x

Iklan

Indiana Ayu Alwasilah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Sungai sebagai Tempat Wisata Kekinian

Sungai hampir selalu dianggap sebagai tempat yang kumuh dan bau. Bagaimana cara merevitalisasinya menjadi tempat wisata?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pernah menikmati pemandangan indah di area sungai? Rasanya hal tersebut bukan menjadi hal yang lumrah di Indonesia, karena banyaknya sungai yang tercemar dan kumuh.

Air, sebagai bagian dari sungai, memiliki peran vital, bukan hanya untuk kelangsungan hidup manusia, tetapi bagi kelangsungan hidup seisi bumi. Maka dari itu, sebuah kota harus membangun sebuah infrastruktur air yang berkelanjutan (sustainable water infrastructure), agar manfaatnya tidak hanya dirasakan bagi warga saat ini, tapi juga warga masa depan. 

Namun, membangun infrastruktur air yang berkelanjutan tidak semudah membalikkan telapak tangan. Diperlukan kerja keras bersama yang saling terintegrasi antara pemerintah dan warganya. Menurut United States Environmental Protection Agency perencanaan investasi infrastruktur air haruslah memiliki manajemen pembiayaan yang baik, menggunakan sumberdaya secara efisien, dan mendukung tujuan-tujuan keberlanjutan komunitas lain yang relevan. Sebagai bagian dari ekosistem, sungai dapat dikembangkan sebagai bagian dari infrastruktur kota.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Dari Bandung untuk Indonesia

Sebagai warga Kota Bandung, saya bangga bahwa Pemerintah Kota Bandung sudah menangani urusan infrastruktur air secara serius. Pada tahun 2008, alokasi dana khusus infrastruktur air sebesar Rp 561 juta, dan pada tahun 2009 meningkat sampai Rp 3,3 M. Bahkan, pada tahun 2016, anggaran yang diajukan adalah sebesar Rp 1,3 T, yang mana akan dialokasikan untuk urusan infrastruktur air, perumahan dan jalan.

Sungai Cikapundung, yang membentang dari Bandung Utara sampai Bandung Selatan, dulu dianggap sebagai sungai yang kumuh dan bau. Kini, Sungai Cikapundung sudah direvitalisasi menjadi tempat wisata yang cantik, diantaranya Teras Cikapundung dan Plaza Cikapundung River Spot.

DSC_0926-1024x678
Teras Cikapundung. Sumber: infobdg.com

Teras Cikapundung selalu ramai dikunjungi warga Bandung dan luar Bandung. Berbagai fasilitas menarik seperti Jembatan Merah, Amphiteather, Air Mancur, Kolam, dan wahana rafting membuat para pengunjung betah untuk tinggal berlama-lama. Hal yang paling saya sukai dari TeCi (nama beken untuk Teras Cikapundung) adalah bagaimana mereka mengedukasi masyarakat agar lebih peduli dengan lingkungan. Manajemen TeCi mewajibkan pengunjung untuk membawa kantong sampah, karena di TeCi tidak disediakan tempat sampah; melarang pengunjung duduk atau berdiri di bola batu, tepi kolam air mancur dan batu sungah; melarang pengunjung menginjak atau duduk di atas rumput; dan melarang pengunjung merusak tanaman atau pepohonan.

Sementara itu, Cikapundung River Spot merupakan revitalisasi dari bekas lapangan parkir kendaraan di Jalan Cikapundung Timur. Area ini pun menjadi ruang terbuka publik yang menarik dengan suasana romantis karena dekorasi air mancur, lampu dan bangkunya yang sangat menarik. Pada malam hari, air mancurnya akan berpendar dengan warna-warni yang menarik sesuai dengan irama lagu.

 

taman-cikapundung-riverspot-bandung_20150428_210810Plaza Cikapundung River Spot. Sumber: Tribun News

 

Revitalisasi Sungai

Sebagai negara kepulauan yang memiliki lebih dari 300 sungai, Indonesia memiliki potensi yang besar untuk membangun sungai menjadi sebuah tempat wisata. Merevitalisasi sungai merupakan langkah kongkrit yang bisa dilakukan, karena dampaknya bukan hanya akan dirasakan sekarang tapi juga di masa yang akan datang. Dengan merevitalisasi sebuah sungai, daerah sekitar sungai tersebut akan berkembang bukan hanya dari segi pariwisata, tetapi juga dari ekonomi, pendidikan, dan juga ekologi.

Dari segi pariwisata, sungai akan tidak akan lagi dianggap sebagai tempat kumuh, namun sebagai tempat untuk menghabiskan waktu senggang untuk berswafoto atau sekedar untuk relaksasi. Dilihat dari segi ekonomi, hal ingin akan menguntungkan warga sekitar, karena secara tidak langsung, area sekitar sungai akan menjadi tempat kuliner atau pembelanjaan yang menarik. Dari segi pendidikan, sungai pun bisa menjadi tempat yang menarik untuk mempelajari ekosistem alam. Terakhir, dilihat dari segi ekologi, sungai pun akan lebih terawat dan fungsinya pun tidak akan berubah.

Maka dari itu, marilah kita bersama-sama merevitalisasi sungai-sungai di Indonesia, setidaknya dengan tidak membuang sampah ke sungai. Sehingga, sungai tidak hanya berfungsi sebagai tempat penampung air dan pencegah banjir, tetapi juga sebagai tempat rekreasi yang menyenangkan, pun sebagai bentuk ekosistem yang berkelanjutan untuk generasi mendatang.

Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Lomba Blog #InfrastrukturKitaSemua

Referensi:

  • https://www.epa.gov/sustainable-water-infrastructure/planning-sustainable-water-infrastructure
  • https://bandung.merdeka.com/halo-bandung/pemkot-bandung-ajukan-anggaran-rp-13-triliun-ke-kementerian-pupr-160914a.html
  • http://databoks.katadata.co.id/datapublish/2016/05/12/jumlah-dana-alokasi-khusus-untuk-bidang-infrastruktur-air-di-kota-bandung-jawa-barat-2006-2009
  • http://infobandung.co.id/mau-berwisata-ke-teras-cikapundung-ini-syaratnya/
  • http://www.wisatabdg.com/2015/12/teras-cikapundung-ruang-edukasi-publik.html
  • http://www.nyeritain.com/2015/05/cikapundung-river-spot.html

Ikuti tulisan menarik Indiana Ayu Alwasilah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB