x

Iklan

Syarif Yunus

Pemerhati pendidikan dan pekerja sosial yang apa adanya
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Drama Secangkir Kopi

Kamu tahu rasa kopi? Bisa pahit bisa manis. Itu pilhan bukan anugerah.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kamu tahu rasa kopi?

Sebagian orang bilang kopi itu rasanya pahit. Tapi sebagian lagi bilang kopi itu rasanya manis. Tentu berbeda. Pahit jika tidak pakai gula. Manis jika gulanya lebih banyak. Kopi pahit atau manis, itu soal pilihan. Bukan anugerah. Karena mau pilih kopi pahit atau manis, terserah kita. Bukan terserah orang lain. Kopi itu, yang pasti, menghangatkan; membuat semuanya jadi rileks. Pantas, banyak dari kita yang ingin berlama-lama saat ngopi.

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kamu tahu secangkir kopi?

Pun tidak pernah memaksa. Gula sudi ada di cangkir. Kopi pun rela ada di cangkir. Beraapun komposisisinya. Berbaur menjadi satu. Lalu diaduk plus air panas. Maka jadilah kopi yang dramatis. Hirupannya melegakan, lagi menggairahkan terkadang. Banyak atau sedikit kopi-gula itu relatif. Tapi di secangkir kopi, selalu ada kenikmatan dari setiap adukan. Maka, ngopilah dulu biar rileks.

 

Lalu, bagaimana dengan cinta?

Ahhh, kaum penikmat kopi itu tidak tahu tentang cinta. Konon kabarnya. Sebagian orang bilang cinta itu kebohongan, cinta itu duka, cinta itu omong kosong. Tapi sebagian yang lain bilang cinta itu kekuatan, cinta itu anguerah, cinta itu segalanya. Biarlah, mereka mau bilang apa tentang cinta. Sah-sah saja, dan memang urusan mereka. Cinta itu kadang aneh. Ada yang maunya mencintai tanpa mau dicintai. Ada pula yang inginnya dicintai tanpa mau mencintai. Begitulah cinta.

 

Kadang cinta itu, melebihi drama secangkir kopi. Bisa memabukkan.

Cinta bisa jadi hebat. Cinta bisa bikin sesat. Yang pasti, cinta itu ada di dua kutub; baik atau jelek, suka atau tidak, senang atau benci. Dua kutub yang berseberangan, saling membenci maka tidak akan pernah disatukan. Sekalipun atas nama cinta. Tidak seperti gula di secangkir kopi; yang selalu bersedia untuk memberi kehangatan.

 

Bagi kaum penikmat kopi.

Hidup itu bagai kehangatan. Dan cinta adalah hadiahnya.

Drama secangkir kopi. Dua kutub yang berseberangan, sungguh tidak akan pernah bisa sama. Di secangkir kopi, kita tidak butuh menang atau kalah. Tapi kita hanya butuh kehangatan dan itu sudah cukup. Selamat ngopi … ciamikk  

 

Ikuti tulisan menarik Syarif Yunus lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler