x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Novel Baswedan Melawan Voldemort

Berulang kali Novel Baswedan berusaha dilumpuhkan, kali ini bahkan secara fisik.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Entah sampai kapan Novel Baswedan, anak muda yang mundur dari kepolisian dan memilih jadi penyidik KPK sepenuhnya, akan sanggup bertahan menghadapi gempuran dari delapan penjuru angin. Berbagai cara sudah dicoba oleh ‘ia yang tak boleh disebut namanya’ (apakah ini sejenis Voldemort dalam dongeng Harry Potter?) untuk melumpuhkan Novel, tak kunjung mempan. Hingga akhirnya kesabaran ‘yang tak boleh disebut namanya’ itu boleh jadi hampir habis, sehingga serangan fisik dilakukan dengan meminjam tangan-tangan entah siapa: menyiram wajah Novel dengan air keras.

Di tengah penduduk yang melampaui 250 juta orang, tidak banyak orang yang punya keberanian seperti Novel dalam menyingkap korupsi yang menyengsarakan rakyat negeri ini. Sebagai penyidik, semestinya Novel tidak dikenal masyarakat—setidaknya lebih baik begitu, sehingga ia dapat leluasa bergerak. Tapi serangan demi serangan yang ditujukan kepadanya membuat nama Novel selalu disebut di media.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saya kira, popularitas ini akan mempersulit gerak langkahnya di kemudian hari. Sebagai target serangan balik, Novel jadi lebih mudah dikenali—dikuntit, dibuntuti, dan bahkan mungkin diserang fisik kembali. Ia menjadi relatif mudah dijangkau oleh ‘ia yang tak boleh disebut namanya’ yang punya kaki tangan di mana-mana. Kaki dan tangan ini niscaya sangat mudah bergerak kesana-kemari.

Saya rasa, Novel pribadi juga tidak menyukai ketenaran seperti ini, sebab popularitas bukan yang ia cari. Ketika ia memilih jadi penyidik KPK sepenuhnya, ia berpikir dapat menemukan lingkungan yang lebih kondusif untuk menjalankan peran yang tidak setiap orang menyukainya, sebab tugasnya itu selalu menciptakan musuh-musuh baru. Ketika seseorang ditangkap oleh tim yang ia pimpin, ia menciptakan musuh baru yang berpotensi melakukan serangan balik dengan berbagai cara.

Namun agaknya Novel menyadari benar konsekuensi dari tugasnya sebagai penyidik. Ia juga memahami benar risiko yang mungkin timbul, bukan saja bagi dirinya pribadi, tapi juga bagi orang-orang terdekatnya. Semakin Novel berusaha menyingkapkan misteri dan rahasia dari ‘ia yang tak boleh disebut namanya’, semakin keras serangan balik yang mungkin ia alami.

Jalan yang ia tempuh tidaklah mudah, sebab kaki tangan ‘ia yang tak boleh disebut namanya’ ada di mana-mana. Mereka mencari kesempatan terbaik untuk melumpuhkannya dari arah mana saja. Kerja sepi Novel bersama timnya mungkin akan menghadapi rintangan yang semakin tidak mudah. Meski begitu, saya percaya ia akan tetap penuh semangat. Dan ia perlu tahu bahwa rakyat banyak akan mendukung dirinya dan siapapun yang berbuat kemaslahatan bagi orang banyak.

Novel perlu tahu, ia tidak sendirian melawan Voldemort—sekalipun sosok ini telah membelah sendiri nyawanya jadi tujuh agar tidak mudah mati. (Sumber foto Voldemort: Warner Bros Pictures). **

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB