x

Iklan

dina oktavia

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Etika Bisnis Islam: Kejujuran Mendatangkan Keberkahan

KEJUJURAN MENDATANGKAN KEBERKAHAN

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Perkembangan Ilmu ekonomi dewasa ini semakin marak dengan penerapan system perekonomian yang berbeda pada setiap negara. Pada pelaksanaan dan penerapan perekonomian ini hendaknya memberikan tanggung jawab dan kewajiban yang seimbang pada kelestarian dan kesetaraan seluruh manusia. Penerapan etika dalam pelaksanaan perekonomian pun dirasakan perlu lebih ditingkatkan. Ini didasarkan pada kenyataan bahwa sejak awal tahun 1980-an, etika bisnis memasuki wacana Amerika Serikat sebelum akhirnya meluas ke seluruh dunia. Bisnis dipengaruhi bukan hanya oleh situasi dan kondisi ekonomi semata, namun juga oleh perubahan-perubahan sosial, politik, ekonomi, dan teknologi serta pergeseran-pergeseran sikap dan cara pandang para stakeholdersnya. Bahkan jika tujuan bisnis dipandang secara sempit, yakni sebagai maksimalisasi nilai (ekonomis) bagi pemiliknya, bisnis harus tetap mempertimbangkan akan segala sesuatu yang mempengaruhi pencapaian tujuan terbatas tersebut.

Islam tidak membiarkan begitu saja seseorang bekerja sesuka hati untuk mencapai tujuan dan keinginannya dengan menghalalkan segala cara seperti melakukan penipuan, kecurangan, sumpah palsu, riba, menyuap, dan perbuatan batil lainnya. Tetapi dalam Islam diberikannya suatu batasan atau garis pemisah antara yang boleh dan yang tidak boleh, yang benar dan salah serta yang halal dan yang haram. Batasan atau garis pemisah inilah yang dikenal dengan istilah etika. Perilaku dalam berbisnis atau berdagang  juga tidak luput dari adanya nilai moral atau etika bisnis. Penting bagi para pelaku bisnis untuk mengintegrasikan dimensi moral ke dalam kerangka/ruang lingkup bisnis. Bersama dengan semakin besarnya kesadaran etika dalam berbisnis, orang mulai menekankan pentingnya keterkaitan faktor-faktor etika dalam bisnis. Sesungguhnya dalam hal seluruh pelaksanaan kehidupan telah diatur dalam pandangan ajaran Agama Islam untuk mengatur seluruh kehidupan manusia termasuk dalam kaitannya pelaksanaan perekonomian dan bisnis. Dalam ajaran Islam memberikan kewajiban bagi setiap muslim untuk berusaha semaksimal mungkin untuk melaksanakan syariah (aturan). Islam di segala aspek kehidupan termasuk didal amnya aturan bermuamalah (usaha dan bsnis) yang merupakan jalan dalam rangka mencari kehidupan. Pada hakikatnya tujuan penerapan aturan (syariah) dalam ajaran Islam di bidang muamalah tersebut khususnya perilaku bisnis adalah agar terciptanya pendapatan (rizki) yang berkah dan mulia, sehingga akan mewujudkan pembangunan manusia yang berkeadilan dan stabilisasi untuk mencapai pemenuhan kebutuhan, kesempatan kerja penuh dan distribusi pendapatan yang merata tanpa harus mengalami ketidakseimbangan yang berkepanjangan di masyarakat. Hal inilah yang sudah dilakukan pada beberapa usaha kecil dan para pedagang. Sifat utama hal yang paling utama ketika berbisnis adalah kita harus mempunyai sifat yang jujur karena jujur ketika berkomunikasi atau bersikap kejujuran merupakan salah satu poin penting untuk menyukseskan usaha sekaligus membangun kepercayaan klien. Kita wajib bersikap jujur dalam segala hal, mulai sekedar memberikan informasi hingga ketika menganalisa kekurangan perusahaan yang dipimpin.[1]

Selain itu kejujuran juga memiliki nilai moral yang tinggi dalam beretika. Nilai moral ini selalu berhubungan dengan benar-salah dan baik-buruk/jahat. Tak jarang juga seorang pembisnis melakukan kecurangan demi meraup keuntungan yang lebih besar. Apalagi bila pasar memiliki banyak produk ataupun jasa yang sejenis, membuat kompetisi sangat ketat. Namun untuk meraup keuntungan tersebut, janganlah berbuat kecurangan. Cara terbaik untuk menarik perhatian para konsumen adalah dengan membuat terobosan-terobosan terbaru dari produk ataupun jasa tersebut. Biasanya para konsumen menyukai hal tersebut.    Eh ternyata dalam etika bisnis pun ada cara tersendiri untuk menarik perhatian para konsumen bukan hanya orang-orang tertentu saja. Misalnya saja sepasang kekasih atau biasa disebut pacaran hehehe.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ceritakanlah terobosan-terobosan terbaru dari produk ataupun jasa anda, usahakanlah semenarik mungkin. Namun perlu diingat, janganlah sekali-kali menjatuhkan produk ataupun jasa milik competitor. Karena etika bisnis itu, tidaklah menjelek-jelekkan competitor dan selalu menghormati eksistensi orang lain[2]. Dan pentingnya lagi ketika kita berlaku jujur dalam berbisnis ataupun berdagang kita akan akan mendapat keberkahan dalam hidup kita, karena kita mendapatkan uang yang halal dalam berbisnis ataupun berdagang. Menurut Imam Maghaji al-Syargawi, hidup penuh berkah itu dapat diaktualisasikan dengan meneladankan enam sikap dan sifat terpuji yaitu terutama dalam bersikap jujur dan saya tambahkan lagi adalah bersikap malu yang positif . malu (al-haya)adalah kunci keutamaan sebab rasa malu membuat muslim bersikap hati-hati untuk tidak berbuat maksiat kepada Allah dan Rasulnya. Rasulullah pernah memberi nasihat kepada para sahabatnya. “hendaklah kalian merasa malu kepada Allah dengan sebenar-benarnya. “para sahabat menimpali, “Alhamdulillah, kami sudah merasa malu kepada Allah, ya Rasul.” Rasul lalu menyatakan, tidak, kalian belum merasa malu. Orang yang betul merasa malu di hadapan Allah hendaklah menjaga kepala berikut isinya (pikiran positif), menjaga perut berikut isinya (makanan dan minuman yang halal dan toyib), dan mengingat mati serta musibah. Siapa yang menginginkan kebahagian akhirat, hendaklah meninggalkan perhiasan dunia. Siapa yang sudah melakukan itu semua, berarti telah betul-betul memiliki rasa malu.” (HR.Tirmidzi). begitu pentingnya ternyata memilki sifat yang jujur sampai-sampai kita harus memilki sifat malu yang positif kepada Allah. Baru setelah kita memiliki sifat yang jujur dan sifat yang malu insyaallah kita akan mendapatkan keberkahan dalam hidup.

Meraih hidup penuh berkah harus senantiasa mendekatkan diri kepadanya sekaligus mendekatkan diri dengan sesamanya melalui kesalehan personal, ritual, dan kesalehan sosial serta moral.[3]

 

 

 

Wallahu a’lam.



[1] Fitri Amalia, “Etika Bisnis Islam:Konsep dan Implementasi pada Pelaku Usaha Kecil”, downloud.portalgaruda.org/article.

[2] Pengusahadahsyat.com/pentingnya etika dalam persaingan bisnis. Diakses pada tanggal 21 oktober 2017 

[3] www.rebuplika.co.id.enam kunci hidup berkah republic online diakses pada tanggal 21 oktober 2017.

Ikuti tulisan menarik dina oktavia lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler