x

Iklan

Riesta A

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

5 Kiat Jitu Agar Hak Asuh Anak Berpihak Pada Anda

Tulisan ini akan mengulas 5 kiat agar Hak Asuh Anak berpihak pada anda dalam proses perceraian

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Mendapatkan perkawinan yang berbahagia dan langgeng adalah impian setiap orang, namun tidak jarang perkawinan bisa menjadi mimpi buruk bagi beberapa orang tertentu yang biasanya berakhir pada perceraian. Tak hanya soal cerai antar pasangan yang butuh perhatian khusus namun biasanya untuk pasangan yang punya anak perebutan hak asuh anak merupakan salah satu ‘buntut’ dari proses perceraian. Saya akan memberikan sedikit paparan mengenai hak asuh sebagai buntut dari perceraian yang perlu diketahui.

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut pengajar hukum Islam di Universitas Indonesia, Farida Prihatini dalam artikel Hak Asuh Harus Menjamin Kepentingan Terbaik Anak, sebaiknya hak asuh anak diberikan kepada ibunya bila anak belum dewasa dan  belum baligh. Karena ibu secara fitrahnya lebih bisa mengatur anak dan lebih telaten mengasuh anakTapi, menurutnya, hak asuh anak juga tidak tertutup kemungkinan diberikan kepada sang ayah kalau ibu tersebut memilki kelakuan yang tidak baik, serta dianggap tidak cakap untuk menjadi seorang ibu, terutama dalam mendidik anaknya. Dalam prakteknya, pengadilanpun biasanya memberikan hak perwalian dan pemeliharaan anak di bawah umur kepada ibu. Dasarnya, Pasal 105 Kompilasi Hukum Islam (“KHI”) yang mengatakan anak yang belum berusia 12 tahun adalah hak ibunya. Setelah anak tersebut berusia 12 tahun maka anak diberikan kebebasan memilih untuk diasuh oleh ayahnya atau ibunya.

 

Sedangkan, mengenai nafkah bagi anak setelah cerai, sesuai Pasal 41 huruf b UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jika terjadi perceraian maka bapak bertanggung jawab atas semua biaya pemeliharaan dan pendidikan yang diperlukan anak. Akan tetapi, masih menurut pasal yang sama, hal tersebut juga melihat pada kemampuan bapak. Apabila bapak tidak dapat memberi kewajiban tersebut maka Pengadilan dapat menentukan bahwa ibu ikut memikul biaya tersebut.

 

Apakah anda akan mendapatkan hak asuh anak atau tidak, sepenuhnya akan menjadi kewenangan Hakim yang memutus dengan mempertimbangkan berbagai hal termasuk yang telah dipaparkan di atas.

 

Disamping itu, berikut 5 kiat yang bisa dicoba agar hak asuh berpihak kepada anda:

1.     Pelajari lebih lanjut tentang Hak Pengasuhan di tempat anda

Cari tahu tentang hukum pengasuhan anak di daerah anda, termasuk soal adat istiadat setempat, sehingga anda dapat lebih memahami situasinya. Lihat juga untuk apa pun yang dapat digunakan terhadap anda dan bagaimana anda dapat melawannya. Pelajari tentang bagaimana proses seluruh pengasuhan dan hak-hak anda sebagai orang tua juga.

2.     Kumpulkan dokumentasi dan saksi atas hubungan anda dan anak.

Tuliskan semua aktivitas yang berhubungan dengan anak anda dan menyimpan semua informasi tentang dia. Ini akan sangat berguna di kemudian hari selama persidangan. Anda juga dapat menulis peristiwa tentang masa lalu yang relevan, tetapi pastikan anda tidak membuat penipuan karena pengadilan dengan mudah bisa melihat melalui anda. Anda juga perlu menemukan orang-orang yang memiliki hubungan erat dengan anda dan dengan anak anda. Mereka bisa anggota keluarga, saudara, teman, kolega, guru, dokter dan sebagainya. Kumpulkan saksi yang diandalkan sehingga akan memperkuat anda dalam kasus ini.

3.     Kenali poin baik dan buruk yang anda miliki.

Mengetahui tentang kekuatan dan kelemahan anda sebagai orangtua akan membantu anda datang dengan strategi yang tepat dan pendekatan yang digunakan dalam pengadilan. Jadi silahkan catat semua poin baik dan buruk anda. Misalnya dapat termasuk menghadiri kegiatan sekolah, membawa anak anda untuk medis/ ke dokter gigi, dan menjadi pelindung utama anak. Di sisi lain, kontra seperti terlalu banyak bekerja, kurang belanja dengan keluarga, dan urusan luar nikah dapat menjadi risiko peluang anda untuk memenangkan hak anda. Hati-hati dengan pihak lain dapat menggunakan poin untuk melawan anda.

4.     Prioritaskan anak anda sebagai segalanya.

Jangan pengaruhi anak untuk memilih anda, anda tidak harus memberitahu anak anda untuk memilih anda di atas orang tua lainnya. Selama proses hukum, seorang dari bagian pengasuhan anak akan mewawancarai semua orang, termasuk anak anda. Jika mereka tahu anda mencoba ini, pengadilan kemungkinan besar akan menguntungkan pihak lain. Pikirkan apa yang terbaik untuk anak anda daripada meletakkan kebutuhan anda. Jangan lupa bahwa anak anda adalah salah satu yang paling menderita dari semua ini, dan yang paling dapat anda lakukan adalah membuat sesuatu yang lebih mudah baginya. Hanya melakukan yang terbaik untuk menjadi orangtua yang baik dan memenuhi kebutuhan anak anda pada akhirnya, anda tidak akan peduli siapa yang menang asalkan anda tahu anak anda akan mendapatkan perawatan terbaik.

5.     Temukan pengacara yang berpengalaman.

Terakhir dan terpenting, yakni mencari jasa hukum yang memiliki bidang keahlian perceraian dan terpercaya di daerah anda, yang mengkhususkan pada kasus-kasus hak-hak pengasuhan anak. Jangan hanya memperkerjakan seorang profesional hukum pastikan anda wawancara beberapa calon dan pilih dengan bijak. Ingat, masa depan anak anda yang dipertaruhkan di sini, dan anda ingin menerima pelayanan terbaik sehingga anda dapat memenangkan kasus ini.

Ikuti tulisan menarik Riesta A lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler