oh, saya menyukai apa yang saya kerjakan sebab saya mendapat banyak uang atau karena ada makan siang gratis.” Makan siang gratis memang oke, tapi menyukai apa yang kamu kerjakan termasuk sejenis kebahagiaan khusus yang terlalu murah bila dtukar hanya dengan makan siang gratis.

Ketekunan punya arti perlu komitmen berjangka panjang. Artinya, juga perlu daya tahan (endurance), keberanian dan kekuatan menghadapi tekanan, daya lenting yang bagus bila jatuh. Duckworth menulis: “.... pencapaian adalah produk bakat dan ikhtiar, yang terakhir ini merupakan fungsi intensitas, arah, dan durasi pengerahan tenaga menuju tujuan jangka panjang.” Tujuan inilah yang membedakan antara seseorang yang akhirnya meraih sukses dan orang lain yang hanya membuang-buang waktu. **

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu