x

Iklan

Andi Ansyori

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Di Balik Gelak Tawa Sidang Ahok, Ada Toleransi Beragama

kisah di sidang perdailan Ahok

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Saya tersenyum sendiri manakala membaca berita berjudul “ Suyanto yang Buat Ahok, Hakim, dan Ruang Sidang Penuh Gelak Tawa” kompas com ( 15/3/2017 ). Tingkah laku lugu dan polos kesaksian sopir terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), pada sidang kasus penistaan agama dengan terdakwanya Ahok, kali ini membuat ruang sidang penuh canda dan tawa. (14/3/2017)

Riuhnya rendahnya tawa peserta di ruang sidang penistaan agama kali ini, berawal kehadiran sosok Suyanto, orangnya polos dan lugu. Suyanto sendiri adalah sopir Ahok. Suyanto berasal dari daerah yang sama dengan Ahok. Keduanya berasal dari Kota Mandar Belitung Timur

Tingkah Suyanto yang polos itu tak jarang membuat hakim, Ahok ,penasehat hukum dan jaksa penuntut umum, hingga pengunjung sidang tertawa terpingkal pingkal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mulai saat Ketua Majelis Hakim Dwiarso Budi Santiarto mempertanyakan Ahok Kepada Suyanto ruang sidang sudah dipenuhi tawa.

"Anda kenal terdakwa?" tanya Dwiarso.

"Kenal," jawab Suyanto gugup.

"Yang mana?" tanya Dwiarso lagi.

Kemudian telunjuk Suyanto menunjuk tangan ke arah Ahok

"Yang mana? Yang mana?" kejar Dwiarso seraya tersenyum melihat gagapnya Suyanto. .

"Pak Basuki Tjahaja Purnama," jawab Suyanto denganb lantang .

"Iya yang mana?" tanya Dwiarso lagi menelisik , memecah keheningan suasana persidangan.

"Yang pakai batik, Pak," tegas Suyanto setengah terengah engah .

"Nah benar. Kan banyak itu orangnya di sana," kata Dwiarso yang mengundang gelak tawa pengunjung persidangan.(Kompas com 15/3/2017)

Lalu pengunjung persidangan kembali tertawa mendengar Suyanto yang terbata-bata menirukan sumpah yang diucapkan Dwiarso. Sepertinya saat itu mental Suyanto sedang drop sehingga terpaksa ia mengulangi beberapa kali ucapan dalam sumpahnya.

Tentu saja tingkah laku polos dan lugu serta ditebali kegugupan Suyanto itu, kermbali mengundang gelak tawa peserta sidang

Gelak tawa kembali pecah ketika Dwiarso mempertanyakan sikap Ahok terhadap Suyanto.

Dwiarso menanyakan, “ apakah Ahok pernah memarahi Saudara “

Kemudian seraya melirik ke arah Ahok, Suyanto menjawab dirinya tak pernah dimarahi oleh Ahok.

"(Suyanto) enggak perlu lirik-lirik (ke Ahok) ya. Enggak usah lirik-lirik, masih ada di situ," kata hakim anggota, memperingatkan Suyanto seraya menunjuk ke arah Ahok. Kembali mengundang pecahnya tawa peserta sidang.

Entah karena gugup atau lugunya dalam persidangan tersebut Suyanto beberapa kali diperingatkan majelis hakim karena matanya selalu melirik ke arah Ahok

Dikala itu, Dwiarso tersenyum dan sepertinya ia meragukan ketarangan Saksi.

Lantas Dwiarso menyelidik lebih jauh dan bertanya mengenai sikap Ahok yang kerap marah dan menjadi pemberitaan.

"Saudara pernah lihat TV yang ada berita terdakwa (marah-marah)?" tanya Dwiarso seraya menatap tajam Suyanto.

"Saya enggak pernah nonton televisi. Di rumah, saya punya anak dan tv nya untuk nonton film anak saya," tentu saja jawaban Suyanto itu kembali memecah gelak tawa di ruang sidang .

Ahok menyuruh Saksi Suyanto Sholat.

Ketika menjawab beberapa pertanyaan majelis hakim , Suyanto , pria yang sehari harinya bekerja serabutan ini menceritakan bahwa ada satu kejadian menarik selama ia bekerja dengan Ahok. Selain pernah tidur satu ranjang dengan atasannya tersebut, ia mengaku pernah disarankan menjalankan ibadah salat sebelum Suyanto meminta ijin terlebih dahulu.

Tiba giliran kuasa hukum Ahok bertanya, salah seorang kuasa hukum , Tegar Samudra mendalami keterangan Suyanto dan bertanya.

“Ketika bekerja dengan Pak Basuki, apakah saudara pernah disarankan menjalankan ibadah salat atau bentrok waktu jumatan, apakah pernah seperti tu?” tanya Tegar Samudra selaku salah satu penasihat hukum Ahok.

Pernah disuruh, seingat saya pernah pak Basuki nyuruh saya sholat jum’at. :

“ Yan! Hari ini hari Jumat. Kamu sembahyang, Yah !. biar saya tunggu di mobil. “ Ucap Suyanto mereka ulang ucapan Ahok

Waktu itu saya saya bilang : ‘Pak saya belum siap’, ” tutur Suyanto.

Memang Ahok, dketahui, ketika diBelitung Timur perhatian Ahok terhadap warga muslim cukup besar. Pernah Ahok memberangkatkan 4 orang warga Belitung Timur ke tanah suci Mekah. Juga dalam kesehariannya Ahok banyak sekali menyumbang dana untuk pembangunan masjid ,di Belitung Timur. Lantas pada tahun 2014 , Ahok juga peernah memberangkatkan 30 orang warga DKI, penjaga Masjid (marbut) umroh ketanah suci Mekah. Termasuk pembangunan Masjid dengan menara tinggi di Balaikota DKI adalah inisiatif Ahok.

 Kembali ke Suyanto

Dari keterangan Suyanto, sopirnya Ahok ini, kita baru memahami bahwa di dalam diri seorang Ahok yang saat ini duduk menjadi pesakitan dan didakwa selaku pelaku penistaan agama terdapat sikap toleransi beragama yang cukup Tinggi

Dari beberapa kali sidang yang sudah dijalani Ahok, baru kali kali ruang sidang di penuhi tawa. Baik yang pro Ahok maupun kontra ahok semua tertawa terpingkal pingjkal.

Kembali ke judul " Di balik gelak tawa sidang ahok, ada toleransi beragama "

Ikuti tulisan menarik Andi Ansyori lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler