Awal Juni 2017 adalah titik penting bagi perjalanan Big Band asal Jakarta, HajarBleh Big Band (HBB) dalam misi mereka sebagai musisi Indonesia. Tong Tong Fair 2017 (TTF 2017) di Den Haag Belanda mengundang mereka untuk tampil dalam salah satu festival Eurasian terbesar dan tertua di dunia tersebut.
Tengah malam HBB bertolak dari Jakarta menuju Belanda dan setelah menempuh belasan jam perjalanan, akhirnya mendarat di Schiphol International Airport dan disambut hangat oleh panitia TTF 2017. Terasa sekali keramahan dan apresiasi mereka terhadap musisi Indonesia. Kemudian, dengan menggunakan bus mewah, rombongan HBB yang berjumlah 20 orang yang terdiri dari 17 musisi dan 3 kru diantar menuju penginapan di Den Haag Belanda.
Setelah beristirahat dan melakukan sesi foto, tibalah harinya. HBB tampil untuk pertama kalinya di benua Eropa. Sebelum tampil, HBB memenuhi wawancara dengan sejumlah media di Press Conference, puluhan awak media dan komunitas memenuhi ruangan tersebut. Banyak pertanyaan yang menggelitik HBB, salah satunya mengenai kelanjutan kehidupan bermusik ditengah iklim politik dan persatuan Indonesia yang memanas. Roberto Joko (konduktor) dan Rizal Wargakusuma (perkusi) yang tampil sebagai juru bicara menyatakan bahwa dengan kesempatan tampil di TTF 2017 ini adalah kesempatan untuk membuktikan bahwa persepsi dunia soal Indonesia keliru, HBB akan menujukkan kebhinnekaan lewat simfoni lagu nusantara yang akan dimainkan musisi yang datang dari latar agama dan etnis yang berbeda.
Pertunjukan pertama pun dimulai, diawali dengan lagu “Geef Mij Maar Nasi Goreng” langsung menggelitik dan mengembangkan senyum ribuan penonton yang hadir, dilanjutkan dengan Ampar Ampar Pisang, Di Bawah Sinar Bulan Purnama, Juwita Malam dan batak Medley (Alu Si Au, O Tano Batak, Sinanggar Tulo) dll sukses memukau penonton yang tidak beranjak dari bangku sampai pertunjukan usai.
“Gila banget, belum pernah ngerasain apresiasi kayak gini…luar biasa penontonnya” ujar Azizah Hanuum, salah satu vokalis HBB yang juga seorang Anchor
“Besok pas pertunjukkan kedua harus lebih bagus lagi, harus lebih interaktif” lanjut Budhi Martono, peniup trombone HBB
Keesokan harinya pertunjukan kedua berlangsung, tampak jumlah pengunjung TTF 2017 dua kali lipat lebih banyak dibanding hari sebelumnya. Satu jam sebelum HBB tampil tampak bangku sudah mulai penuh. Ratusan Oma-Opa berpakaian necis merangsak memilih tempat terdepan. HBB membuka penampilannya dengan lagu magis asal Bali yaitu JANGER yang diaransemen oleh Dwiki Dharmawan, dilanjutkan dengan Ampar Ampar Pisang. Setelah Ampar Ampar Pisang selesai, Thisi Trensi salah satu vokalis HBB menyambut penonton dengan menyatakan terima kasih dari HBB dan menyampaikan bahwa misi mereka hadir di Belanda adalah ingin menunjukkan walau mereka berbeda beda, lewat musik mereka ingin dunia tau kalau ini adalah “The Real Indonesia” yang ramah, hangat dan kekeluargaan.
Penampilan dilanjutkan dengan lagu Kopral Jono, lagu ini membuat sebagian penonton beranjak dari bangkunya untuk berdansa bersama pasangan. Sungguh indah suasananya, menyaksikan opa oma mengenang masa muda dan mungkin mengenang masa mereka saat tinggal di Indonesia. Kemudian lagu lagu seperti Tak Tong Tong, Bandar Jakarta dsb juga turut hadir di penampilan kedua yang penuh kesan.
Sayang pertujukan harus berakhir, seluruh musisi HBB berdiri berjajar menghaturkan salam takjim kepada penonton yang memberikan standing ovation kepada penampilan mereka. Panggung pun gelap, namun penonton masih menunggu para personil HBB untuk ke bawah panggung dan berbicara dengan mereka. HBB merasakan apresiasi hangat, personal dan penuh kesan dari penonton dan pengunjung TTF 2017.
Sungguh kabar baik buat Indonesia!
Tunggu video penampilan HajarBleh Big Band di Tong Tong Fair 2017 dalam kanal youtube : HajarBleh Big Band dan follow media sosial mereka @HajarBlehBB (twitter dan instagram) dan HajarBleh Big Band (facebook)
Ikuti tulisan menarik anathasia citra lainnya di sini.
