x

Iklan

Rika Fedrika

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Kesiapan PLTU Wujudkan Indonesia Terang

PT Cirebon Power siap mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cirebon Unit 2 sesuai target pada 2021. Pembangkit tersebut kini masih dalam

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pemerintah akan memprioritaskan pengerjaan PLTU mulai tahun depan. Hal ini tercantum dalam rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL) 2018-2027. Dalam program pembangkit listrik 35.000 Mega Watt (MW), ada beberapa proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) 'raksasa', yakni PLTU dengan kapasitas di atas 1.000 MW.

Pembangkit-pembangkit raksasa di program 35.000 MW tersebut adalah PLTU Batang 2 x 1.000 MW di Jawa Tengah, PLTU Jawa 5 berkapasitas 2 x 1.000 MW di Banten, PLTU Jawa 7 berkapasitas 2 x 1.000 MW di Jawa Timur, dan PLTU Cilacap 1.000 MW di Jawa Tengah.

Direktur Utama PLN, Sofyan Basir seperti dilansir detik.com (1/9) menjelaskan, PLTU Batang dan PLTU Jawa 7 sudah memasuki tahap konstruksi, sementara PLTU Cilacap akan segera mulai konstruksi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sedangkan untuk PLTU Jawa 5 yang lelangnya dibatalkan pada April lalu, PLN telah menunjuk langsung PT Indonesia Power untuk mengerjakannya. PT Indonesia Power adalah anak usaha PLN yang bergerak di bidang produksi listrik.

"PLTU Batang kan sudah konstruksi. PLTU Jawa 7 sudah konstruksi, AMDAL udah keluar. PLTU Cilacap AMDAL sudah keluar. PLTU Jawa 5 diambil kita, Indonesia Power ditugaskan melalui penunjukan langsung. Itu udah pasti clear," papar Sofyan

Pembangunan pembangkit-pembangkit raksasa ini, sambungnya, bisa saja selesai di 2019, tergantung kontraktor mana yang mengerjakannya. Kalau dikerjakan kontraktor dari China bisa lebih cepat, sedangkan kalau dikerjakan kontraktor dari Jepang lebih lama.

"Bisa (selesai 2019). Tergantung pakai EPC siapa, China atau Jepang. Kalau Jepang memang lama, tidak bisa selesai kurang dari 4 tahun," tuturnya.

Sofyan sendiri ingin Indonesia Power menggunakan kontraktor dari Jepang yang kualitasnya lebih teruji. "Indonesia Power saja (yang mengerjakan PLTU Jawa 5), nanti join pakai EPC kontraktor Jepang. Tapi kalau itu udah diserahkan ke Indonesia Power, dia bebas memilih mitra. Ini penunjukkan langsung," tutupnya.

Kesiapan PLTU Swasta

Cirebon Power yang merupakan salah PLTU Swasta di Indonesia, turut mengapresiasi kinerja baik pemerintah Indonesia dari tahun ke tahun untuk mewujudkan konsumsi litrik merata di Indonesia. PT Cirebon Power siap mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cirebon Unit 2 sesuai target pada 2021. Pembangkit tersebut kini masih dalam proses pembangunan.

Head of Communication Cirebon Energi Prasarana Yuda Panjaitan seperti dilansir Liputan6.com (2/10) mengatakan, setelah terhambat masalah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan perizinan di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), akhirnya proyek pembangkit berkapasitas 1.000 Mega Watt (MW) tersebut pun berlanjut, setelah mendapat izin lingkungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. "Izin lingkungan sudah kami dapatkan dari Pemrov Jawa Barat, denan payung hukum Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017," Ujar Yuda

Atas dasar tersebut, Cirebon Power melanjutkan pembangunan PLTU Cirebon unit 2. Menuru‎t Yuda, saat ini proses pembangunan sudah memasuki tahap pemadatan lahan, yang ditargetkan selesai pada semester kedua di 2018.

Setelah pemadatan lahan, kemudian dilanjutkan dengan konstruksi. Proses tersebut ditargetkan selesai sekitar 3 tahun. Harapannya, PLTU ini dapat beroperasi pada 2021. "Kami masih tetap optimis, PLTU Cirebon unit 2 bisa beroperasi sesuai target 2021," ujarnya.

 Yuda mengungkapkan, PLTU Cir‎ebon unit 2 akan menggunakan batu bara kalori rendah 4.000-4.600 kkal per kg. Untuk meredam emisi dari pembakaran batu bara, Cirebon Power menggunakan teknologi ultra super critical. Teknologi tersebut telah digunakan pada PLTU Cirebon unit satu berkapasitas 660 MW.

 "Teknologi ini ‎diharapkan dapat mengurangi tingkat emisi. Sehingga keberadaan PLTU tidak merusak lingkungan," tutup Yuda.

Ikuti tulisan menarik Rika Fedrika lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu