x

Iklan

Aaliesha Rahayu

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Air untuk NTT

Inisiatif pemerintah desa dan warga desa menjadi langkah awal dalam upaya mewujudkan desa mandiri.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Desa Binaus merupakan desa yang terletak di Kecamatan Mollo Tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dimana masyarakatnya dominan bermata percaharian sebagai petani ladang dan peternak. Desa Binaus merupakan desa yang dianugerahkan dengan sumber daya air yang melimpah. Hal ini terlihat dari banyaknya jumlah mata air di Desa Binaus. Namun potensi tersebut sayangnya tidak diikuti dengan pengelolaan yang maksimal.

Berlimpahnya sumber air di Desa Binaus menarik perhatian para pengusaha dari luar desa. Mereka berdatangan ke Desa Binaus dengan mobil-mobil tangki untuk mengambil air bersih. Warga desa yang seharusnya mendapatkan keuntungan dari masuknya perusahaan-perusahaan tersebut malah membeli air dari perusahaan. Dampaknya warga desa yang seharusnya untung malah menjadi buntung.

Permasalahan ini tentu saja tidak dibiarkan begitu saja oleh pemerintah Desa Binaus. BUMDes Aneotob adalah solusi yang dikeluarkan oleh pemerintah desa bersama warga desa. BUMDes Aneotob didirikan pada tahun 2013 dan unit usaha pertama yang dikelola oleh BUMDes Aneotob adalah unit usaha pengelolaan air bersih. Dari yang awalnya warga desa membeli air ke perusahaan, sekarang yang terjadi adalah kebalikannya dimana perusahaan membeli air melalui BUMDes seharga Rp 30 ribu pertangki.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Keberadaan BUMDes Aneotob memberikan dampak yang luar biasa bagi warga Desa Binaus. Berbekal tujuah buah bak penampuan air dan pipa yang memiliki panjang kurang lebih 1200 meter, BUMDes telah mampu menyediakan air bersih bagi warga desa, sehingga warga desa tidak perlu lagi membeli air dari perusahaan. Hanya dengan membayar sebesar Rp 20 ribu perbulan yang digunakan oleh BUMDes Aneotob untuk pemeliharaan, warga desa sudah dapat menikmati air bersih.

Saat ini unit usaha BUMDes Aneotob telah berkembang. Selain mengelola unit usaha air bersih, BUMDes Aneotob memiliki tiga unit usaha lainnya yaitu loket penjualan pulsa, unit usaha penyewaan tenda dan unit usaha bengkel sepeda motor.

Menariknya, ide untuk membentuk unit usaha penyewaan tenda bermula dari kebiasaan masyarakat yang sering menebangi hutan desa yang kayunya digunakan sebagai tegakan tenda-tenda apabila mengadakan suatu acara seperti acara pernikahan, kematian, syukuran ataupun perayaan ulang tahun. Oleh karena itu unit usaha penyewaan tenda didirikan dengan tujuan utama agar hutan desa tetap lestari dengan biaya penyewaan tenda permalamnya sebesar Rp 150 ribu, penyewaan kursi Rp 100/buah/malam, dan penyewaan lampu tenda Rp 15 ribu/buah/malam.

Selain unit usaha penyewaan tenda, BUMDes juga membuka loket penjualan pulsa yang diadakan untuk memenuhi kebutuhan warga desa akan komunikasi dan unit usaha bengkel sepeda motor yang dikelola oleh warga desa sendiri. Bengkel sepeda motor menyediakan pelayanan berupa memperbaiki kerusakan-kerusakan mesin, tambal ban, cat motor, ganti oli dan sebagainya.

Inisiatif pemerintah desa dan warga desa menjadi langkah awal dalam upaya mewujudkan desa mandiri. BUMDes merupakan salah satu solusi dalam upaya mewujudkan kemandirian desa. Oleh karena itu pembentukan BUMDes dan unit-unit usahanya sebaiknya mengikuti kebutuhan masyarakat sehingga kinerjanya pun menjadi maksimal.

Ikuti tulisan menarik Aaliesha Rahayu lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler