x

Puluhan driver Gojek berkumpul di RS JMC, Jakarta Selatan, setelah seorang rekan mereka ditembak orang tak dikenal, 13 Februari 2016. TEMPO/Budi Setyarso

Iklan

Richard Loa

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Dilarang Ambil Penumpang

Keresahan masyarakat dengan adanya "larangan" untuk menggunakan transportasi online

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Berbicara mengenai transportasi online dan konvensional memang tidak pernah ada habis nya. Permasalahan diantara kedua jenis transportasi tersebut memang selalu menuai pro dan kontra, terlebih di kalangan orang-orang yang belum bisa mengikuti perkembangan zaman yang ada.

Sudah banyak para pekerja konvesional yang tidak segan-segan untuk mengusir para pekerja transportasi online bahkan di tempat umum sekalipun, seperti di mall, yang pada akhirnya berakhir dengan kekerasan, baik kepada supir transportasi online atau bahkan penumpangnya. Yang intinya agar “lahan” mereka untuk mencari nafkah tidak di rebut oleh para pekerja transportasi online.

Kejadian seperti itu pernah di alami oleh salah satu rekan saya, sebut saja namanya DJ. Saat itu, DJ bersama teman-temannya berada di salah satu mall di Cikarang. Disaat itu mereka ingin pulang lalu DJ pun memutuskan untuk memesan transportasi online “U”. Untuk berjaga-jaga, DJ pun memberitahu kepada supir “U” untuk mengaku sebagai supir pribadi mereka apabila ada supir angkot yang bertanya-tanya di kawasan mall tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun yang terjadi ketika hendak keluar dari Mall, mobil yang mereka tumpangi di berhentikan oleh supir-supir angkot yang sudah menunggu di depan Mall, tidak peduli dengan alasan mereka, alhasil DJ dan teman2nya pun di paksa turun dari Mobil “U”  oleh supir-supir angkot.  Beruntung kejadian tersebut tidak memakan korban dan supir “U” pun di minta pergi oleh para supir angkot.

Mungkin kejadian serupa terjadi juga di daerah kalian atau mungkin bahkan lebih parah dari yang rekan saya alami. Ini sungguh sangat disayangkan dan alasan yang tidak masuk akal menurut saya. Apakah benar dengan mengusir dan melarang adanya penggunaan transportasi online di “daerah” mereka akan menaikkan angka penggunaan transportasi konvensional? Justru kenyataan nya sebaliknya bukan? Harga tarif yang lebih terjangkau, pelayanan yang ramah dan yang terpenting keamanan selama berkendara adalah hal yang pasti diperhitungkan para penumpang.

Dengan kejadian seperti ini, saya rasa siapa pun akan bisa menilai dan memutuskan yang mana yang baik buat mereka.

Ikuti tulisan menarik Richard Loa lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB