Sebagian orang lebih mencintai sunyi—menyendiri di rumah yang sepi untuk menulis sejarah sains atau memikirkan pemecahan atas sebuah kebuntuan matematis. Bagi mereka, kesibukan sekeliling hanya akan jadi interuptor yang mengganggu proses kreatifnya. Inspirasi, bagi mereka, lebih kerap datang berkunjung di tengah kesunyian.
Begitulah, kaum introver menyerap energi besar dari kesendirian dan memetik ilham di tengah kesunyian. Semakin dalam watak introver, semakin memerlukan linngkungan senyap untuk menstimuli proses kreatif. Di tengah limpahan informasi yang berlebih, seorang introver malah bisa shut down—mati kutu.
Tatkala seorang introver lebih menikmati kesunyian, apakah berarti ia antisosial dan karena itu buruk, seperti anggapan banyak orang yang sesungguhnya dikuasai kaum ekstrover? Tidakkah kesunyian itu menyenangkan sebagaimana pesta itu menggembirakan bagi kaum ekstrover?
Pendeknya, tidakkah introver dan ekstrover hanya berbeda dalam hal pendekatan dan persepsi mereka tentang dunia? Barangkali, ini bukan sekedar ‘hanya’. Setidaknya, sebagian orang boleh jadi menganggap perbedaan itu sangat patut dipertimbangkan. Bagaimana menurut Anda, adakah perbedaan mendasar antara seseorang yang mencerna lebih dalam dan seseorang yang langsung bereaksi ketika dihadapkan pada suatu situasi?
Perbedaan ini, menurut Marti Olsen Laney, penulis buku The Introvert Advantage, bukan berarti yang satu lebih baik dari yang lain. Ini perbedaan pendekatan dalam memandang dunia, perbedaan perspektif dalam menanggapi situasi. Apakah yang membedakan seseorang yang bersemangat di tengah keramaian dari seseorang yang merasa ‘pusing’ di tengah situasi yang sama?
Masing-masing orang, dengan karakter yang unik dan khas, memainkan peran masing-masing dalam membentuk dunia. Kaum innie (introver) dan kaum outie (extrover) punya cara pandang berbeda, dan di situlah peran masing-masing saling memperkaya. Ini bukan perkara mana yang lebih baik dan lebih buruk, melainkan perihal kesempatan yang harus diperjuangkan, khususnya bagi kaum innie, agar suara mereka lebih didengar. **
Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.