x

Iklan

Samsul Khairuman

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Perasaan Tak Menentu Puan Maharani Ketika Berada Dalam Situasi Ini

Ketika Puan Maharani bercengkrama dalam sedih bersama para TKI

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Hari itu, di tengah kesibukan yang padat untuk memastikan segala persiapan pelaksanaan ibadah haji tahun ini, Puan Maharani menyempatkan diri untuk bercengkrama dengan para TKI. Seketika, senyum optimisme yang merekah ketika melihat persiapan ibadah haji yang memuaskan, berganti wajah haru. Mimik muka Puan Maharani yang sebelumnya sumringah, berubah menjadi resah, ketika melihat para TKI bermasalah, saudara-saudaranya dari tanah air yang tak henti dihantui rasa gelisah.

Wajah Puan Maharani semakin sedih ketika mengetahui, melalui cengkrama yang penuh keluh-kesah, bahwa sebagian besarnya adalah para perempuan. Hatinya semakin terenyuh ketika mendengar kabar, bahwa ada dari mereka yang sudah bekerja hingga 26 tahun namun tidak dibayarkan haknya. Ada pulah yang sudah puluhan tahun bekerja tapi tidak pernah berkomunikasi dengan keluarganya di Indonesia. Sungguh keadaan yang begitu menyedihkan.

Puan Maharani, sebagai sesama perempuan mempergunakan hatinya untuk ikut mendengarkan keluh-kesah itu. Baginya, ini bukan hanya persoalan yang pelik, tapi menyadari posisinya sebagai Menteri, harus ada yang dilakukan untuk, setidaknya, ikut memikirkan dan memberikan saran tentang persoalan tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sehingga, dengan penuh kesadaran, Puan Maharani meminta kepada para WNIB yang ada di KJRI di Jeddah untuk pulang. Lebih baik pulang daripada kondisi disini yang tidak menentu dan berkumpul kembali bersama keluarga tercinta. Lebih baik pulang ke Indonesia, hidup bersama dengan keluarga dan para tetangga yang sudah lama tak saling-sapa dan bertatap muka. Menumpahkan rindu yang sudah lama membuncah di dada.

Hal ini menemukan momentumnya ketika Puan Maharani meminta untuk mempergunakan program amnesti pelanggaran ketenagakerjaan dan keimigrasian dengan baik, karena selain tidak akan ada denda juga tidak akan dimasukkan dalam daftar cekal. Pemerintah juga telah membentuk tim khusus pembantuan teknis terdiri dari Kementerian Luar Negeri, Ditjen Imigrasi untuk kebutuhan mendukung perwakilan RI di Arab Saudi memberi pelayanan bagi WNI peserta program amnesti ini. Hingga kini, berdasarkan sumber dari BNP2TKI terdapat sekitar 60 ribu WNIB yang akan memanfaatkan program amnesti 2017. 

Bagi Puan Maharani, tentu saja ini bukan persoalan mudah karena berkaitan dengan hajat hidup seseorang dan ladang untuk mencari rizki dan pada saat yang bersamaan di Indonesia juga tidak ada jaminan untuk mereka mendapatkan pekerjaan dan pemenuhan kebutuhan hidup lainnya, tapi setidaknya, dengan berkumpul bersama keluarga, akan menciptakan semangat baru untuk kembali bekerja, apalagi kalau ada keinginan untuk berangkat kembali, melalui jalur yang resmi. Suatu saat nanti.

Artrinya, sebagai bentuk kepeduliannya kepada para TKI atau WNIB, Puan Maharani mengajak saudara-saudaranya yang sedang bermasalah dan terkatung-katung nasibnya di negeri orang, untuk lebih baik pulang dan berkumpul bersama keluarga tercinta. Ini jauh lebih baik karena secara psikologis, akan ada kebahagiaan dan semangat baru ketika bertemu dengan keluarga di rumah. Bagi Puan Maharani, ini bukan semata persoalan kerja, tapi juga soal nasib yang terlunta-lunta, sehingga diperlukan penyadaran dan kesadaran, bahwa mumpung masih ada amnesti, lebih baik pulang ke Indonesia, tanah air kita.

Ikuti tulisan menarik Samsul Khairuman lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler